Karina menyuapkan sekeping kastengel ke dalam mulutnya sambil terus menatap Aslan. "Mau cerita sama aku soal masa-masa sekolah kamu?"
Aslan langsung melirik ke arah Karina. "Buat apa?"
"Ya, aku cuma mau tahu aja. Perundungan seperti apa yang kamu dapatkan waktu sekolah dulu," jawab Karina.
Aslan berdecak pelan. "Ya, standar perundungan SMP SMA. Tiap kamu jalan kamu diliatin, diomongin di belakang, diketawain, kalo ketemu anak-anak yang berkuasa di sekolah, siap-siap aja bakal dikatain di depan anak-anak yang lain."
"Kamu ngomong soal itu seolah itu bukan masalah lagi buat kamu?" ujar Karina.
"It's still my biggest problem. Aku selalu takut sama cara orang natap aku. Kadang-kadang, ketika aku jalan dan ngga sengaja liat orang yang menatap ke arah aku, mendadak perasaan ngga aman itu muncul."
Karina manggut-manggut sambil mendengarkan ucapan Aslan. "Tapi, aku ngga liat itu waktu kamu masuk ke arena kemarin. Di arena kemarin kamu keliatan percaya diri."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com