webnovel

BAB 31

"Hy! Hy! Hy! Liwlyw mau embhil bhoerkas laphoran pashion kamar number 2B!" ucap Lily dengan gaya lebay.

"tunggu sebentar ya Miss Lily!"

Beberapa detik..

"ini berkasnya!"

"thank you so so much!!" ucap Lily.

Lily membaca berkas tersebut.

"oh namanya mbak Ayisa?!"

Lily berjalan sambil menari-nari sembari menyanyi.

"Mbak Ayisa Lily datang! mbak Ayisa Miss Lily datang!" nyanyian Lily.

Ayisa yang sendiri didalam kamar sedang melamun sontak kaget ketakutan saat seseorang bernyanyi dengan suaranya yang merdu dan lembut menyebut namanya.

Dia langsung mengingat ucapan Ilyas yang katanya saat tengah malam kadang ada seseorang yang suka menyebut nama orang.

"si-sia-pa? siapa?" tanya Ayisa dengan nada suara gemetaran.

Lily membuka pintu kamar dengan pelan.

"Astaga Lily lupa bawa hp! bagaimana kalau pak Doctor menelfon?!" ucap Lily.

Lily kembali menutup pintu itu dengan pelan kemudian pergi untuk mengambil hpnya.

"Lily kamu mau kemana?" tanya seorang seorang pria dengan suara lantang.

"pak Doctor! kenapa kesini? bukannya bapak nggak ada tugas malam!" ucap Lily.

"iya saya mau jenguk adik saya!" ucap Ilyas.

"malam malam begini pak!?"

"iya!"jeda" kami mau kemana? saya kan sudah tugaskan kamu untuk menjaga adik saya!" ucap Ilyas.

"saya mau ambil hp pak! ketinggalan di sana" ucap Lily sembari menunjuk kearah depan.

"yaudah! cepat ya!"

"siap pak!" ucap Lily dengan nada tegas.

***

"Bismillah!" menghela nafas panjang"Assalamualaikum!" ucap Ilyas.

"waalaikumsalam!"

Ilyas terkejut saat suara seorang wanita menjawab salamnya.

"Ayi kamu belum tidur? ini udah jam berapa loh!" ucap Ilyas.

Ayisa menatap Ilyas dengan matanya yang memerah.

Ayisa menggelengkan kepalanya.

Ilyas yang tak tau ada apa dengan Ayisa dengan cepat menghampirinya dan menghapus air matanya.

Ayisa memeluk pinggang Ilyas."Abang jangan tinggalin Ayi! Ayi takut! Ayi mohon jangan tinggalin Ayi! Ayi janji Ayi bakalan turutin apa yang Abang mau tapi tolong jangan tinggalin Ayi sendiri lagi!!' ucap Ayisa menangis.

"kenapa Yi? kamu kenapa kok ketakutan?" tanya Ilyas.

"ta-tadi ada orang yang nyebut nyebut nama Ayi! tapi nggak ada orangnya!" ucap Ayisa.

Tak lama kemudian..

"Mbak Ayisa! Mbak Ayisa! Lily datang!"

Suara nyanyian itu kembali terdengar di telinga Ayisa.

"tuh kan Bang!! Abang dengarkan? dia datang lagi!" ucap Ayisa ketakutan.

Ilyas mengusap lembut pucuk kepala Ayisa mencoba untuk menenangkannya.

Knop pintu kembali terbuka pekan dan muncul seorang wanita dengan pakaian suster.

"su-suster hantu!!!! suster ngesooot!Abang itu hantu suster!!!" teriak Ayisa ketakutan.

"Ayi! Ayi tenang Ayi! itu Lily suster disini bukan hantu!" ucap Ilyas.

Jantung Ayisa berdetak dua kali lebih cepat.

Ilyas tak henti menenangkan hati Ayisa yang ketakutan.

Ayisa mengembuskan napas lega.

Tubuhnya terhempas jatuh ke stretcher, lemah tak berdaya karena ketakutan.

Lily juga Ilyas panik melihat Ayisa yang kembali tak sadarkan diri.

Degan cepat Ilyas memeriksa keadaan Ayisa.

"aduuh! Dok gimana ini! masa di bilang kalau saya hantu suster ngesot!!" ucap Lily sedikit kesal.

"Lily! kamu itu yah! orang lagi sakit kamu malah pikiran itu!" ucap Ilyas tegas.

"maaf pak! saya juga panik! tapi--"

"sudahlah!" ucap Ilyas memotong pembicaraan Lily.

Hening...

Hening beberapa menit.

"kamu istirahat saja dulu! Ayisa biar saya yang jagain!" titah Ilyas pada Lily.

"tapi pak Dok!"

"kamu istirahat saja!"

Ayisa masih tak sadarkan diri. Seperti itulah dia saat menangis pasti akan tertidur seperti orang yang mati.

Ilyas masih sangat setia menemani juga menjaga Ayisa meskipun sempatnya dia diusir oleh Ayisa.

Sebuah cinta yang dilandasi oleh kesetiaan tak akan pernah goyah walaupun diterjang badai sekalipun.

Chapitre suivant