webnovel

3. Canggung (1)

Hellow babe, cantik banget sih bisik Diana sambil terburu - buru duduk di sebelah kursi kiri yang memang kusediakan buat Diana. Shuttt... sudah terlambat pakai berisik lagi sambil kupelototin. Hihiii... sorry babe, kelamaan dandan bisiknya. Malu dong Din, mau acara apa aja pakai terlambat balasku..

"Hem.. hem" nada kasar sebagai peringatan yang disengaja terdengar dari bagian belakang tempat Diana dan May duduk.

May, langsung diam seribu bahasa karena malu, "Sumpah kalau lagi ditempat yang lain kepala Diana pasti sudah ku jitak".

Diana malah dengan nyantai menoleh kebelakang sambil nyengir kuda dan bicara dengan nada yang pelan "sor... ry".

Tiba - tiba dia duduk dengan postur tubuh kaku dan wajah tegang, menggoyangkan bahu kanannya ke bahu kiri May sambil berbisik,

"May... sial banget sih hidup gw...yang menegur kita tadi si cowok kece itu... haduhhh... semoga gak terhalang PDKT gw".

Semoga terhalang... Aaaaaminnn... balas May, sambil tersenyum mengejek kegelisahan yang berlebihan atas sikap Diana.

*******

Sebelum kita dibagi dalam grup sesuai usia dan pindah keruangan yang berbeda bagi di pertemuan kita hari ini ada yang istimewa ada anggota baru yang akan memperkenalkan diri, sekaligus Mc acara mempersilahkan anggota baru maju dan memegang mic yang disiapkan sebelumnya.

Saya fokus melihat depan kedepan dan akhirnya pria yang mengenakan kemeja merah maroon yang juga menegur karena dianggap berisik lebih dulu memperkenalka. diri.

Selamat malam semuanya perkenalkan nama saya Ben Hanayah Bramantyo, setelah mic berpindah tangan terdengar perkenalan dari Wilson Hazael Bramantyo.

Setelah perkenalan tersebut masing - masing anggota dibagi dalam grup sesuai jenjang usia. Diana, May, grup ABC, dan beberapa teman yang lain juga bergabung dengan grup kami disusul anggota baru Ben dan Wilson. Ketua grup di kelompok kami menyambut kehadiran anggota baru dengan senyuman ramah, menjelaskan tujuan pertemuan anggota grup, kegiatan - kegiatan lampau dan kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

Tak lupa ketua grup memberikan kesempatan kepada anggota lama untuk memperkenalkan diri.

Saya yang tidak biasa bersikap menonjol ditunjuk pertama untuk berkenalan.

Hmm.. hmm, nama saya "Maya Belinda Sharon" sambil menatap anggota baru dan diluar dugaan Ben membalas tatapan saya dengan sorot mata yang tajam minus senyum.

Kemudian acara berlanjut dengan suasana santai dan riang karena keceriaan yang ditularkan grup ABC, sedangkan saya enggan melibatkan diri dalam perbincangan tersebut.

Setelah acara berakhir Diana menarik lengan, menyeret lebih tepatnya kearah parkir dengan buru - buru karena kesempatan PDKT yang digembar - gemborkan tidak berhasil, beralih ke rencana biasa kami yaitu nonton di bioskop langganan setiap malam minggu.

Aduh,,, suara itu terdengar kasar saat lengan saya tak sengaja menyikut perut seseorang yang muncul tiba - tiba dari pintu toilet dekat parkir.

Duh, maaf yah, maaf yah. Dengan spontan May menyalahkan Diana yang sejak tadi menyeret lengannya membuat tubuh May limbung dan tidak hati - hati mengakibatkan rasa sakit perut bagian samping sipemilik sorot mata tajam minus senyum.

Upss.. sorry yah, dengan nada yang lemah May meminta maaf.

"Hati - hati dong, untung cuma lengan situ saja yang nyodok perut gw, coba tadi pedang pasti saya segera kehabisan darah dan almarhum, balasnya dengan suara mengandung amarah" Tidak segitunya kali desisku. Sambil segera berlalu dari hadapan Ben.

"Ini mobil siapa sih? parkir sembarangan. Bisa gak parkir diatur supaya mobil milik yang lain bisa keluar tanpa nunggu lama seperti ini batin Wilson"

Sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling berharap ada yang memberi solusi atas masalahnya.

Wilson melihat dua perempuan yang berjalan terburu - buru, dan diikuti oleh kakaknya.

"Kenapa dari tadi nunggu diluar Wil, bukannya di dalam mobil dengan suara tegasnya," menegur Wilson.

"Ini kak, mobil kita gak bisa mundur karena mobil dibelakang jawabnya. Dari tadi saya nyari orang yang kenal pemilik mobil biru ini"

Setelah itu dia teringat dua perempuan yang sedari tadi asyik menonton percakapan mereka berdua.

"Mbak, minta bantuanya tahu gak identitas pemilik mobil biru ini?"

Merasa dapat celah PDKT, Diana langsung melepaskan tangan May seraya berjalan menghampiri Ben dan Wilson sampai melupakan alasannya menyeret May dari tadi.

"Oh.. ini mobil Billy, iya kan May?"

"He.. ekh, iya nih mobil Billy!"

"Loh kenapa masih parkir disini bukannya Billy tadi sudah pulang, karena dapat telepon dari kakaknya katanya mamanya masuk RS, ya Din?"

Bola mata yang saling memandang antara May dan Diana serta kerutan di dahi mereka berdua, membuat Ben dan Wilson jadi bingung.

"Terus kalau pulang, mobil kami gak bisa keluar dong?" sahut Ben dan Wilson bersamaan.

Diana, masih sibuk menghubungi Billy sejak sepuluh menit lalu dan ketika mulutnya sudah gatal ingin memaki tiba - tiba terdengar jawaban dari seberang sana.

Ternyata karena terburu - buru Billy ke RS naik ojek, dan mobilnya ditinggal diparkiran.

Diana langsung mengambil inisiatif

"Bagaimana kalau mobil Ben dan Wilson ditinggal saja disini aman kok. Kalian berdua biar diantar sama gw dan May".

Diana dan May duduk di kursi belakang sementara Ben yang inisiatif menyetir dan Wilson duduk disebelahnya.

Chapitre suivant