Farhan dan Kirana masih berada di rumah sakit, hari ini keadaan Raka sudah membaik, dia sudah sadar dan alat pernafasan bantu sudah tak lagi di pakai, Kirana merasa sedikit tenang, dan Farhan selalu disampingnya.
Saat jam menunjukkan pukul 10 pagi, Raka sudah kembali berisitirahat setelah sarapan, dan minum obat. Kirana mencari handphone nya, tentu itu membuat Farhan takut, Dia takut Kirana akan membaca berita mengenai Raka.
"sayang, sebaiknya kamu bersihkan diri kamu yaa, Raka sudah lebih baik jadi nggak apa2 kan kamu tinggal dia sebentar, yaa" ucap Farhan seperti biasa lembut dan hangat. Kirana diam merasa ragu. "sayang, aku disini, aku nggak akan ninggalin Raka sedikit pun, okee ,, daann lihat tuhh wajah kamu kusam banget tau, mau di ledekin Raka ntar" bujuk Farhan dan sedikit menggoda Kirana. Kirana pun luluh dan mengikuti ucapan Farhan.
Saat Kirana masuk kamar mandi saat itu juga handphone Farhan berdering.
'08xxxxx....'
"nomor siapa ini?" gumam Farhan sebelum menjawab Handphone nya.
"assalamualaikum" ucap nya begitu menjawab telepon nya.
"waalaikum salam, ini Raihan"
"Raihan,, apa kamu sudah di Indonesia". Tanya Farhan dengan suara pelan
"aku akan kerumah sakit sekarang," ucap Raihan
"tidak Rai, kita tidak bisa bicara di rumah sakit, sebaiknya kita bicara ditempat lain" ucap Farhan menahan keinginan Raihan.
"baikk, aku akan kirim lokasinya" sahut Raihan
"tunggu aku setengah jam lagi," sahut Farhan
Dan telpon pun terputus.
Farhan melihat Kirana belum keluar dari kamar mandi. Dia berjalan mendekati Raka yang sedang tidur. Mengecup pucuk kepala Raka, dan mengusap nya lembut. "sayang, papa akan ngelakuin apapun demi kebahagiaan kamu dan mama, meski Papa harus melepas kalian, itu demi kebahagiaan kalian, dan papa akan menjaga kalian dari jauh" ucap Farhan dengan air mata yang mengalir.
Saat mendengar suara pintu terbuka, Farhan dengan cepat menghapus air mata nya.
"nahh begini kan cantik" ucap Farhan menggoda Kirana.
"emang kalau nggak mandi aku nggak cantik" gerutu Kirana.
"mau seperti apapun kamu akan selalu cantik sayang" ucap Farhan lembut dan sudah memeluk Kirana. "gomball" sahut Kirana.
"dulu, sekarang, dan sampai kapan pun, kamu akan selalu menjadi yang tercantik sayang, ingat meski aku nggak disamping kamu suatu hari nanti, kamu harus selalu ingat bahwa kamu itu yang tercantik" ucap Farhan penuh makna dan semakin memeluk Kirana erat seakan enggan untuk melepasnya.
Mendengar Kata kata 'nggak disamping kamu' membuat Kirana bingung, dia pun melepas pelukannya, "apa maksudnya itu nggak disamping aku?" tanya Kirana pura pura marah. "kalau aku ada kerjaan di luar kota kan artinya aku nggak disamping kamu sayang" elak Farhan dengan tenang, dan membuat Kirana percaya, "kalau gitu aku yang bakalan ikut kamu kemana aja" sahut Kirana. "iya , iyaa," ucap Farhan mengalah dan kembali saling memeluk penuh kehangatan. Farhan mencium pucuk kepala Kirana dan mendekap nya erat. Kirana begitu menikmati nya , kehangatan Farhan dan perlakuan lembut pria yang sangat menyayangi nya ini.
~~~~~~~```~~~~~~
Setengah jam kemudian Farhan keluar untuk menemui Raihan, tentu setelah memastikan keadaan Raka stabil, dan ada Yusuf serta Resty yang menemani Kirana, Farhan beralasan bahwa ada meeting penting yang tidak bisa di tunda sehingga Kirana tak curiga sedikitpun.
"maaf aku terlambat" ucap Farhan begitu tiba di tempat dia dan Raihan janjian.
"bagiamana keadaan Raka" ucap Raihan
"dia baik baik saja, kondisi nya sudah stabil" jelas Farhan
"jelaskan apa yang terjadi pada Raka?" sahut Raihan to the point.
"sebelum itu jelas kan bagaimana bisa info tentang Raka tersebar seperti itu" sahut Farhan
"itu ulah Siska" sahut Raihan
"Siska?" tanya Farhan yang memang tak mengenal nya.
"dia anak dari sahabat mommy ku dan berencana dijodohkan dengan ku namun aku selalu menolaknya, penolakan ku itu membuat nya marah, dan ternyata dia selama ini memata matai ku sehingga dia bisa mendapatkan bukti itu," jelas Raihan setelah melakukan penyelidikan dan dalam hitungan jam sudah mendapatkan hasilnya.
"maaf aku melalaikan hal itu sehingga hal ini bisa terjadi" lanjuti dengan suara gemetar.
"sekarang, bagiamana kita menghadapi media tentang berita ini Rai?" tanya Farhan sendu.
"maaf, aku tak tak bisa menyangkal bahwa Raka bukan lah anak ku, karena kenyataannya dia memang lah putra Kandung ku" sahut Raihan. "aku paham" sahut Farhan seolah memang sudah siap dengan apapun yang terjadi. "tapi kamu tenang saja, hal ini tidak akan berpengaruh ke saham Perusahaan Pratama sedikit pun, aku menjamin nya" jelas Raihan penuh simpati. "bukan itu yang aku takutkan Rai" sahut Farhan , "tapi Kirana" lanjutnya dengan tatapan yang penuh kesedihan.
"ada apa dengan Kirana?" tanya Raihan sedikit bingung.
"kondisi Kirana saat ini sedang drop Rai, karena sakit nya Raka, dan jika dia mengetahui fakta ini, itu akan membuat nya semakin terpuruk" jelas Farhan. "maksudnya apa Farhan, ahh iya benar , sakit apa sebenarnya Raka,?" tanya Raihan menyadari sedari tadi Farhan begitu terlihat khawatir.
"Raka terkena Leukimia stadium awal Rai" ucap Farhan lirih.
"apaaaaaa" teriak Raihan sangat terkejut, seketika tubuh nya yang duduk tegap menjadi lemah bersandar di kursi, "nggak mungkin, ini, ini nggak mungkin" gumam nya dengan perasaan tak karuan.
~~~~~~`~~~~~~~
Ikuti terus yaa,ini udah di detik detik mau penghabisan, jadi jangan sampai kelewatan yaa,,
happy weekend
happy reading 😊😊
warning : banyak kejutan tak terduga loh ,, heheheh
VOTE terus yaa,, 😘😘😘