Mata Ari Wicaksana membulat begitu ia melihat Bara masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia bisa melihat Bara yang tertawa pelan sambil memalingkan wajahnya dan berbicara pada L. "Tolong tutupin, L. Gue ngga mau merusak mata gue dengan pemandangan seperti itu."
"Oke," sahut L santai. Ia kemudian berjalan ke arah tempat tidur Ari Wicaksana. Setelah itu ia menutupi tubuh Ari Wicaksana dengan selimut. "Done."
"Thank you," ujar Bara.
"Anytime," timpal L. Ia lalu membelai wajah Ari Wicaksana sambil tertawa pelan. Setelah itu, ia kembali berjalan ke arah Bara. "Lu ngga minta penutup mulutnya dibuka juga, kan?"
Bara menggelengkan kepalanya. "Cukup tutupin badannya aja. Bikin sakit mata."
Ari Wicaksana memelotot kepada Bara dan L yang berdiri di depan tempat tidurnya. Ia menggumam tidak jelas karena sumpal yang menutupi mulutnya masih belum dilepaskan oleh L.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com