webnovel

Akhirnya Hari itupun tiba

Tuan Tomo memasuki kamar Ryuji untuk yang kesekian kalinya, dia tampak sibuk mempersiapkan berbagai keperluan bosnya yang hari ini akan melangsungkan pernikahan. Sinar matahari pagi itu menyinari wajah Ryuji membuatnya bagaikan seorang malaikat yang turun ke bumi, ia lumuri rambut hitamnya dengan pomede yang semakin membuat penampilanya sempurna sebagai calon mempelai pria.

"Maaf tuan, ada laporan terbaru mengenai pergerakan nilai saham dunia kita, dan beberapa informasi terkait perusahaan Safira." tuan Tomo kembali mengusiknya dengan masalah pekerjaan meski dalam situasi seperti ini.

Wajah Ryuji berubah menjadi lebih serius setelah membaca laporan keuangan yang diberikan padanya "Tutupi semua kerugian perusahaan produk kecantikan kita dengan anggaran E-commerce kita, minta yurin menghubungi Satochi mengawasi prosuksi robot dan produksi mobil usahakan pendistribuasian jangan sampai ada keterlambatan, bagaimanapun pernikahan ini akan tetap terjadi. Satu lagi cari tahu siapa saja yang telah membeli saham terbuka perusahaan Safira."

Ryuji membanting mab hitam besar ditanganya kelantai.

Ryuji meninggalkan ruanganya dengan suasana hati yang buruk semua hal kini bisa terjadi, sorot matanya tajam dan mengandung bara kemarahan.

Seorang gadis mengenakan kebaya berwarna putih dipadukan dengan kain batik bersulam emas bertabur swaroski, riasan wajahnya memancarkan pesona kecantikan khas wanita Jawa aroma wangi yang terurai dari rangkaian bunga melati dirambutnya membuatnya semakin istimewa. Safira memasuki meja yang disiapkan khusus untuk mengucap janji suci pernikahan dalam sebuah akad.

Wanita tercantik di gedung ini sedang duduk disampingnya semua mata tertuju pada Safira namun Ryuji melirikpun tidak.

"Saya terima nikah dan kawinya Safira binti almarhum bapak Pranoto dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" kata Ryuji terbata -bata menjawab ijab yang di ucapkap sang penghulu.

"Saaaaah..." seru para tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan Safira dan Ryuji

Satu persatu tamu undangan memberikan selamat pada kedua mempelai. Safira mengumbar senyum cantiknya pada semua yang memberikan ucapan selamat, berbeda dengan sang istri Ryuji bahkan tak tersenyum dan terus menatap tajam semua tamu lelaki yang bersalaman dengan Safira.

Hari yang cukup melelahkan untuk kedua mempelai, kini diruang yang penuh dengan bunga mereka terperangkap.

"Selamat tujuanmu sudah tercapai!" kata Safira memecah keheningan dirungan yang indah dan beraroma wangi itu.

"..." tak ada jawaban dari Ryuji, pandanganya kosong menatap kemerlip lampu kota dari salah satu sisi tempat tidur mereka.

Safira menghampiri pria itu, pandangan Ryujipun terhalang lekukan tubuh indah Safira yang mengenakan baju tidur kimono berbahan sutra terbaik.

Safira melepaskan piyama kimononya tepat dihadapan Ryuji, kini dalam tatapan mata Ryuji lekukan tubuh itu semakin jelas terlihat. baju tidur tipis berwarna merah menambah kesan sexi pada Safira, ia perlahan mendekati pria Jepang yang hari ini telah sah menjadi suaminya.

"Bukankah ini yang kamu inginkan?" kata Safira mendorong tubuh Ryuji hingga terlentang di tempat tidur yang dipenuhi kelopak bunga mawar merah.

Ryuji tak menjawab dan tetap tenang memandang wanita yang baru saja ia nikahi itu mencondongkan tubuhnya ke arahnya. "Kamu begitu tidak sabar hingga memajukan hari pernikahan kita, bukan begitu?" kata Safira mengunci tubuh Ryuji dengan menggenggam kedua tanganya di ranjang pengantin mereka.

Ryuji mengangkat sudut bibirnya menunjukan senyum liciknya, sedang Safira dia masih berusaha meluluhkan tubuh pria dihadapanya. Safira menjatuhkan tubuh indahnya berbalut baju tidur tipis itu tepat diatas tubuh kekar Ryuji hingga Ryuji bisa merasakan degub jantung istrinya.

Chapitre suivant