Tetapi walaupun peluru itu tidak mengenai jantungnya, Hai Xiaotang tetap merasa sangat ngeri. Betapa bahayanya!
Seketika dia mengatupkan bibirnya rapat-rapat agar dia tidak menangis.
Dongfang Yu cepat-cepat menutupi lukanya dan mengecup air matanya, "Semua sudah berlalu, jangan sedih. Dan lagi, kamu lihat, aku baik-baik saja kan?"
"Tapi kamu hampir saja tewas!" Hai Xiaotang terisak, "Apakah kamu terluka saat meneleponku waktu itu?"
Mata Dongfang Yu berkilat-kilat, dia lalu mengangguk, "Ya."
"Apakah itu terjadi saat kamu sedang berbicara denganku?"
"… iya." Dongfang Yu sangat tidak ingin mengakuinya, tetapi dia juga tidak tahu bagaimana menyembunyikannya.
Toh saat itu ketika terjadi sesuatu kepada Dongfang Yu, Hai Xiaotang juga sudah merasakannya.
Jantung Hai Xiaotang sesaat terasa seperti tersengat. Dia tiba-tiba merasa kalau tembakan itu bukan menembus tubuh Dongfang Yu melainkan tubuhnya!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com