webnovel

150 Ribu vs Yang tersisa

Cahaya Berkilauan itu membentuk persegi Panjang yang melintas tepat dibelakang kami. Sontak, hal itu mengagetkan kedua belah pihak.

Dalam pandanganku, ini terlihat seperti aurora di musim hujan, tapi cukup aneh ini terjadi tepat dibawah awan.

Dalam beberapa detik, area yang dilintasi cahaya persegi itu mulai muncul ribuan pasukan yang memakai zirah berwarna biru.

Ada banyak bendera yang menandakan itu berasal dari pasukan Provinsi Ise, tempat kekuasaannya Nakame.

Dalam beberapa menit, Tersummon lah 100 ribu pasukan dibawah komando Nakame.

" sekarang semua telah siap Raven sama. "

Nakame mengatakan hal itu sambil terbang dan membungkuk kearahku.

Tapi ada yang aneh, kenapa aku tidak beranjak dari tempatku terbang ?.

Tentu saja agar aku tidak terkena hujan, dan juga tempat ini saja yang disinari cahaya matahari. jadi, disini lebih hangat dan aku tidak perlu basah-basahan.

Situasi beralih di pusat komando Kekaisaran Heavenly

Saat melihat kejadian luar biasa bersamaan, aku sama sekali tidak bisa membayangkannya.

Apa dia benar Raven yang kukenal ?

Dia si pemalas itu ?

" aku benar-benar tidak paham dengan apa yang terjadi. "

" itu wajar kok Fredella chan, dia tidak perlu kau pahami dengan logikamu. "

" eh, apa maksud anda Shoichi sama ? "

" itu seperti kau mencoba untuk memahami batas kekuatan dari Cleopatra. Tidak akan ada habisnya. "

" melihatnya saja sudah membuatku pusing. "

Aku memegangi kepalaku karena tidak paham dengan apa yang sedang terjadi.

" tapi, aku cukup heran. Dari tadi Rav chan sama sekali belum mengeluarkan serangan satu kali pun. apa dia sedang bermain-main ? "

" apa maksudmu Fazela ?, dia sama sekali tidak bergerak ? "

" itu benar, dari tadi hanya 3 wanita yang dibawanya yang melakukan serangan, dia hanya menonton dari atas langit. "

" kurasa aku bisa yakin kalau dia masih Raven saat mengetahui masih ada sifat malasnya. "

" meski begitu, Rav chan terlalu berbahaya jika dibiarkan melakukan suatu Gerakan. "

" maksudmu, dia jauh lebih kuat dari tiga orang yang bersamanya ? "

" kau pikir apa alasan dia begitu malas seperti itu ? "

" karena memang dasarnya sifat dia seperti itu. "

Shoichi sama tertawa kecil saat mendengarnya.

" yah, pada dasarnya dia memang pemalas seperti itu. Tapi, bisa dibilang dia tidak boleh serius dalam berperang. "

" maksudmu, dia tidak pernah serius ? "

" hmm, ingatlah ini Fredella, Rav chan itu jauh lebih kuat dari Aku maupun Ibuku. "

" Eh, benarkah Cleopatra sama ? "

Aku mencoba untuk menanyakan pada orangnya secara langsung.

" itu benar Fredella chan, dia telah melampauiku dalam peperangan sebenarnya. Sepertinya bakatku benar-benar dia miliki sepenuhnya. "

" bahkan Cleopatra sama bukan tandingannya ?. "

" karena itu, dulu dia sebenarnya sangat rapuh dan mudah marah, dia bisa dengan mudah membawa kehancuran bagi suatu negara ataupun wilayah di masa lalu. Itulah alasan aku ingin selalu mengawasi langkahnya. "

" jadi ternyata begitu. "

" meski begitu, kurasa dia sekarang sudah berubah. Kali ini dia berpikir secara logis tanpa menggunakan kekuatan murninya saja, kurasa dia memang Anakku, hihihi. "

Cleopatra sama, sama sekali tidak menyembunyikan wajah bahagianya.

" tapi saya tidak mengerti, kenapa dia bisa membawa seluruh pasukan Ise bersamanya ? "

" entah, itu yang ingin kuketahui. "

Fazela mencoba menjawabku.

" meski begitu, kita tertolong. Setidaknya jumlah kita meningkat. "

" tinggal kita lihat saja apa yang terjadi, sepertinya dia juga memikirkan strategi sejauh itu. "

Fazela tampak menyadari Langkah yang dilakukan oleh adiknya itu.

Semua pasukan garis depan dibuat terkejut, bagaimana bisa ada 100 ribu pasukan tambahan yang berasal dari provinsi paling timur negeri ini.

Dan mereka tiba-tiba muncul didepan mereka.

" ini benar-benar sulit dipercaya, apa yang sebenarnya terjadi. "

Jendral Krizza benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

" saya rasa, ini perbuatan beliau. "

" tapi, bagaimana bisa dia menggunakan sihir teleportasi yang harusnya sudah musnah di dunia ini ? "

" itulah yang saya tidak tahu. "

" bisa melakukannya sudah luar biasa, tapi dia membawa ratusan ribu orang datang kesini. Ini benar-benar diluar nalar. "

" itulah beliau. "

Semua orang masih terpaku pada kemunculan pasukan besar ini secara tiba-tiba ini.

Tapi, tetap saja. Pasukan garis tengah musuh terus maju tanpa mempedulikan keadaan yang terjadi didepan mereka.

Bahkan komandan mereka terus menyuruh mereka maju tanpa peduli kondisi rekan mereka yang telah mati satu persatu.

" mereka benar-benar bar-bar, aku sudah tidak peduli lagi. Lakukan Nakame. "

" baik, Raven sama. "

Setelah mendapatkan perintah dariku, Nakame memberi tanda dengan tangan kanannya, saat melihatnya pasukan dibawah mulai mengerti dan mulai merapatkan barisannya.

Mereka membentuk 3 barisan rapat, per barisan mempersiapkan kuda-kuda menyerang, saat melihat perubahan tiba-tiba ini pasukan musuh mulai berlari untuk menerjang pasukan yang baru tiba ini.

Terus begitu, hingga mereka benar-benar bersemangat. Sampai melupakan kondisi didepan mereka, semua orang dengan mudahnya melangkahi mayat teman mereka.

Ini sudah bukan perang lagi, tapi pembantaian sepihak.

Dengan tanda selanjutnya, semua pasukan baris pertama melancarkan tebasan horizontal bersamaan.

Mereka berteriak.

" Imperions Slash. "

Sebuah tebasan jarak menengah dari ribuan orang, mulai menuju kearah pasukan yang berlari dengan cepat.

Karena itu, pasukan musuh benar-benar tidak sempat menghindar, dan tubuh bagian atas mereka semua terpotong, serangan berdampak pada tewasnya ribuan orang sekaligus.

Pasukan barisan kedua segera maju dan melancarkan serangan yang sama.

Aku memikirkan strategi ini agar pasukan musuh tidak maju secara sembrono karena dampak yang dihasilkan terlalu besar. Tapi sepertinya lawan ku kali ini benar-benar bodoh sampai semudah itu mengorbankan orang lain.

Ditambah dengan ayunan serangan yang kedua, jangkauan skill ini akan semakin jauh, jika ditambah ayunan barisan yang ketiga maka serangan ini sudah setara dengan tebasan jarak jauh.

Sepertinya baru aku yang memikirkan sesuatu hal yang simpel seperti ini.

Saat melihat hal yang terjadi ketiga bawahan ku memberikan respon yang berbeda.

" saya tidak tahu kalau penggabungan hal seperti akan menciptakan suatu strategi sekuat ini, anda memang hebat Raven sama. "

Seperti biasa, Nakame selalu memujiku.

" ara, ini terlalu hebat. Ada banyak orang bodoh yang menerima kematiannya dengan begitu mudah. Apa manusia sudah terjerumus senista ini jika tanpa adanya perang. "

Seperti biasa mulut Mizue selalu pedas.

" Ano, sepertinya mereka memang menginginkan tempat untuk mati, aku bisa merasakan kebahagiaan dari mereka. "

Hanya Ziemlich yang bersifat baik seperti itu.

Meski begitu, aku yang melihat situasi nya dari atas, hanya bisa tersenyum kecil, karena lawanku hanya seperti ini.

Aku tidak yakin hal seperti ini disebut perang.

Pasukan dibawah kami terus melakukan hal yang sama hingga serangan mereka mencapai tenda utama musuh.

Saat melihat sudah tidak ada musuh yang berdiri lagi, aku memberi tanda pada Nakame untuk berhenti menyerang.

Dan Nakame Mengangkat tangan kirinya, sehingga membuat serangan pasukan nya berhenti.

Setelah melihat keadaannya, semua musuh didepan kami telah tewas. Tidak ada satupun yang bertahan hidup.

" sepertinya sudah berakhir. Saatnya menangkap mereka. "

Aku berteleport ke tenda utama mereka Bersama mereka bertiga.

Yang kulihat hanyalah beberapa petualang pelindung dari seseorang yang memakai jubah.

" apa kau ahli strateginya ? "

Tapi dia tidak menjawab, semua pelindungnya mencoba menyerangku.

Tapi dalam sekejap, Nakame telah menebas mereka semua orang.

Hingga tersisa orang itu saja.

" jadi kau memutuskan untuk diam ya. "

" bunuh saja aku, tidak ada gunanya lagi aku hidup. Setidaknya tujuanku telah terpenuhi. "

" tujuanmu ? "

" anda Ichibei Raven Romanova bukan ?, saya sangat berterima kasih pada anda karena telah membantai mereka, "

" tunggu, sebenarnya apa maksudmu ? "

" saya hanya ingin membalaskan dendam saya, pada negeri ini. Selama mereka kalah, saya sudah merasa Bahagia. "

" hmmm, ternyata begitu. Pantas saja, aku melihat keanehan pada pergerakan Parthia kali ini. "

" itu karena saya yang mengendalikan mereka, meski ini melenceng dari tujuan utama saya. Setidaknya Sebagian tujuan saya terpenuhi, sekarang sudah saatnya anda membunuh saya, jika terbunuh ditangan anda, saya akan sangat berterima kasih. "

" begitu ya, aku tidak akan membunuhmu. "

" eh, tapi aku yang memerintahkan mereka untuk menyerang negeri mu lho… "

" aku tahu itu, tapi tetap saja yang memberi keputusan di negerimu adalah sang raja, dan sekarang aku tidak melihat rajanya dimanapun, sepertinya dia seorang pengecut. "

" sebenarnya tujuan saya adalah untuk membunuhnya Bersama diri saya, akan tetapi dia sudah kabur duluan. "

" begitu ya, toh sebentar lagi dia bakal tertangkap. Mizue. "

" oke Raven. "

Mizue pun segera menghilang.

" anggap saja sekarang statusnya aku sudah membunuhmu, jadi sekarang kau punya identitas baru. Mau kah kau ikut bersamaku ? "

" jangan bercanda, apa-apaan anda ini, apa anda berniat mempermalukan kebanggaan saya, saya sudah kalah, jadi saya sudah menerima kematian saya. "

" orang mati tidak akan membawa kebanggaan apapun, yang ada hanyalah penyesalan. "

" tentu saja saya akan menerimanya, tujuan saya telah tercapai, saya sudah tidak punya tujuan hidup lagi selain memenggal kepala raja bodoh itu. "

" kalau begitu, tujuanmu belum terpenuhi. Raja bodoh itu masih hidup. "

" tapi, dia sudah kabur Kembali ke kerajaan nya, saya sudah tidak punya kesempatan lagi. "

" benarkah itu ? "

Beberapa detik kemudian muncullah dua orang tepat dibelakangku.

" aku membawanya. "

Mizue hanya mengatakan hal itu, dan melempar seorang orang tua yang gemuk.

" hei, sialan. Beraninya kau melakukan hal ini padaku, apa kau tidak tahu siapa aku… "

Dia terus menerus protes.

" ya, aku tahu siapa kau. Kau hanya babi gendut yang tamak akan kekuasaan. Sepertinya waktumu sudah tiba. "

Aku mengatakan hal itu dengan nada kebencian yang kuat.

" beraninya kau, dasar rakyat jelata tak tahu status. "

Dia terus mengumpat padaku.

" sepertinya tidak ada gunanya terus berbicara pada babi keras kepala ini. "

Aku berjalan kearah mayat pasukan yang mati, kuambil salah satu pedang yang tergeletak di tanah. Dan hendak kuberikan pada orang yang mengaku sebagai ahli strategi itu.

" sekarang, apa pilihanmu ? "

Aku bertanya padanya.

" aku ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri. "

" menangkapnya bukan hal mudah lho, kau harus memilih, mengambil pedang ini maka kau akan menjadi bawahanku atau tetap pada pendirianmu untuk tetap mati ditanganku, hasilnya akan tergantung pada pilihanmu. "

" tapi, kenapa anda melakukan ini ?, bukankah lebih baik raja busuk itu digunakan sebagai alat tawar menawar bagi anda ? "

" dia tidak ada harganya, kebusukannya sudah mandarah daging, yang ada dia hanya akan mengotori Kekaisaranku. "

" hahaha, anda terlalu jujur. Boleh saya putuskan sekarang ?. "

Sepertinya dia telah membuat keputusan.

Dia mengambil pedang yang kupegang dan berjalan kearah raja gendut itu.

" apa yang kau lakukan, aku yang membayarmu selama ini lho.. "

Dia tampak ketakutan.

" aku tidak peduli dengan semua uangmu. "

Dia terus bergerak sambil memberikan tatapan penuh dendam.

" hentikan, apa kau tahu apa akibatnya jika membunuhku. "

" tentu saja, semua dendam temanku akan terbalaskan, kekejianmu pada rakyatmu juga akan berakhir, semua akan berakhir jika aku membunuhmu. "

" hentikan, jangan. "

Saat sampai beberapa Langkah didepan raja itu. Dia mengangkat pedangnya dan menebas tubuh raja itu, tapi lukanya tidak terlalu dalam, sepertinya dia sengaja menyiksanya.

" SAKITTT, SIALAN KAU BANGSAT. "

Dia terus memaki-maki orang itu.

" ini tidak seberapa dengan siksaanmu pada teman-temanku, kau pikir ini sakit ?, ini baru yang Namanya sakit. "

Dia lalu menusukkan pedangnya pada tubuh berlemak raja itu, jeritan dari sang raja semakin menjadi-jadi.

" tubuh gendutmu itu jika diberikan pada babi, bahkan dia akan memuntahkanmu karena kau tidak layak untuk dimakan. "

Dia terus menusuk-nusuk tubuh itu serta menebas-nebas hingga raja itu sudah tidak bernyawa lagi. Saat menyadri tergetnya sudah mati, dia berhenti.

" HAH, jadi ini rasanya. Aku baru merasakan hal sesenang ini. "

" apa ada yang kau inginkan lagi ? "

" tidak, ini sudah lebih dari cukup. Saya sangat berterima kasih pada anda Raven sama. "

" baguslah, sekarang apa kau akan menepati janjimu ?. "

Dia tidak menjawab dan hanya bergerak menuju kearahku. Beberapa saat kemudian dia berlutut dihadapanku.

" terima kasih karena telah membiarkan saya tetap hidup, sebagai gantinya maka saya akan menawarkan pada anda segala hal yang saya miliki. "

" baguslah, sangat kuterima sekali jasamu, jadi ngomong-ngomong siapa namamu ? "

" eh, jadi anda tidak mengenalinya saya ?. memang sesuai rumor, anda memang tidak terlalu mengenal banyak orang. "

" aku tidak terlalu peduli dengan rumor sih, dan kenapa aku harus mengenal banyak orang. Itu hanya membuang banyak waktu. "

" jadi begitu cara berpikir anda, saya sangat paham sekarang, izinkan saya memperkenalkan diri nama saya Paxnomus, Ahli Strategi serta Petualang Class S dari Guild Xerz, Kerajaan Parthia. "

" begitu ya, aku mengerti sekarang. Aku memang memerlukan kemampuan seorang laki-laki yang berpengalaman sepertimu Paxnomus. "

" sepertinya anda salah sangka Raven sama. "

Kemudian dia membuka helm yang menutupi kepalanya.

Rambut panjangnya mulai turun kebawah, dan wajah wanita cantik mulai terlihat.

" sebenarnya saya itu wanita. "

" EHHHH, tapi tadi suaramu tadi seperti seorang laki-laki yang cukup tua, tapi kenapa bisa ? "

" saya menggunakan rangkaian sihir didalam helm ini,itu agar identitas kelamin saya tetap tersembunyi, di kerajaan Parthia hanya laki-laki saja yang diperbolehkan memiliki jabatan tinggi. "

" hmm, begitukah aku baru menyadarinya. "

" muuu, baru beberapa hari mendapat bawahan cewek, sekarang mau nambah lagi. "

Aku mendengar ucapan cemberut dari mizue.

" apa yang kau katakan Mizue, aku sendiri tidak menyadarinya. "

" benarkah itu ??? "

Dia menaruh tatapan curiga padaku.

" kau sendiri tidak menyadarinya bukan ? "

" memang benar sih, aku tidak menyadarinya , tapi kenapa selalu cewek, dan juga pilihanmu pasti yang selalu cantik. "

" hmm, mungkin ini bisa disebut sebagai insting lelaki ?. "

" muuu… "

Mizue Kembali mencekikku.

Saat dia cemburu memang sangat merepotkan.

Chapitre suivant