webnovel

Perjumpaan dan Berlari

Setelah beberapa hari lalu melihat kehadiran Raihan , hati Kirana semakin tak karuan , sikap Evan, dan sikap Farhan , semakin membuat kepala Kirana mau pecah, cinta dan sakit hati nya merupakan 2 hal yang terus mengalir bersamaan. Saat seseorang berusaha menunjukkan perhatian dan cinta kepadanya , maka saat itu luka masa lalu nya mengingat kannya akan kesalahan bodoh nya di masa lalu, kepergian Raihan begitu saja tanpa mendengar penjelasan nya, tanpa memberikan Kirana kesempatan dan seolah dengan mudahnya menemukan wanita lain, serta kesalahan fatal Farhan menghancurkan harapan dan kepercayaan nya. Semua itu benar benar membuat Kirana hancur, hatinya seakan mati membeku hampir 6 tahun ini. Jika ada yang memberikan nya Cinta maka akan dia balas dengan sebuah kebencian, sehingga banyak pria yang mundur dan menyerah.

Tapi ntah mengapa dan kenapa dengan Evan seakan kebal dan tak lelah dengan sikap dingin dan angkuhnya. Dan sekarang Farhan dan Raihan kembali , benar benar membuat Kirana semakin lelah.

Kirana tiba di parkiran kantor nya dan bergegas masuk kedalam kantornya seperti biasa. Namun saat tiba di dalam lobby, Evan menghentikan nya menarik tangannya dan membawanya ke kafetaria untuk sarapan.

"Pak tolong, jangan lakukan hal seperti ini terus, ini kantor , saya tidak ingin ada gossip apapun" ucap Kirana saat sudah duduk didalam Kafetaria, "tidak akan ada yang berani menggosip, aku mengajakmu kemari karena aku sedang menunggu klien besar" ucap Evan ringan. "klien besar?" tanya Kirana sedikit kaget, "kalau klien besar kenapa bertemu di Kafetaria Kantor pak , harus nya di restoran atau di ruang meeting?" lanjut Kirana. "dia yang minta, orang nya sangat dingin bahkan lebih dingin dari salju aku tidak ingin membantahnya" sahut Evan seakan sangat nmengenal klien ini. "kau tidak sarapan?" lanjut Evan, "saya sudah sarapan pak, silahkan bapak saja" sahut Kirana menahan kekesalan nya.

Setelah menunggu beberapa saat, Kirana yang posisi duduk nya tepat mengahap pintu masuk, tak sengaja melihat sosok yang dia kenal, spontan dia menutup wajah nya dengan hijab yang dia pakai. "Pak Evan s,,sa,,aya, saya kebelet saya duluan yaa,, permisi pak" ucap nya kaget dan terburu buru, dan bergegas berdiri. Evan yang kaget, namun belum sempat berkata apapun Kirana sudah meninggalkan nya.

Dia berjalan menuju ke arah Raihan dengan menunduk, dan menutup wajah nya dengan hijab nya, saat berjalan tepat akan berpapasan dengan Raihan jantung Kirana berdegup sangat kencang, tak beraturan, saat tepat bertemu Raihan yang saling bersisian, dalam tunduk nya dia melihat sekilas ke wajah Raihan, dan mendapati wajah tampan Raihan dengan ekspresi dingin nya bahkan sangat dingin dan tentu Raihan tak melihatnya sama sekali, seolah 'slow motion' saat Kirana melewati dan berpapasan dengan Raihan. Setelah lewat dengan cepat Kirana keluar dari Kafetaria.

Chapitre suivant