Bangsal tempat Pak Angga tiba-tiba berubah riuh karena Pak Angga tiba-tiba menyerang Pak Haryo dengan menggunakan papan catur yang ia jatuhkan ke lantai. Emosi Pak Angga begitu menggebu-gebu ketika ia menyerang Pak Haryo berkali-kali dengan papan catur yang dibawa Pak Haryo.
Pak Haryo tidak melawan dan hanya berusaha bertahan dengan menutupi kepalanya dengan kedua tangannya. Sementara Pak Angga terus memukulnya. Seolah ia sudah lama memendam amarahnya pada Pak Haryo. Sampai akhirnya dua orang Perawat pria datang dan memegangi Pak Angga.
Pak Angga meronta-ronta ketika dua orang Perawat itu memegangi kedua tangannya.
"Lebih baik, Bapak cepat keluar," ujar salah satu Perawat pada Pak Haryo.
Pak Haryo yang tengah melindungi kepalanya, segera menuruti perintah Perawat tersebut dan keluar dari bangsal tempat Pak Angga dirawat. Salah satu Perawat yang memegangi Pak Angga kemudian mengeluarkan sebuah suntikan dan segera menyuntikkannya pada Pak Angga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com