"Hey! Kau baik-baik saja? Kita harus sembunyi dari sini! Kalian! Bantu dia!" Pekik Earl langsung berbalik dan berjalan menuju kamarnya.
Itu adalah satu-satunya tempat yang paling aman karena Arthur menyimpan banyak senjata disana. Ketika ia kembali setengah berlari menuju lantai dua, terlihat Jason yang berjalan pincang.
"EARL!" Teriak Jason panik.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi!" Jawab Earl tidak kalah panik.
Jason kemudian mengikuti Earl menuju kamarnya dan kemudian mereka berenam di dalam mengunci pintu dan membalikkan beberapa meja sebagai tempat berlindung. Jason menatap anak buahnya Jonas dengan alis mengkerut.
"Hey! Bernafaslah perlahan! Bernafas pendeklah! Paru-parumu tertembak!"
Jason segera menekan punggung Jonas yang sudah berlumuran darah. Earl segera berlari menuju kotak obat di dalam kamar mandi dan membawanya pada Jason.
"Bagaimana lukanya?" Jason menggelengkan kepala.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com