webnovel

Bundar

Entah sudah berapa lama kami berkendara saat terdengar suara dering handphone.

"Aman Kyle. Kita lagi jalan ke rumah sakit. Hmm, okay." ujar Jian yang segera menoleh pada kami dan menaruh handphone kembali ke saku. "Di sana aman."

Sesuatu di dalam dadaku bergolak dan membuat bibirku bergerak dengan sendirinya, "Ga ada yang ... mati kan?"

Jian menggeleng, "Cuma luka tembak. Yang luka udah diangkut ke beberapa rumah sakit yang beda."

Kelegaan luar biasa menjalar di setiap aliran darahku. Donny selamat. Entah kenapa aku bersyukur. Selama ini aku tak pernah benar-benar menyukainya, tapi sikapnya tadi membuatku berpikir mungkin saja dia memang sudah berubah. Aku akan menceritakan tentangnya pada Opa nanti.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant