Sore ini Astro mengajakku berkeliling. Kami menghampiri gerbang utama kampusnya, melewati hutan bambu, taman dan ke lokasi calon restorannya yang ternyata dekat dengan bandara. Seperti yang dia katakan semalam, lahan itu masih kosong karena belum dibangun. Dia juga mengajakku melewati beberapa museum. Dia berkata kami bisa mengunjungi museum itu jika memiliki waktu.
Saat dia mengajakku ke salah satu restoran untuk makan malam, aku menyarankan padanya untuk memesan dan dibawa pulang. Aku berencana memakannya di atap rumah maharku.
"Kamu yang buka?" Astro bertanya sambil menyodorkan sebuah kunci padaku saat kami sampai di depan pintu. Rumah mahar itu masih sama seperti yang kuingat, tapi sudah direnovasi dan dicat ulang. Dia memberi cat berwarna hijau lembut dan sedikit sentuhan cat maroon. Aku menyukainya.
Aku menerima kunci dari tangannya dan tersenyum manis, "Thank you."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com