webnovel

Hatinya tak akan Menang

Tak terasa genap sudah sebulan Ariani bekerja di A.S Global Company, semua berjalan lancar dan pekerjaannya pun ia selesaikan dengan baik. Dan itu artinya sudah sebulan juga dia berada di Surabaya, ia mulai hafal beberapa jalan, ia belum pindah sepenuh nya ke rumah yang di berikan Adrian, namun sesekali ia menginap di sana, dan mobil nya lebih sering dia taruh di kantor.

Beberapa hari ini dia tidak melihat Adrian di kantor, sejujurnya itu membuat nya merasa lebih nyaman untuk bekerja. dan Ariani pun memiliki beberapa teman dekat di kantor nya selama sebulan bekerja di perusahaan A.S Global Company.

----------_____--------

"ayooo, makan siang" ucap Ariani kepada dua orang wanita yang sedang duduk didepan komputer, "siaapp ibu pengacara" sahut Seorang wanita yang bernama Nina, "ayooo sya" lanjut Nina, yaa Nina dan Tasya, merupakan salah satu teman kantor Ariani tapi belakangan dia menjadi dekat dengan ke-2 orang ini. "kamu mau makan apa hari ini ri?" tanya Tasya "hmmm, lihat ntar aja deh" sahut Ariani .

Tak sampai 10 menit pun mereka sudah tiba disebuah kafe.

Sambil menunggu pesanan mereka pun mengobrol asyik "jadi sudah hafal jalan nie?":ucap Nina membuka obrolan "heheh, lumayan" jawab Riani, Riani sudah berani mengendarai mobil sendiri untuk arah jalan yang dia hafal, seperti saat pulang maupun pergi kantor kalau ia menginap di ruang pemberian Adrian dia tidak lagi harus diantar jemput Karina, dan ke kafe seperti ini dia juga sudah berani untuk menyetir sendiri.

ketika sedang asyik mengobrol mereka terhenti saat Nina tak sengaja melihat ke arah jendela dan di sebrang jalan terlihat Adrian sedang bersama seorang wanita. "Lohhh itu bukannya bos besar yaa" ucap Nina sambil menunjuk ke arah Adrian , Riani dan Tasya pun mengikuti arahan Nina,, "iyaa benar itu bos, pantes aja dia menghilang beberapa hari ini ternyata dia sedang liburan dengan kekasih nya" ucap Tasya, tanpa Nina dan Tasya sadari Riani yang melihat kejadian itu seketika wajah nya menjadi pucat, tiba tiba hatinya terasa begitu diremas dalam diam dia memandang tajam ke Adrian melihat Adrian dan seorang wanita cantik yang bergelayut mesra di tangannya dan mencium pipi Adrian didepan umum. Riani mulai merasa matanya perih "aku ke toilet bentar yaa" ucap nya tanpa menolehkan ke arah Nina dan Tasya. Di dalam toilet Riani tak bisa lagi menahan air matanya. Dia menangis tapi tak bersuara hanya matanya yang mengeluarkan air mata, tapi pikiran nya melarang nya untuk melakukan hal ini, jadi dengan cepat dia mencuci wajahnya. "Ariani Yusuf Saputri, kamu tidak harus menangis untuk pria itu, sudah 8 tahun berlalu dan selama ini kamu baik baik aja kan, jangan biarkan dia merusak hati mu, biarkan hatimu diam seperti itu" ucapnya , Ya Ariani kembali melawan hatinya, dia mengontrol dirinya dan kembali bergabung dengan teman temannya.

-------------------------_-----------------------

Jam menunjukkan pukul setengah 4 sore ,

"Karina, saya mau shalat ashar, kalau laporannya sudah selesai taruh di meja saya" ucap Ariani "baik Bu" sahut asistennya.

Ariani pun berjalan menuju musholla Perusahaan dan tak sengaja berpapasan dengan Adrian melihat tatapan Adrian yang lurus ke depan bersama beberapa pengawal nya seolah tak melihat nya, Ariani pun hanya menunduk seperti karyawan lainnya seperti memberi hormat ke Adrian , saat Adrian berlalu Ariani pun melanjutkan langkahnya "yaa begini lebih baik Ariani" ucap nya pada diri nya sendiri. Tanpa Ariani tahu saat ini Adrian membalikkan tubuhnya dan sedang menatap tajam ke arahnya.

-------------------_----------------

"Karina saya mau pulang, jadi tolong kamu cek lagi berkas saya buat meeting besok yaa, jangan ada kesalahan" ucap Ariani "baik Bu" sahut Karina "kalau sudah selesai kamu juga bisa langsung pulang" lanjut Ariani.

iyaa sudah jam 05 Sore dan sudah jam pulang Karyawan. Ariani pun bergegas pulang hari ini dia janjian untuk bertemu Citra.

Jam menunjukkan pukul 6 sore ketika 2 sahabat itu bertemu di sebuah kafe.

mereka asyik ngobrol dan bercerita banyak hal. "senang deh denger kamu kerjanya lancar lancar aja dan paling penting kamu punya teman dekat disana " ucap citra, "Adrian gimana Rii?" tanya Citra, "mmm, ya biasa aja, dia masih belum ngenalin aku, dan ku rasa itu lebih baik" ucap Riani, Riani tidak menceritakan detail apapun tentang Rian dan juga perasaan nya, yaa itulah Ariani ntah sampai kapan takdir menutup hatinya.

Chapitre suivant