hari itu senin pagi yang cerah, sang matahari masih malu-malu menampakkan wajahnya. di sudut kamar, alfi yang hanya memakai piyama warna ungu, masih tertidur dalam buaian mimpinya yang indah. kicauan burung yang bersautan di dahan pohon halaman depan rumahnya, tak mampu untuk membangunkannya. hingga tak berapa lama kemudian, seberkas sinar matahari menembus jendela kamarnya dan memaksa dirinya membuka mata untuk memulai harinya dengan ceria.
dia kemudian melihat sekelilingnya, suasana kamarnya masih sama. berbagai macam lukisan kaligrafi Arab, masih tertempel di dinding kamarnya, begitu pula letak rak buku, lemari pakaian dan pakaian seragam yang dikenakan kemarin, masih terpasang rapi di tempatnya.
dengan perasaan yang agak malas dan masih ngantuk. ia langsung membereskan tempat tidurnya. mula-mula dia merapikan tempat tidurnya, membetulkan posisi bantal dan guling yang tadinya berantakan, membetulkan posisi spreinya yang tadinya awut-awutan. setelah semua selesai, ia melanjutkan acaranya di pagi itu yaitu mandi pagi. Alfi begitu nama panggilannya segera mengambil handuk biru yang menggantung di belakang pintu kamarnya, setelah itu, ia segera menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumahnya. tepatnya di samping dapur.
sesaat di dapur, ia bertemu uminya yang saat itu memakai jubah warna ungu dan kerudung warna biru sedang melakukan tugas hariannya memasak menu sarapan pagi untuk keluarganya. beliau tampak cekatan memainkan pisau yang dipegang di tangan kirinya.
" ahhh umi masak apa hari ini?" tanya Alfi yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
" masak makanan kesukaanmu nak." jawab uminya sambil mencincang bahan makanan dengan pisau yang terpegang di tangannya.
" apa itu mi?" tanya Alfi lagi.
" sana mandi dulu!" pertama umi dengan nada yang lembut.
" ah umi." jawab Alfi dengan nada yang cemberut dan sambil berlalu menuju kamar mandi yang tak jauh dari dapur.
Seelah selesai mandi, Alfi kembali menemui uminya yang masih cekatan untuk meracik bumbu bumbu dapur dan mencampur bahan-bahan tuk dijadikan masakan yang begitu istimewa. terdengar suara spatula yang beradu dengan sayur mayur di penggorengan yang diletakkan atas kompor gas yang menyala. bau harum menyerbak dari masakan yang ada di penggorengan tersebut. kemudian masakan tersebut matang dan siap untuk disajikan.
sementara di kamar, Alfi sudah selesai berdandan. ia sudah memakai seragam sekolah putih abu-abu lengan lengkap dengan kerudung warna putihnya. ia juga sudah mengenakan kaus kaki warna putih. sementara sepatunya belum ia pakai karena ada di luar rumah. tentu saja tas ransel warna ungu yang penuh dengan buku pelajaran sudah siapkan. setelah semua persiapan sekolah beres, Alfi menuju ke ruang tengah untuk sarapan.
di ruang tengah sudah ada umi dan abinya, sementara kakaknya sudah berada di luar kota sejak kemarin sore. abinya saat itu memakai kemeja lengan panjang warna biru lengkap dengan dasi hitam bergaris garis, sedangkan uminya memakai jubah warna ungu lengkap dengan kerudungnya.
mereka bertiga di ruang tengah untuk memulai rutinan di pagi hari yaitu makan pagi bersama. tentunya ada beberapa macam makanan yang sudah tersedia di meja makan, mulai dari nasi, lauk pauk dan sayur. sebelum makan mereka tak lupa berdoa dan mengharap keberkahan dari makanan tersebut. mereka bertiga makan dengan lahap hingga tak tersisa satu nasi pun di piring mereka. setelah selesai mereka pun segera membereskan meja makannya dan memulai aktivitasnya di pagi itu.