Duhai pendengar yang setia...
Merusuh penatku mengimpal roda..
Memutar lengan berkali-kali...
Menari jariku memintal saban hari...
Andai diri ini seperti bunga di tepian sungai...
Jika di bawa air...hati masih terasa sejuk yang mendingin...
Mungkin jua, akan aku kenali insan-insan lain yang menerima seadanya aku...
Kalau, jauh dalam sudut hatiku, yang aku gentar akan terus hilang tiada jasad....
Sakit yang aku rasa...perlahan-lahan menjadi sulaman kain..
Walau ianya tidak seindah lalu...
Namun, sulaman itu tetapi aku usap mengingati pedih luka...
Aku mengharapkan istana kita akan berjauh berbatu-batu....
Andai jua kau tahu.....
Aku masih mengingati...engkau yang melukakan aku berkali-kali...
Kini...langkah kita tak selari....kerna ianya bukan satu khayalan...
Aku insan yang sama, yang memberi tetapi di biarkan sepi....
Andai jua kau tahu...
Aku masih terluka...