webnovel

Kebahagiaan sebelum badai(3)

Hari itu varun harus pergi keluar negri.karena ada urusan pekerjaan yang sangat penting yang hanya bisah diselesaikan olehnya.Walaupun sebenarnya dia sangat berat meninggalkan zia yang dalam kondisi mengandung.

Mungkin kalau zia tidak sedang hamil dia akan mengajak zia pergi.

"aku sangat berat meninggalkanmu.ucap varun yang sudah bersiap mau berangkat.

"Tidak usah kawatir ka,,zia akan baik-baik saja.Kata zia sambil memegang tangan varun.

"Zia kan juga akan di rumah ayah dan ibu selama ka varun pergi,jadi kakak tak usah tak usah terlalu cemasin zia.kata zia lagi.

"Baiklah,,ucap varun sedikit tak tega."sebentar lagi leo dan riska akan menjemputmu.kalau saja aku tidak sedang buru-buru mengejar penerbangan,aku akan mengantarmu dulu kerumah ayah dan ibu.kata varun lagi dengan wajah memelas.zia tersenyum melihat wajah suaminya.

"Iya,,,zia ngerti ka.ya uda entar kaka telat loh kalau belum berangkat sekarang.

Varun menghela napasnya dan memeluk zia dengan sayang kemudian mencium kening zia dengan lembut.

"kalau aku sudah sampai,aku akan menghubungimu,kata varun yang masih memeluk zia

"Iya,,jawab zia dalam pelukan varun.

"Aku berangkat dulu,kata varun yang sedikit tak rela dan zia menganggukan kepalanya.

Varun pun pergi meninggalkan zia dengan perasaan cemas dan zia sebenarnya juga berat di tinggalkan oleh suaminya walaupun hanya selama lima hari.Namun dia berusaha untuk tidak egois,karena itu sudah resikonya menikah dengan seorang pengusaha yang memiliki banyak kesibukan dalam pekerjaannya.

Zia pun pergi kerumah mertuanya dengan di antarkan oleh leo dan ditemani oleh riska.sesampainya dirumah mertuanya ibu varun menyambutnya dengan sangat senang.ibu varun sudah tahu kalau anaknya sedang keluar negri.

"Mari masuk sayang,,ucap ibu varun lembut pada zia.

"Na leo na riska,kalian juga silahkan masuk.tante ucapin terima kasih sudah mau repot-repot jemput menantu tante dan mengantarkannya kemari.ucap ibu varun tersenyum ramah pada mereka dan memasuki rumah mewah itu.

"sama sekali tidak merepot kan ko tante.jawab leo sambil tersenyum.

"Bu apa boleh riska temanin zia disini.? tanya zia menatap ibu mertuanya.Mereka sudah duduk di ruang tamu.

"Boleh sayang kalau riskanya juga tidak keberatan.jawab ibu varun sambil mengusap bahu zia dan melihat ke arah riska.

"Eh iya,,bisa tante.apa sih yang tidak buat sahabatku ini.jawab riska sambil tersenyum,zia pun ikut tersenyum mendengarnya."Tapi riska harus pulang dulu.soalnya dari tempat kerja belum kerumah,sekalian bilang ama ayah dan ibu.ucap riska lagi.

"Iya,,,biar ka leo yang antar.ucap zia."Bisa kan ka leo antarin riska dulu.? tanya zia sambil tersenyum menggoda ke arah riska.Riska pun menjadi salah tingka atas ulah zia dan merona malu.Ibu varun hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat anak-anak muda di hadapannya itu yang sedang di mabuk cinta.

"Dengan senang hati.jawab leo dengan bangga dan tersenyum sumringah namun tetap terlihat tampan.Zia pun tertawa mendengar jawaban leo sedangkan riska semakin malu sendiri.

"Baiklah aku pulang dulu,soalnya uda malem.ucap riska sambil tersenyum dengan wajah yang masih merona .dan di iyakan oleh zia dan ibu varun.

Riska pun pulang dengan di antarkan oleh leo.dan segera kembali lagi kerumah mertua zia dengan masih di antar leo.orang tua riska pun sama sekali tidak keberatan riska menginap di rumah mertua zia.

Sudah tiga hari varun pergi dan selama itupun varun tidak berhenti menghubungi zia.varun mencari waktu yang pas untuk menghubungi zia,karena perbedaan waktu dan juga tidak mau mengganggu waktu istirahat istrinya.

Di lain tempat sila dan dewi sudah mulai merencanakan sesuatu.Mereka mengetahui semua tentang varun yang keluar negri dan mencari tahu tentang zia agar mereka dengan mudah melakukan rencana mereka.

"kita akan membuat kejutan untuk varun setelah dia kembali dari luar negri.ucap dewi dengan sumringah liciknya.

"Iya,,kejutan yang takan perna dia duga sama sekali.kata sila dengan senyum liciknya juga.Merekapun tertawa membayangkan yang akan terjadi sambil menikmati minuman mereka disebuah bar.

Chapitre suivant