Qiara berhenti ketika ia akan memegang ganggang pintu.
'Apakah aku tidak salah dengar? Zio memanggilku Mama?' Batin Qiara sambil meneteskan air mata.
"Mama ..."
Untuk yang kedua kalinya, Qiara mendengar suara Zio yang memanggilnya Mama. Ia pun dengan cepat berbalik.
Seketika itu Qiara melihat Zio duduk dengan tegak sambil melihat kearahnya dengan polosnya.
"Bisakah Zio mengulangi panggilan tadi? " Tanya Qiara dengan suara yang gemetar.
Julian yang sedari tadi mengamati mereka berdua dari balik pintu itu ikut deg-degan.
"Mama jangan pergi!"
Air mata Qiara meluncur deras ketika mendengar Zio memanggilnya Mama untuk yang ketiga kalinya. Julian pun menarik nafas lega lalu tersenyum lebar.
Setelah itu, Qiara segera menghampiri Zio lalu memeluknya dengan erat.
"Terimakasih sudah mau menerima Mama. Mama janji tidak akan pernah meninggalkan Zio lagi!" Kata Qiara dengan suara yang bergetar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com