webnovel

Akupun Berjalan

Situasi mulai berubah, benteng selatan mulai dijaga banyak prajurit. Aku sendiri cukup memahaminya. Jika kita akan diserang, kita tidak akan tenang. Mungkin ini langkah terbaik untuk saat ini.

Akupun berjalan disamping fredella.

" hei, bukankah lebih baik kita istirahat dahulu. "

" kau benar, mari kita istirahat. Ayo kita pergi ke ruang peristirahatan. "

" kau yakin ingin bersamaku ? "

" bodoh, tentu saja ruangan kita akan dipisah. Aku sudah paham struktur benteng ini. "

" ah, aku melewatkan kesempatan untuk melihat fredella yang sedang lengah "

" kau pikir aku akan mengendorkan pengawasanku terhadapmu, ayo segera pergi. "

Kami pun berjalan menuju tempat itu dan fredella mulai memberiku kunci kamar.

" dengar, kau harus bangun pagi. "

" eh, ini pemaksaan. Aku tidak yakin bisa melakukannya. "

" apa boleh buat, aku akan membangunkanmu. Setidaknya, istirahatlah dengan sungguh-sungguh "

" bukankah itu seharusnya ucapanku, kau itu yang terlalu serius. Santai saja saat ini "

" jika memang begitu, aku akan melakukannya. Selamat malam raven kun "

" selamat malam fredella "

Kami pun segera kembali ke kamar kami masing-masing.

Sesampainya di kamar aku mulai memikirkan sebuah eksperimen.

" kemarilah, Lilith "

Aku menggumamkan hal itu dipikiranku.

" apa yang Anda butuhkan Raven Sama ? "

Suara lilith menggema dikepalaku.

" sepertinya besok akan cukup sulit, aku punya pertanyaan. Bisakah aku melakukannya dengan sesuatu seperti di luar batas kewajaran ? "

" tentu saja akan berhasil, manusia hanya akan melihat berdasarkan logika. Sebagai mahluk yang berada di dimensi ke 5 mereka tidak akan paham makna dari kekuatan besar itu sendiri. "

" kalau begitu aku juga salah satu bagian dari mereka. "

" pada dasarnya memang begitu, namun ada suatu perbedaan mendasar. "

" hoho, bisa kau katakan ? "

" pengetahuan, seseorang yang hidup di abad 22 akan memiliki banyak opsi dalam menentukan masa depan "

" aku jadi memikirkan suatu hal, lilith aku berencana mencari salah satu dewa iblis. Bisakah kau bukakan gerbangnya ? "

" tentu saja, namun akan Anda apakan eksistensi itu ? "

" inti "

" jadi begitu, akan saya lakukan. Open Dimensional 2 "

Sejalan dengan ucapan lilith, sebuah portal hitam terbuka di dalam kamarku. Tanpa basa-basi Aku pun segera memasukinya.

Jalan yang kulewati merupakan lembah gelap, udara rasanya begitu beracun bagi tubuh. Dan disekitarku hanya ada mahluk yang memiliki aura negatif. Seakan-akan mereka akan memangsaku untuk makanan mereka.

" anu, raven sama. Perlukah untuk memusnahkan mereka ? "

" jangan, tujuanku adalah untuk membentuk persahabatan. Lebih baik jalan lurus saja "

" baiklah, kalau begitu. Jika diperlukan saya akan menggunakan wujud fisik saya. "

" ya, jika terjadi sesuatu yang mengancam dunia. Kupasrahkan padamu "

Aku pun terus berjalan ke arah depan, sebenarnya lingkungan disini sama sekali tidak ada cahaya, yang ada nafsu membunuh,menghancurkan,kesombongan, dan segala keburukan di dunia. Simpelnya seperti berada di dalam kotak pandora.

Aku berjalan ke arah dimana aku merasakan kehadiran orang kuat, pada dasarnya aku hanya menggunakan kemampuan dasar manusia. Namun dengan sedikit modifikasi, contohnya, aku telah melatih indra penglihatanku jauh untuk melihat ke masa depan dan juga merasakan kehadiran musuh serta merasakan aura permusuhan.

Semua itu bisa kulakukan hanya dengan niat, oleh karena itu sebenarnya manusia memiliki potensi tak terbatas. Hanya saja tidak semua orang memaksimalkan kemampuannya itu.

Aura intimidasi terasa semakin kuat dari sekelilingku, setidaknya aku ingin cepat tidur. Jadi kulakukan sajalah.

Ku katakan sesuatu dengan perlahan

" Kalian Diamlah dan jangan ganggu aku "

Aku melakukan hal itu dengan sedikit aura intimidasi.

Perlahan sosok bayangan di sekelilingku mulai menghilang satu persatu-satu. Dan mulai terasa keheningan di tempat ini.

Ini merupakan solusi paling efektif, jika ingin melawan mahluk astral. Kau harus menunjukkan eksistensimu melebihi dari mereka sendiri. Contohnya, aku hanya perlu sedikit mengeluarkan tatapan kebencian kepada mereka dan tubuh mereka akan merasakan dampak psikis yang luar biasa.

Aku terus berjalan ke arah itu, sekarang di hadapanku ada sebuah air terjun dan juga jalan setapak yang mengarah ke sebuah gubuk kecil. Dan disekeliling tempat itu ada cahaya matahari.

" tampaknya aku telah menemukannya "

Gumamku disaat melihat tempat itu.

Aku terus berjalan mendekati gubuk kecil itu, dan dari penglihatanku. Tampaknya semua mahluk astral yang selama ini menggangguku hanya melihat di balik bayangan kegelapan.

Selama mereka tetap tenang, aku juga tidak akan menyakiti mereka. Akhirnya aku sampai di depan gubuk itu dan mulai mengatakan sesuatu.

" ano, permisi. Apakah ada orang disini ? "

Setelah beberapa saat sama sekali tidak ada jawaban dari dalam. Ketimbang bosan menunggu, aku pun melihat-lihat keadaan air terjun. Tampaknya ada banyak ikan yang berenang di bawahnya, mungkin ini sumber mata air ditempat ini. Tampaknya memancing disini akan sangat menyenangkan. Saat aku memikirkannya, aku  jadi teringat tujuan utamaku.

Dan segera kembali ke arah gubuk itu dan kuteriakkan sesuatu.

" Jika tidak ada orang disini, aku akan pergi. Namun, aku akan kembali lagi esok hari "

Setelah mengatakan hal itu, aku pun berjalan kembali. Menuju ke arah kegelapan. Beberapa saat setelah langkah kakiku mulai menjauhi tempat itu, terdengar suara yang manyautku.

" tunggu sebentar, pemuda. Disini ada orang, aku akan keluar. "

Tepat saat aku menolehkan kepalaku, pintu gubuk pun terbuka. Dan terlihat seorang wanita dewasa yang berambut hitam panjang yang memakai kimono.

" jadi apa yang kau butuhkan ? "

Aku tampak terpana melihat paras cantiknya untuk sesaat. Lagian, aku ini seorang pria tulen yang mencintai gadis-gadis cantik.

" untuk sebelumnya, tolong maafkan saya. Jika saya telah bersikap tidak sopan kepada Anda "

Aku pun menundukkan kepalaku.

" ara, sopan sekali dirimu ini wahai pemuda. Jadi, apa yang kau lihat saat ini didepan matamu ? "

" aku hanya melihat gubuk kecil dan air terjun diseberang tempat ini, ah dan juga ada banyak ikan didalamnya. Tampaknya mereka bahagia berada di dalamnya "

" hoho, jadi begitu. Sekarang masuklah terlebih dahulu, kau pasti punya kepentingan bukan "

" kalau tidak menganggu, maka saya akan masuk "

Kamipun berjalan ke dalam gubuk kecil itu.

" silahkan duduk "

Sang wanita itu mempersilahkanku duduk. Aku pun segera duduk ke kursi kayu yang terlihat cukup tua.

" jadi, ingin minum apa ? "

" kalau tidak merepotkan, aku hanya ingin minta air "

" kenapa tidak minta yang lain ?, aku bisa menyiapkannya untukmu. "

" tidak usah repot-repot, saya hanya sedikit dehidrasi saja "

" jadi begitu "

Sang wanita mulai menjentikkan jarinya dan mulai muncul gelas dan teko yang berisi air putih.

" terima kasih, aku akan meminumnya "

Kuambil gelas itu dan mulai meminumnya.

" ternyata memang enak, jika saja diberi sedikit mineral. Mungkin air ini bisa dijadikan obat penyembuh "

" aku sama sekali tidak memikirkannya, ngomong-ngomong apa tujuanmu datang kesini ? "

Dia mengatakan hal itu sambil memperlihatkan senyuman intimidasi.

" ah, aku ingin langsung ke tujuan utamaku. Anda merupakan dewa iblis bukan ?. saya ingin membuat kesepakatan dengan Anda "

" jadi kau sudah menyadarinya, bukan hanya aku merasakan niat tulusmu. Kau bahkan bisa menaklukkan mahluk buas di dimensi ini. Sepertinya kau bukan orang sembarangan, apa kau dewa baru di dunia atas ? "

" ah, saya bukanlah orang seperti itu. Saya hanyalah manusia biasa yang kebetulan ingin bertemu Anda. "

Aku mencoba merendah.

" hahaha, kau membuatku tertawa. Ini merupakan dimensi kehampaan. Manusia tidak akan sanggup berdiri disini, bahkan mereka tidak akan pernah bisa mencapainya. Hanya mereka eksistensi yang melebihi para dewa utama di langit dan para dewa iblis yang bisa memiliki wujud fisik disini "

" jadi begitu, anggap saja aku ini raja iblis dong. hahaha "

" sudah cukup bermainnya, apa tujuanmu kesini. Jika kau meminta pertarungan aku akan meladenimu, sudah lama aku tidak merusak dunia "

" aku tidak memiliki niat bertarung, aku hanya menginginkanmu. "

" aku ?, kekuatanku ? . hahaha. Jangan berharap lebih pemuda. Kau pikir aku akan tunduk kepadamu "

" kau tidak perlu tunduk padaku, aku hanya menginginkan kerjasama saling menguntungkan. Kau hanya perlu menyetujuinya "

" aku tidak berencana bekerjasama dengan siapapun "

" gara-gara kesepakatan dengan Kulsiour, kau tampaknya merasa dipermalukan dihadapannya bukan "

" kalau kau mengerti, kenapa kau masih mengusulkan hal bodoh seperti ini ? "

Dia mulai mengeluarkan aura membunuh. Tampaknya semua mahluk astral disekeliling kami telah mengevakuasi diri mereka sendiri.

" aku hanya ingin memanfaatkan bakat langka sepertimu, kau sudah bosan bukan dengan dunia seperti ini. Terkekang dengan perjanjian yang bodoh. Jika kau ingin balas dendam, setidaknya kau membutuhkan bantuanku. "

" hahaha, lucu sekali manusia. Seorang manusia sepertimu ingin membantuku, kau pikir aku telah hidup berapa lama !!!. cukup basa-basinya. "

Sekarang dia tampak benar-benar ingin membunuhku.

" sepertinya langkah negosiasi tidak bisa dilakukan, satu-satunya cara mungkin hanya kekerasan.  Baiklah jika itu keinginanmu. "

Sang wanita itu mulai mengeluarkan shockwave aura ke arahku dan kubalas juga dengan kekuatan yang setara.

Hasil dari tabrakan kedua aura kami menggetarkan tanah disini, angin kencang bertiup dari segala arah. Rumah tempat kami berdiri pun hancur seketika. Dia pun mulai sadar dengan kemampuan musuhnya.

" ternyata memang benar, sepertinya kau bisa sedikit memuaskan rasa bosanku. "

Sang wanita itu mulai bergerak ke arahku dengan kecepatan suara dan melancarkan pukulan ke arah wajahku.

Namun, aku sudah mengetahuinya. Dan kuhentikan pukulannya dengan satu jari. Dampak dari gesekan kedua tangan kami membuat tanah terbelah dan tercipta tornado disekitar kami.

" hoho, lumayan juga. Sekarang saatnya aku serius. "

Dia membungkus dirinya ke dalam aura hitam. Dan bersiap meluncurkan serangan ke arahku.

Sepertinya, aku tidak perlu membuang-buang waktu lagi. Saatnya menunjukkan sedikit kemampuan. Dia bergerak dengan kecepatan 20 mach, normalnya mana ada manusia yang bisa merespon dengan kecepatan itu. Namun dengan waktu 0,2 detik. Aku telah mempersiapkan pukulan yang kuberi sedikit tenaga. Dan kuarahkan tepat ke perutnya.

Seakan-akan telah melihat pergerakanku dia berlari memutari arah pukulanku dan berniat menghabisiku dari belakang.

Tepat disaat dia mengeluarkan tinjunya, kepalan tangannya telah meninju punggungku. Dampak dari hasil pukulan tersebut sebuah shockwave yang menyebabkan gempa sebesar 15 skala richter. Namun, dia menyadarinya. Dia sama sekali tidak menyentuhnya, yang dia serang selama ini hanyalah bayangan yang tertinggal dari tubuh pemuda itu.

Beberapa saat sang pemuda telah berada dibelakang si wanita itu, dan telah dalam posisi melakukan tendangan menyamping. Seakan menyadari serangan tersebut sang wanita berusaha menghindar, namun dia paham. Kecepatan mereka saat ini berbeda. Waktu mereka masing-masing benar berbeda. Meskipun dia telah bergerak sekitar 20 mach, namun sang pemuda itu telah bergerak sejauh 21 mach. Mustahil untuk menghindari hal itu, disaat sang wanita mulai pasrah untuk menerima serangan itu. Momentum terpental yang ditunggu sang wanita tidak kunjung datang. Malahan dia merasakan jentikan jari tepat di dahinya.

" ittai... "

Dia mengatakan hal itu, sambil memegangi jidatnya.

" sekarang, kau sudah paham bukan "

" kau tidak adil, jika kau menerima seranganku. Kau mungkin sudah kalah "

" hahaha, itu mungkin benar. Namun, jika kita bersungguh-sungguh dalam mengeluarkan kekuatan. Aku tidak yakin, dimensi ini akan bertahan. "

" jadi, kenapa kau menahan diri ? "

Dia tampak penasaran.

" tentu saja, karena kenangan tempat ini. Kau sudah hidup dalam waktu lama disini. Bukankah ini seharusnya tempat yang kau lindungi bukan ? "

Sang wanita tampak paham alasannya itu.

" ya, memang begitulah. Dan juga tolong maafkan atas ketidaksopananku. Kupikir kau itu eksistensi jahat yang hanya ingin menghancurkan tata surya "

" jika aku menginginkannya, aku bisa melakukannya sendiri. Namun, itu bukan tujuanku "

" jadi, apa sebenarnya keinginanmu ? "

" hah, kau ini. Sudah berapa kali aku mengulanginya. Aku hanya menginginkanmu. Aku ingin membuatmu lepas dari kebosananmu selama ini, makanya aku ingin kamu membantuku "

" jika kau sekuat ini, kenapa kau tidak menyelesaikannya sendiri. "

" tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekuatan, meskipun kekuatan bisa 100% bisa membunuh orang yang kau benci "

" lantas, kenapa kau tidak membunuhnya. Bukankah itu merupakan hal mudah bagimu ? "

" kau ini terlalu polos atau bagaimana ?. masalahnya ini bukan soal pembunuhan saja, ini menyangkut berbagai permasalahan sosial yang lain. "

" biasanya aku tinggal melenyapkan orang yang mengangguku. Selebihnya aku hidup dalam kedamaian "

" itu memang benar jika untuk dirimu sendiri, namun. Aku ingin membuat beberapa orang yang bersamaku tersenyum. Aku tidak akan ragu untuk menghancurkan orang yang menghalangi kebahagianku "

" sepertinya kita tidak terlalu berbeda, jadi apa kepentinganmu sebenarnya disini ? "

" ah, soal itu. Bisakah kau merasuki senjata yang akan kupakai dalam perang "

" ini permintaan aneh, biasanya orang yang meminta pertolonganku digunakan untuk memusnahkan suatu bangsa ataupun mendapatkan kekayaan "

" sebenarnya aku sedang memikirkan sumber lain, namun hasil yang kudapat malahan menjadi bencana. Jadi kuputuskan untuk menyerahkannya kepada orang yang berpengalaman "

" lucu sekali, kau menganggapku sebagai orang. Kau benar-benar aneh "

Dia tertawa dengan ucapanku.

" ya, habis mau bagaimana lagi. Kau itu cantik dan manis. Sudah sewajarnya bagimu untuk mendapatkan pujian seperti itu "

Kalimat itu spontan keluar dari mulutku.

Tampaknya sang wanita itu terkejut dengan ucapanku

" ehh.... anu... terima kasih... "

" sama-sama "

Entah kenapa situasi saat ini begitu canggung. Mata kami saling memalingkan pandangan ke arah lain. Lalu terdengar suara serak dibelakangku.

" ehehem..., hei manusia kenapa kau kesini "

Muncul seorang pria tua yang memakai caping dengan posisi terbang.

" eh.... ada kakek-kakek terbang... "

Aku sedikit terkejut dengan pemandangan ini.

" dasar bodoh, tentu saja aku bisa terbang. Apa yang kau lakukan, apa kau sudah menyakiti Mizue. Dasar sialan "

Saat orang tua itu berniat memukul kepalaku, Mizue bergerak ke arahku untuk melindungiku.

" tolong hentikan jiichan, dia sama sekali tidak melukaiku "

" eh... tapi keadaan tempat ini benar-benar membuktikan telah terjadi sebuah pertarungan "

" ini kesalahanku, menyerangnya tanpa berpikir panjang. Seharusnya akulah yang bertanggung jawab atas semua ini. "

" jadi begitu, kau sudah hidup selama ini tetap saja tidak sabaran. Untung saja kau masih menahan diri "

" maafkan aku jiichan "

Dia menunduk minta maaf.

" tidak masalah, selama kau mengakui kesalahanmu. Semua nya bisa dimulai dari awal lagi. Dan juga, aku sedikit bahagia atas perubahanmu kali ini mizue. "

"mari kita dengarkan alasan pemuda itu. Hei bocah ikutlah dengan ku "

" ah, baiklah jiji "

Aku pun berjalan mengikuti arah pak tua itu. Jadi wanita berambut hitam bernama Mizue, nama yang sedikit nostalgia. Dia berjalan bersamaku.

Setelah 5 menit berjalan, sampailah kami ke kastil megah yang terlihat seperti kastil jepang kuno. Namun penjaganya berisi iblis-iblis tingkat tinggi. Saat menyadari keberadaan pak tua bersama dengan mizue. Semua penjaga memberi hormat kepada kami.

" Anda telah kembali mizue sama, akhirnya Anda bisa memimpin kami kembali. "

Ucap seorang iblis bertanduk hitam besar.

" aku hanya kebetulan berada disini, siapkan semuanya "

" baik Mizue sama, tolong tunggu sebentar. "

Segera semua orang bersiap-siap untuk melakukan perjamuan tamu penting. Itu yang kurasakan dari perasaan orang-orang yang berlalu lalang disekitar kami. Sepertinya aku sudah sedikit mendapatkan kepercayaan dari mereka.

Aku pun berjalan disamping pak tua dan mizue san,semua orang tampak menaruh hormat kepada kami. Setidaknya kami terlihat seperti segerombolan artis yang akan bertemu dengan fansnya.

" mizue, akankah kau akan ikut bersamaku ? "

Pak tua itu menanyakannya

" tidak, aku berencana bersama pemuda ini. "

" jadi begitu, aku tinggal sebentar mizue. "

Pak tua itu berjalan menuju ke arah berbeda. Dan pergi meninggalkan kami.

Akupun cukup tertarik dengan interior kastil ini, terasa sangat banyak unsur kegelapan. Dan saat kusentuh temboknya. Ada perasaan putus asa yang mendalam. Aku bisa menganggapnya seperti sebuah tembok ratapan.

" hei, apa yang sedang kau lakukan. "

Wanita yang bernama mizue bertanya ke arahku.

" soal ini, kastil ini benar-benar bagus. "

" kau menganggap hal ini seperti ini bagus, bukankah biasanya manusia normal takut dengan tempat-tempat seperti ini. "

" benar juga, namun aku berniat membuat penjara seperti. Setidaknya mereka akan merasakan ketakutan sesungguhnya. Hohoho "

" jika secara sifat, kau sudah setara raja iblis. Ayo ikut denganku. "

" ah, baiklah. "

Aku pun berjalan bersamanya untuk pergi kesebuah ruangan. Setelah beberapa saat, kamipun sampai ke pintu geser yang berwarna emas. Wanita itu, mulai menggeser pintu itu. Tangan mulusnya serta ditambah warna kulitnya memancarkan sinar seakan-akan dia eksistensi yang mustahil dicapai.

" kenapa kau melamun ?, apa ada sesuatu yang salah ? "

Dia tampak cukup heran.

" ah, aku hanya penasaran apa yang ada dibalik pintu ini. "

Aku mencoba mengalihkan perhatianku.

" ah, ini hanya ruangan pribadiku. Jangan khawatir. Ayo masuk "

" jadi begitu, kalau diperbolehkan. Aku masuk ya "

Kulangkahkan kakiku untuk memasuki ruangan itu. Di dalamnya hanya ada sebuah futon serta kotatsu. Selebihnya ruangan ini nampak kosong.

Wanita itu mulai mengambil bantalan duduk dan menaruhnya ke tempat yang seperti ruang tamu.

" silahkan bersantai disini, jika kau ingin duduk akan kusiapkan kursi. "

" ah, tidak perlu. Sudah lama aku tidak duduk diatas seperti ini. "

Kalau aku menghitung hari mungkin baru 3 hari kulewati.

" baiklah kalau begitu, dan aku mohon maafkan aku karena terlambat memperkenalkan diri. Namaku adalah Mizue, aku adalah dewa iblis ke 4 "

" dan juga maafkan aku terlambat juga, namaku Raven Romanova. Posisi saat ini adalah Panglima Kekaisaran Heavenly Kingdom "

Saat mengatakan hal itu, kamipun menundukkan kepala kami secara berurutan.

" meski begitu, setelah kita bertarung singkat rasanya aneh jika kita saling memperkenalkan diri satu sama lain "

Dia mulai menampakkan senyumannya.

" benar juga, aku juga merasa begitu. Jadi, siapa orang tua yang bersamamu tadi ? "

" ah, dia merupakan kakek ku. Sang dewa iblis ke 2 Kozue. "

" eh, jadi dia juga dewa iblis. "

Aku cukup heran.

" meski terlihat kami semua sekeluarga, namun posisi ini dinilai berdasarkan kekuatan yang dimiliki. Kebetulan saja generasi kami memiliki kekuatan yang besar. "

" aku paham, tapi jika kalian telah hidup lama. Kenapa budayamu terlihat seperti bangsa timur, apa kau berasal dari bumi ? "

" aku lahir disini, di dimensi ke 2. Kota Klobos. Soal budaya, aku hanya mengikuti ajaran ibuku. "

" jadi begitu, mungkin saja ibumu pernah ke negara itu. "

Perlahan dia mulai berjalan ke arahku, dan memegang kedua pundakku sambil memperlihatkan tatapan kebingungan

" kau tahu sesuatu tentang negara itu ?, beritahu aku letaknya. Jika kau ingin kesana, ajaklah aku bersamamu. "

" boleh saja, sebenarnya. Aku dulu juga bersekolah disana "

" sekolah, apa itu ?. dan juga aku mengucapkan terima kasih banyak karena telah menerima permintaanku ini "

" kau tidak tahu ?, anggap saja ini sebagai bagian dari kesepakatan kita. Hehehe "

" aku memang tidak mengetahuinya "

Dia sekarang terlihat seperti tuan putri yang sangat polos, siapa yang menyangka jika dia merupakan dewa iblis yang disembah banyak iblis dan orang.

" sekolah itu merupakan tempat mencari ilmu "

" kalau soal itu, aku sudah mempelajari segala hal yang ada di dunia kegelapan. Aku tidak perlu melakukannya lagi. "

" memang masuk akal bagimu untuk mengatakan hal itu, namun aku sedikit penasaran dengan ibumu. Sebenarnya dia itu apa ? "

" ibuku, dia sebenarnya adalah dewa iblis ke 3. Dan dia sangat suka sekali menjelajahi galaksi. Jadi, sekarang dia telah menjadi penjelajah galaksi. "

" ehhhhhh, aku harap dia tidak membuat kekacauan besar di suatu negara."

" ya, meski aku tidak yakin. Namun, dia selalu menahan diri. Jika ada waktu luang, dia selalu melakukan telepati denganku. Aku sangat mengaguminya. "

" sepertinya dia orang tua yang baik "

Aku tersenyum ke arahnya.

" membahas keluarga dewa iblis dengan manusia rasanya cukup menggelikan, rasanya seperti aku bertemu dengan orang yang sudah lama kukenal. "

Dia tertawa setelah itu.

" anggap saja begitu, jadi sekarang. Apakah kau setuju dengan tawaranku ? "

" ya, aku akan menerimanya. Sekarang kita akan selalu bersama Raven "

" aku cukup terkejut, kenapa kau langsung saja menyetujuinya. ? "

" apa lagi yang harus kukhawatirkan, seseorang yang sudah kutunggu sudah berada didepanku. Dan kau sama sekali tidak terlalu lemah untuk berdiri sejajar denganku. Setidaknya aku bisa mempercayaimu sepenuh hati. "

Aku sedikit malu setelah mendengar ucapannya. Jadi, kupalingkan mukaku ke arah lain. Beberapa saat terdengar suara ketukan pintu dari luar.

" mizue sama, kozue sama telah menyiapkannya. Mohon segera kesana "

Suara seorang wanita terdengar dari balik pintu.

" baiklah, tunggu sebentar "

Mizue menjawab dengan spontan.

" kalau begitu, saya permisi dahulu. "

Wanita itu pun pergi meninggalkan ruangan kami.

" ayo raven, saatnya kukenalkan dengan kakekku. "

Mizue tampak bahagia mengatakannya.

" ya, ayo pergi mizue san "

Kamipun melangkah ke ruangan kakek mizue berada.

Aku berjalan mengikuti mizue dari belakang. Sesampainya disana, ada banyak pelayan wanita yang berdiri disekeliling meja panjang. Tempat ini terlihat seperti ruang makan.

" ayo segera duduk mizue dan juga wahai pemuda "

" baik ojii sama "

" kalau diperbolehkan, saya akan duduk "

Aku dan mizue menjawab bersamaan.

Saat kami duduk posisi kami seperti huruf T, di sudut vertikal ada kakeknya mizue sedangkan aku duduk berseberangan dengan mizue. Para pelayan mulai berdatangan membawakan makanan yang hangat. Sepertinya mereka baru selesai memasaknya. Mereka mulai menghidangkan hidangan satu persatu-satu diatas meja makan.

" makanan terbaik adalah disaat mereka baru saja dibuat, wahai pemuda makanlah janganlah sungkan-sungkan "

Pak tua itu menyuruhku untuk makan.

" benarkah kek, kalau begitu itadakimasu. "

Aku mengambil daging yang terlihat seperti kalajengking raksasa rebus, saat kutarik dengan garpu kulitnya begitu lembut. Rasanya seperti telah dipresto begitu lama. Saat ku kunyah di dalam mulutku. Ada sebuah rasa yang aneh.

" ENAAKKK, makanan apa ini. Meskipun wujudnya agak ekstrim. Namun rasanya benar-benar gurih dan manis "

" hahaha, aku cukup terkejut. Kau tidak takut sama sekali untuk menyantapnya. Ini merupakan makanan yang biasa disajikan disini. The Great Scorpion binatang sihir lvl 200. Rasa dagingnya benar-benar berkelas. "

" apa, level 200. Apa hewan ini sejenis pahlawan di dalam kasta monster ? "

" mungkin, jika mereka ada di duniamu. Mungkin akan menyebabkan teror yang cukup besar. "

Pak tua merespon ucapanku.

" eh, ternyata begitu. Namun, aku suka kelezatan ini "

Aku mengatakan hal itu sambil terus memakannya.

" makanlah sepuasmu, sudah lama kami tidak kedatangan tamu. Ngomong-ngomong siapa namamu pemuda ? "

" ah, mohon maafkan saya terlambat memperkenalkan diri. Nama saya Raven Romanova "

" eh, sudah lama aku tidak mendengar nama itu. Jadi kau keturunannya ya ??? "

Pak tua itu tampak sedikit lega.

" maksud Anda ?, saya sama sekali tidak mengerti "

" kau itu keturunan langsung dari rivalku, cukup aneh jika cucuku bisa kenal denganmu, hahaha. "

" ano, sebenarnya saya baru mengenal mizue san baru saja. Dan kami masih belum jauh mengenal satu sama lain "

" oho, dengar itu mizue. Raven kun ingin kenal lebih jauh denganmu, aku merasakan cucuku akan pergi jauh dariku... "

Pak tua itu tampak menggoda cucunya.

" mou, hentikan jiichan. Kau membuatku malu. "

Entah kenapa sifat malu-malu mizue tampak lebih menggoda,

" hahaha, ah. aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Kozue, aku merupakan dewa iblis kedua. Salam kenal, raven kun "

" salam kenal juga, kozue jii "

" jadi, jika kau keturunannya. Setidaknya levelmu sudah bisa mendekati kami bukan ? "

" level kah, aku tidak tahu jika aku ini berada level berapa. Tapi, apakah ayah atau ibuku pernah membuat masalah dengan Anda ?. jika ada, saya akan meminta maaf atas nama mereka "

" tidak, bukan itu yang kumaksud. Setidaknya kau tidak akan takluk dengan kekuatan besar. Soal itu, sebenarnya rival ku itu adalah kakekmu. Ayah dari ibumu lebih tepatnya. Tenang saja, dia sudah kuanggap sebagai sahabat serta musuh besarku, hahaha "

Kozue jii tampaknya tidak menahan diri sama sekali.

" sebenarnya, saya belum pernah bertemu dengan kakek saya. Sepertinya terakhir kali saya bertemu dengannya mungkin saat saya masih bayi. "

" ya, dia memang orang seperti itu. namun, jangan salah sangka. Meskipun dia terlihat jarang mengunjungi keluarganya. Tapi dia sangat menyayangi kalian. Alasan dia menghindar karena dia memiliki terlalu banyak musuh yang berada diluar akal sehat "

" musuh diluar akal sehat ?, saya kurang memahaminya "

" ah, simpelnya. Orang sepertiku, namun aku cukup terkejut jika cucunya bisa sampai ditempat yang sama dengannya di waktu yang sangat muda. "

" saya tidaklah sekuat itu, kebetulan saja saya sampai disini. "

" tidak-tidak, kau itu sebenarnya sudah setingkat dengan kami. Hal itu dibuktikan, tubuh fisikmu bisa bertahan di lingkungan ini. Jika kau orang biasa, saat pertama kali sampai mungkin kau akan lenyap seketika. "

" ah, saya baru memahaminya. "

Saat kami terus mengobrol, tampaknya Mizue mendengarkan pembicaraan kami dengan seksama. Pandangannya terus tertuju di arah kami berdua.

Namun, seakan menyadari keanehan mizue. Kozue jii mulai menyadarinya.

" mizue, jika ada hal yang ingin kau sampaikan. Katakan saja "

" tidak jiichan, aku hanya menikmati obrolan kalian berdua. Sudah lama kita tidak seperti ini. "

" kau yakin, sebaiknya kau ikut ngobrol bersama kami "

Kozue jii tampaknya ingin membuat mizue terlihat cerewet. Namun mizue tampak menggelengkan kepalanya.

" jadi, begitu. Ngomong-ngomong raven kun, apa tujuanmu datang menemui Mizue ?, apa kau ingin mengajukan proposal pernikahan ? "

Kozue jii sekarang ingin menggoda ku.

" saya memang mengakui jika Mizue san memang sangat cantik, namun tujuan saya saat ini bukanlah itu. saya hanya ingin membawa mizue san bersama saya "

" woho, membawanya bersamamu bukankah sama saja menikahinya. Dengar itu mizue "

Sekarang mizue yang biasanya menunjukkan ekspresi dingin, perlahan kepalanya berubah menjadi merah karena menahan malu. Diapun menutup mukanya dengan kedua tangannya.

" tolong jangan terlalu menggodanya, saya jadi khawatir dengan kesehatan mentalnya kozue jii "

" cih, sang calon suami mulai berceramah. Baiklah, namun aku ingin bertanya. Apa maksudmu membawanya ?, berpetualang bersama, atau melakukan hal lain ? "

Entah kenapa pertanyaan kozue jii menjurus ke arah lain, namun aku harus memikirkan suatu jawaban positif.

" soal itu, saya berencana menjadikan Mizue san menjadi senjata saya. "

" senjata, maksudmu membuat mizue bertarung dibaris depan ?, apa kau masih tidak sayang dengan duniamu lagi raven kun "

" bukan begitu, saya hanya ingin membuat mizue san berada di dalam senjata perang saya. Soalnya, saat ini saya sedikit kesulitan mengontrol kekuatan saya sendiri. Dan saya takut jika salah langkah malah menghancurkan dunia. "

" hoho, aku cukup terkejut. Raven kun, bisa kau ulurkan tanganku sebentar "

Kozue jii memintaku melakukannya.

" boleh saja, silahkan. "

Aku mendekati kursinya dan kozue jii menyentuh telapak tanganku seakan ingin memastikan sesuatu. Disaat dia mulai memejamkan matanya, disekeliling kami mulai muncul cahaya putih yang asalnya entah dari mana.

Cahaya itu semakin bersinar terang menyelimuti ruangan ini. Beberapa saat terdengar suara ledakan yang berasal didepan tempatku berdiri. Bukankah itu dari tempat duduk kozue jii.

Di depanku, terlihat sebuah lubang besar yang berasal dari hantaman tubuh kozue jii dengan tembok. Aku bersama mizue menghampiri tubuh kozue jii. Saat aku melihat keadaannya. Di tubuhnya sama sekali tidak ada luka.

Chapitre suivant