webnovel

Belum Saatnya.

Seketika itu Reina  mengangkat kepalanya dan membuat Qiano terkejut saat melihat tatapan tajam dan wajah Reina  yang dipenuhi oleh pasir itu.

"Oh astaga ... Kamu membuatku terkejut!" Ucap Qiano  dengan ekspresi yang aneh.

"Qiano  ... Kamu jahat! Kenapa kamu menghindari ku? Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini?"Tanya Reina sambil menangis karena dia sudah tidak bisa menahan rasa rindunya.

Hati Qiano  pun tergerak melihat air mata yang menetes di pipi Reina.

Ia melarikan diri dari negaranya setelah mengetahui kenyataan pahit tentang Qiara dan Julian. Ia pergi untuk menemukan ketenangan sekaligus melupakan Qiara. Tapi, ia tidak menyangka kalau orang yang pertama kali menemukan nya adalah Reina.

"Ayo bangun!" Kata Qiano  sambil menjulurkan tangan kanannya kearah Reina.

Seketika itu Reina tersenyum dalam hatinya karena ia tahu kalau Qiano  tidak akan tega melihatnya menangis.

Sesaat Kemudian.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant