Di Rumah Rio
Rio menggendong Salsa dengan lembut dan membawanya ke kamar.. kemudian Rio meletakkan selimut ke tubuh Salsa dengan penuh kasih, tidak lupa untuk mengecup keningnya.. setelah itu Rio ke ruang tamu, tatapannya menjadi gelap dan dingin.. lalu mengambil ponsel dan menelpon Zuan.
"tuuttt,, tuttt,,
di ujung sana Zuan yang masih dalam lamunannya, segera tersadarkan karna bunyi ponselnya.. Zuan menatap layar ponsel dan mengerutkan keningnya
beberapa detik kemudian Zuan menjawab "Hallo, Ada perlu apa?" jwb Zuan acuh.
"Hallo, Zuan! aku ingin berbicara dengan Bila, apa dia di sana?" tanya Rio
"ada keperluan apa? Rio kau adalah sahabat ku. setelah mengambil Salsa dariku, apa kau ingin mengambil Bila dariku, asal kau tau, Aku tidak trima kau mengambil Salsa!!" tanya Zuan dengan Curiga.
"Zuan apa wajahmu terbuat dari tembok? kau sendiri yang mengatakan klau dirimu sudah memutuskan Salsa, lalu apa hak mu melarang ku untuk memilikinya, Zuan aku akan memperingatkan mu, Jauhkan Bila dari Salsa. apa kau tau Bahwa Bila semalam mencoba untuk ... Rio diam sejenak, sebenarnya Rio tidak ingin mengatakannya pada Zuan. tapi akhirnya Rio mau tidak mau akan mengatakannya. karna Rio tau Zuan tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepada Salsa.. 'setidaknya aku tidak perlu mengotori tangan ku untuk mengurus wanita sampah' pikir Rio lalu melanjutkan
" Bila mengajak Salsa ke Club dan minum. tetapi setelah Salsa mabuk Salsa di berikan kepada laki-laki hidung belang oleh Bila. apa yang akan terjadi jika aku tidak datang. sebenarnya jika aku tidak mengingat persahabatan kita. aku akan turun tangan sendiri untuk mengurus wanitamu. jadi aku putus kan untuk memperingatimu. ingat lah aku mampu untuk melakukan apapun yang ku mau. bahkan jika dirimu melawan ku.aku tetap yang akan menang!;' ancam Rio lalu menutup telponnya..
di ujung telpon
Zuan terngangah oleh perkata'an Rio.. zuan tidak menyangka Bila akan melakukan itu.. bahkan sebelum berbicara Rio sudah menutup telponnya.. matanya menjadi gelap..
dan Zuan segera membangunkan Bila .
"Bila!! bangun.. !!!" bentak Zuan..
"ada Apa sayang, kamu tampak marah? kenapa?" jawab Bila lembut..
"Bila apa benar kamu telah mengirim Salsa kepada laki-laki hidung belang?" tanya Zuan serius..
Bila terkejut, 'bagaimana bisa zuan tau? sial!!'
Bila mengerutkan keningnya, menatap dengan ekspresi sedih, seakan Bila adalah seorang yang di fitnah "Zuan... apa kamu tidak mempercayaiku? Zuan apa aku serendah itu. walaupun misalkan aku tidak menyukai Salsa aku tidak akan melakukan hal serendah itu.. Zuan .." air mata menetes dari mata Bila..
"Bila, aku tidak pernah meragukanmu. tapi aku harap kamu tidak menyembunyikan apapun dariku..." Zuan masih tetap mempercayai Bila..
Tak terasa hari telah gelap. malam sudah tiba tapi Salsa masih tertidur lelap.. Rio sedang ada Rapat di kantornya. karna mendadak ada klien yang ingin membicarakan hal penting.
bbrpa saat kemudian Rio selesai, dan bergegas pulang