Todi memandangi ruang tamu rumahnya. Dia duduk di tempat Laras biasa menunggunya sambil tertidur. Todi memandangi tempat duduk itu cukup lama. Hatinya sedih, Laras dulu begitu setia menunggu dirinya kembali dari rumah sakit walau sampai malam hari, bahkan tidak jarang sampai pagi. LlTodi lalu berjalan kembali menuju ruang makan, bayangan dirinya sedang makan masakan Laras langsung kembali ke ingatan Todi. Todi terduduk lama disana. Dia melihat ke arah dapur. Di dalam benak Todi kembali membayangkan Laras yang sedang sibuk memasak makanan untuk dirinya. Todi mengusap matanya, dia merasa sedih dan bodoh. Bagaimana bisa dia membohongi istrinya yang sudah terlalu baik itu. Istrinya yang dengan sabar sudah memberikan dirinya kesempatan kedua setelah sikap kasarnya di awal pernikahan mereka. Todi justru membalas kebaikan hati Laras dengan kebohongan yang dia ciptakan sendiri berkali-kali. Padahal sudah banyak kesempatan yang Todi dapatkan untuk mengutarakan kebohongannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com