webnovel

Chapter 298 - Negi vs Rakan 3

"Artefakku yang melegenda kau buat meleleh seperti mentega," Kata Rakan sambil melihat pedangnya yang meleleh. "Runesave pedang anti sihir terkuat yang dulu dipakai oleh pahlawan dalam legenda untuk mengalahkan raja iblis, pedang itu seharusnya sudah menghilang selama ribuan tahun. Itu berarti pedang itu adalah tiruan dari Runesave yang dibuat oleh Emiya. Dan itu berarti senjata yang sedang kau pakai saat ini adalah pedang yang dulu dipakai oleh sang pahlawan, TCM. Pedang spesial yang memiliki sepuluh wujud."

"Shirou-Nii memang memberikan pedang ini, kepadaku," Kata Negi yang sudah mengubah Runesave menjadi Eisenmeteor. "Tapi aku tidak tahu apa nama pedang ini dan seperti apa kemampuan apa saja yang dimiliki pedang ini! Tapi aku pastikan kalau aku bisa mengalahkanmu menggunakan pedang ini Rakan-san!"

Wujud dari Eisenmeteor, sekali lagi berubah. Dan kali ini di tangan Negi ada pedang berwarna biru langit dengan tulisan Silfarion terukir di pedang itu. Tubuh Negi langsung menghilang dari hadapan Rakan, dan tiba-tiba saja rompi yang dipakai oleh Rakan terpotong-potong.

Dan Negi mendadak muncul di belakang Rakan, sambil masih memegang Silfarion di tangan kirinya.

"Pedang penambah kecepatan Silfarion, kau menggunakan pedang itu dengan baik dan bahkan menggandakan kecepatan pedang itu dengan memadukannya dengan Quick move. Tapi sayang pedang itu membuat tubuhmu menjadi terlalu ringan sehingga seranganmu menjadi kurang tenaga dan tidak bisa melukai tubuhku sama sekali," Kata Rakan sambil tersenyum dan memperlihatkan giginya. "Kalau kau mau mencoba melukaiku, seharusnya kau menggunakan Explosion atau Gravity Core, bocah!"

"Aku belum bisa menggunakan kedua pedang itu dengan baik, Rakan-san," Kata Negi yang memasukkan pedang miliknya ke dalam kantung dimensi lalu memulai kuda-kuda untuk memulai pertarungan tangan kosong melawan Rakan. "Kalau melawan orang sepertimu, sebanyak apapun rencana yang kusiapkan tidak akan cukup. Tapi TCM hanyalah kartu As pertamaku! Karena dengan menggunakan TCM Artefak dan serangan sihirmu tidak akan mempan. Ini adalah pertandingan antara lelaki! Jadi mari bertarung dengan tangan kosong!"

"Itu, sih, oke... tapi apa kamu sudah lupa, kalau aku ini lebih jago bertarung tangan kosong daripada menggunakan senjata!" Kata Rakan yang tampak senang melihat Negi menantangnya bertarung tangan kosong.

[Ooh Nagi sang pendatang baru, menantang Rakan dalam pertarungan tangan kosong secara langsung! Apakah kita sekarang akan melihat pertarungan yang epik!?]

Negi mengangkat tangan kanannya ke atas. Lalu ia mengumpulkan energi sihir di tangan kanannya.

"Emittam Et Stagnet Kilipl Astrape!"

Energi dari seribu petir berkumpul di tangan kanan Negi, ia memadatkan energi seribu petir itu sampai menjadi bola kecil lalu ia memasukkannya ke dalam tubuhnya.

Usaha Negi dalam menggunakan energi seribu petir menjadi suplemen bagi Magia Erebea berhasil dengan baik. Saat ini tubuh Negi berubah menjadi kebiruan bagaikan petir itu sendiri dan aliran listrik dalam jumlah banyak memercik dari tubuh Negi.

"Pro Armationem, He Astrape Huper Ouranou Mega Dunamene!"

[Ah! Akhirnya, jurus perubahan misterius Nagi muncul lagi! Kabarnya jurus ini, adalah jurus yang tidak diketahui, bahkan diantara para ahli sekalipun! Ini pasti adalah tehnik khusus yang hanya bisa digunakan oleh Nagi dan Kojiro! Sementara itu di bagian main dari arena Kojiro yang menggunakan tehnik yang sama dengan Nagi sedang melakukan pertarungan yang amat sengit melawan Kagetaro, kita yang melihat dari jauh hanya bisa menahan nafas!]

Negi dan Rakan yang saling berhadapan sedari tadi hanya mondar-mandir tanpa bergerak sedikit pun. Seolah-olah mereka berdua sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.

Tapi keheningan yang terjadi diantara Negi dan Rakan mendadak lenyap ketika Negi muncul begitu saja dihadapan Rakan lalu meninju wajah Rakan.

Tubuh Rakan terlempar ke belakang, tapi Negi dengan kecepatan yang tidak masuk akal. Tahu-tahu sudah berada di hadapan Rakan dan hendak meninju Rakan sekali lagi. Tapi sebelum Negi sempat melepaskan tinjunya, tinju dari Rakan sudah lepas terlebih dahulu. Tapi berkat kecepatan Negi, tinju Rakan sama sekali tidak dapat mengenai Negi. Dan Negi sekali lenyap dan muncul di belakang Rakan.

Rakan yang menyadari keberadaan Negi di belakang tubuhnya, dengan cepat menggerakan tangannya ke belakang untuk menyerang Negi. Tapi Negi sekali lagi menghindar dan bergerak ke samping Rakan. Negi menyerang Rakan sekali lagi, tapi berkat reflek Rakan yang luar biasa. Rakan bisa menyerang Negi sekali lagi yang seperti biasa dihindari dengan mudah oleh Negi.

Negi bergerak menjauhi Rakan, lalu ia meningkatkan kecepatan tubuhnya agar Rakan tidak bisa lagi mengikuti gerakan tubuhnya. Dan benar saja karena peningkatan kecepatan dari tubuh Negi ia terlihat seperti bisa berada di dua tempat sekaligus menyerang Rakan dari depan dan belakang.

'Arrrgh yang benar saja! Kecepatannya hampir tidak bisa kulihat dengan mataku! Dan levelnya bahkan melampaui Shundong!' Kata Rakan di dalam pikirannya. 'Bocah itu benar-benar memberikan kejutan yang melampaui perkiraanku!'

[Aaah! Apa yang terjadi! Ini mimpi atau ilusi! Serangan demi serangan terus berdatangan! Sang prajurit bayaran legendaris, dihajar habis-habisan di tengah arena! Entah apa yang terjadi, karena semua begitu cepat dan semua begitu bersinar! Jadi Rakan hanya bisa diam saja dan tak sanggup melakukan apapun! Saat dia terhujani oleh sinar itu!]

Ketika akhirnya Negi berhenti menyerang Rakan, karena ia kehabisan nafas. Rakan akhirnya menyadari wujud asli dari tehnik yang Negi gunakan.

"Heeh, jadi begitu, ya. Perubahan jadi petir karena kau menggunakan seribu petir sebagai suplemen dari Magia Erebea. Aku tidak tahu kalau kau sudah berhasil menyempurnakan tehnik itu bocah!" Kata Rakan yang walaupun tubuhnya penuh debu dan memar karena serangan Negi sama sekali tidak terlihat kehabisan nafas. Berbeda dengan Negi yang saat ini terlihat agak kelelahan.

"Benar ini adalah Raiten Taisou, perubahan menjadi petir dengan menggunakan Magia Erebea," Kata Negi. "Tehnik yang kusempurnakan dengan susah payah agar aku bisa mencapai Level S dalam waktu singkat! Ini adalah jawaban yang kudapatkan agar aku bisa melawanmu dan Shirou-Nii!"

***

"Jadi Negi, benar-benar sudah berhasil menyempurnakan Magia Erebea yang menggunakan Seribu petir, ya," Kata Rin yang dibuat kagum melihat Raiten Taishou. "Dan dengan menggunakan tehnik itu, Negi bisa mengubah struktur tubuhnya menjadi petir? Sungguh tehnik yang mengerikan."

"Dia memang bisa merubah struktur tubuhnya menggunakan Raiten Taiso, tapi perubahan itu hanya sesaat dan belum sempurna. Tehnik itu ia buat agar ia bisa mengalahkanku dan Rakan. Dan sepertinya untuk menyempurnakan Raiten Taishou.

Negi bukan hanya sekedar menggunakan Magia Erebea, ia juga sepertinya menggunakan tehnik lain. Tehnik gila yang membuat Negi mampu bergerak dengan kecepatan seratus kilometer dalam satu detik. Kecepatan yang melampaui kecepatannya Rakan.

Tapi mengingat Rakan adalah seseorang yang memiliki banyak pengalaman dalam bertarung, aku yakin kalau sebentar lagi keadaan akan berbalik dan Negi yang akan terluka," Kata Shirou yang menjelaskan hasil analisanya kepada Rin.

"Yah, kurasa kau benar Shirou, shundong kecepatan petir memang terdengar keren dan hebat. Tapi mengingat yang menjadu lawan dari Negi adalah monster yang bernama Rakan petarung gila dengan banyak pengalaman, kurasa sebentar lagi pertarungan ini akan berbalik arusnya."

***

Negi meninju Rakan tepat di perut dengan menggunakan shundong kecepatan petir sampai-sampai Rakan terlempar ke udara. Setelah itu di udara, Negi memukul tubuh Rakan sekuat tenaga sampai-sampai Rakan terjatuh ke tanah.

[Ah, Rakan terpukul jatuh dengan keras dari udara! Apakah pertarungan ini sudah berakhir?]

'Tidak pertarungan ini masih jauh dari berakhir, serangan semacam itu nggak akan mempan terhadap tubuh Rakan yang kerasnya sama sama dengan besi! Untuk melukai Rakan aku harus menggunakan kartu As kedua! Kata Negi yang determinasinya untuk mengalahkan Rakan menjadi semakin besar. 'Master bilang untuk mengalahkan Rakan aku harus melawannya dengan niat untuk membunuh! Tampaknya aku harus benar-benar mengeluarkan niat membunuhku sekarang juga!'

"Perfectus Plasmationis! Peremmisionem!"

Negi mengumpulkan energi seribu petir di tangan kanannya, lalu ia menembakkan energi itu kepada Rakan yang masih terbaring di tanah.

"Rakan terimalah jurus mautku!" Teriak Negi.

"Chihayaburu Ikazuchi!"

"Benar-benar jurus yang berbahaya," Kata Rakan sambil tersenyum. "Sepertinya aku harus membuat barrier kalau aku mau selamat dari serangan itu."

Ketika sambaran petir dari tinju Negi akan menyentuh tubuhnya, Rakan sama sekali tidak terlihat takut. Ia malah terlihat tenang sambil berkata;

"Seribu petir memang tidak setara dengan pusaka kubah langit, yang merupakah jurus Ki yang meminjam kekuatan dari petir langit. Tapi kalau jurus bocah itu mengenai tubuhku efeknya bisa gawat juga."

Chapitre suivant