Lin Hanhe, seorang murid SMA jenius dari sekolah paling favorit, berhasil menemukan mesin waktu. Namun mesin waktunya masih belum sempurna, dan ketika ia sedang berusaha membetulkannya, karena satu dan lain hal, mesin waktunya ini menbawanya terpental ke lain zaman. Zaman apakah itu?... Sila disimak di dalam novel ini! Ini cerita yang saya buat saat zaman SMA dulu, ditemukan secara tidak sengaja, makanya auranya masih unyu-unyu gitu ^∆^; Semoga suka =D Pernah saya publish di www.jjwxc.net juga, dalam bahasa mandarin berjudul A Chaos in Time Consistency, tapi sukar sekali mengartikan cerita ini ke mandarin, jadi aku tidak teruskan ^~^; . Yang tertarik lihat, mari dicek : https://wap.jjwxc.net/book2/1596202/1 Ini adalah karya saya sendiri, bukan terjemahan. Silakan cek karya saya yang lain: √ The Prince of Herbs (English) BIO https://linktr.ee/ameliasiauw Terimakasih banyak! Have a nice day!
Rabu, Tanggal 15
Ia duduk di depan meja belajarnya, alis wajahnya berkeriut penuh tekad memandang kedua tangannya yang sedang sibuk mengutak-atik suatu benda. Detik berikutnya, ia sontak berdiri, membuat kaki kursi bergeser ke belakang, menggesek lantai serta menghasilkan suara krit yang cukup menyakitkan telinga, sambil berseru penuh kemenangan, "Akhirnya! Aku berhasil! Setelah perjuangan melelahkan selama setahun penuh ini, aku berhasil!!!"
Ia kembali duduk, matanya berbinar-binar memandangi benda kecil dalam genggamannya. Tetapi, sinar bola mata itu meredup, saat ia teringat akan sesuatu. Tidak, ia belum sepenuhnya berhasil, ia masih harus berjuang menyelesaikannya. Membuatnya tampil sempurna saat menyapa dunia.
Membuatnya berhasil mendapatkan apa yang telah hilang dari hidupnya selama ini.
Di dunia di luar jendela sana, langit mendung berwarna hitam kelam. Awan-awan berkumpul, menghembuskan angin yang cukup keras hingga dapat menembus pertahanan dinding-dinding kamar, memasuki ruangan. Dinginnya angin membuatnya sontak menggigil, ia pun mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Dan entah mengapa awan-awan hujan yang menggantung di ujung langit sana memberi suatu kesan janggal, seolah mereka tengah menyembunyikan suatu rahasia alam darinya. Suatu rahasia alam yang, megah, namun sekaligus mengerikan.
Ia kembali menunduk, memandangi benda di tangannya. Bagaimanapun juga, ia akan tahu, apa yang tengah disembunyikan alam darinya.
Sebentar lagi.
***
Senin, Tanggal 20
Buku itu sama sekali tidak memiliki keistimewaan apapun, bagaimanapun juga buku itu nampak selayaknya buku kumal yang sudah tersimpan lama. Namun ia tahu, bahkan sebelum ia melihat dan membukanya, buku itu memiliki sebuah makna yang dalam baginya. Perlahan-lahan, jari-jemarinya yang mungil mengambil buku itu, dan membolak-baliknya, dan bola matanya pun segera tertumbuk saat melihat halaman itu. Ia terkesiap. Buku ini memang tidak memiliki keistimewaan apapun, halaman yang tengah ia lihat inilah yang menawarkan keistimewaan itu. Keistimewaan yang mengandung misteri yang terasa indah sekaligus menyedihkan.
Ia harus mengetahui, seperti apakah misteri itu sebenarnya.
***
Bulan Tujuh, Awal Tahun
Ia sudah menduga, keadaan dunia luar tidaklah semudah kehidupan yang biasa ia jalani selama ini. Walaupun ia dulu pernah mengalami banyak kesulitan, namun di sekelilingnya penuh dengan orang-orang hebat yang selalu siap membantunya. Tapi sekarang, ia sendirian, sekarang yang berada di sekelilingnya adalah alam luas yang menyimpan banyak misteri, sewaktu-waktu siap membinaskannya. Langit malam yang hitam kelam, angin dingin membekukan yang tidak seharusnya bertiup di musim ini, semua itulah yang tengah mengelilinginya sekarang.
Langkah kakinya melaju cepat menuju ke tempat itu. Tempat terlarang yang dikutuk seluruh negerinya. Ada yang mengatakan; tempat terbaik untuk menyelidiki keadaan pihak kita adalah dengan mencari informasi dari pihak musuh. Walaupun itu juga merupakan langkah yang sangat, sangat riskan.
Tapi, bukankah ia telah siap mengambil semua risiko? Bukankah kemantapan hati itulah yang kini telah mendorongnya keluar dari lingkar perlindungannya, masuk menuju dunia yang penuh ancaman?
Ia tidak boleh ragu lagi. Ia harus memenangkan pertarungan ini.
Pertarungan yang menyangkut hidup dan matinya.