Tapi sekarang, Chai Xiyang juga telah kehilangan dia…
"Benarkah aku telah kehilangan dua orang wanita yang paling mencintaiku di dunia ini?" Chai Xiyang bertanya lagi, matanya memerah, "Mengapa, mengapa aku menepikanmu? Aku jelas-jelas tahu, di dunia ini tidak akan ada lagi orang yang akan begitu mencintaiku kecuali kamu, tapi mengapa aku malah membuatmu menjauh?!"
"…"
Tangan Chai Xiyang menggenggam pagar pembatas dengan sangat erat hingga tulang persendiannya bertonjolan keluar.
"Karena mengetahui kalau kamu sangat mencintaiku, makanya aku menyakitimu tanpa terkendali! Dalam hatiku ada kebencian, aku tidak tahu bagaimana melampiaskannya, juga tidak ada orang yang peduli dengan kebencianku!
Tapi kamu peduli, aku tahu kamu peduli. Sedangkan kebencianku, hanya akan melukaimu!
Aku brengsek, aku ingin melampiaskan kebencianku dan menimpakan semuanya kepadamu!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com