" Nana maafkan ibu " dengan matanya berkaca – kaca.
Kaget Yu Nana bertanya " ibu ada apa…?? Kenapa ibu meminta maaf kepadaku, aku mohon jangan membuatku takut "
Selama ini Xieng Chiang akan meminta maaf kepada mereka bahkan jika dia melakukan kesalahan kecil. Menurut mereka meminta maaf tidak akan menjauhkan mereka, tapi membuat mereka saling mengenal satu sama lain.
Ragu-ragu Xieng Chiang memegang tangan Nana " kemarin ibu bertemu dengan ayahmu "
sebelum Xieng Chiang melanjutkan Yu Nana memotong dan berkata " kenapa ibu tiba - tiba bertemu dengan ayah. bukannya ibu tidak menyukainya. ibu hari ini aku lulus dan aku mendapat nilai yang terbaik dikelasku ". berusaha mengalihkan pembicaraan.
" sudah lama ayahmu ingin kamu tinggal bersamanya, dia sudah sering meminta ini dengan ibu, tapi …."
" Tapi apa Bu …? Jangan bilang, ibu setuju dengannya ...? "
" ibu sudah memutuskan "
Setalah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Xieng Chiang, Yu Nana tertunduk lemah air matanya jatuh seketika, tubuhnya menjadi tak bertenaga perlahan terjatuh ke lantai.
Dia tidak mengira ibunya akan mengirimnya. Tinggal bersama ayah ? menyebut namanya saja, tidak pernah. Apalagi untuk tinggal bersamanya, Dunianya perlahan runtuh seketika.
" ayahmu sangat menyayangimu diantara saudaramu, ibu yakin dia tidak akan menyusahkanmu selama kamu bersamanya. Di sana hidupmu akan lebih baik. ibu sudah mengemas barangmu. ayahmu akan menjemputmu nanti malam. jadi bersiaplah " Xieng Chiang mencoba menyembunyikan ke sedihannya meskipun suaranya terdengar serak.
Xieng Chiang seorang ibu tunggal yang menghidupi 3 orang anak, dia hanya mempunyai sebuah warung kecil untuk kehidupan mereka dan sesekali jika banyak keperluan mendesak dia akan mengambil beberapa pekerjaan dari tetangga untuk menutupi pengeluaran mereka.
Perjuangan yang di lewati untuk membesarkan anak – anaknya tidaklah muda, dan sekarang dia harus merelakan salah satu dari anaknya untuk tinggal bersama mantan suami yang sangat dia benci.
Yu Nana anak yang pintar, tinggal bersamanya hanya akan menyia-nyiakan hidupnya, sebaliknya jika dia tinggal bersama ayah kandungnya dia akan mendapat pendidikan yang baik.
" kenapa ibu tega melakukan ini kepadaku, ibu tidak harus mengirimku ketempat ayah, ( memengang tangan ibunya ), ibu tau kan bagaimana sikap istri ayah kepada keluarga kita, dan dia sangat membenciku, aku tidak bisa tinggal bersamanya ". Yu Nana berusaha menyakinkan Xieng Chiang.
" semuanya sudah diputuskan jadi bersiaplah " Xieng Chiang masuk kekamarnya karna tidak bisa membendung air matanya. Dia tidak ingin Yu Nana melihat air matanya.
" ibu aku tidak … " berteriak kepada ibunya. Seberapa keras dia menolak, tapi itu tidak akan mengubah keputusan Xieng Chiang.
Terdiam seperti patung dengan tubuh gemetaran pikirannya kosong, ini pertama kali dia harus berpisah dengan ibu dan saudaranya. Tapi Yu Nana tidak bisa berbuat apa – apa karna ini adalah keputusan dari ibunya. Bahkan jika dia memohon seribu kali tidak ada yang berubah. kakaknya bahkan tidak bisa melawan Xieng Chiang.
• Jam menunjukkan pukul 7 malam. *
Beberapa macam makanan tersaji di atas meja 'kepiting, lobster, capcay, ikan bakar adalah makanan favorit Yu Nana
" Xiang Me panggil kakakmu " Xieng Chiang
" baik bu " Yu Xiang Me bergegas memanggil kakaknya. Tidak lama Yu Xiang Me kembali bersama kedua kakaknya
" Wah hari ini ibu memasak begitu banyak " Yu Naumi
" duduklah dan makan " Xieng Chiang
Mereka mengambil kursi masing-masing dan duduk
" tapi kenapa yang terlihat semuanya kesukaan Nana " pura-pura marah dan memiringkan kepalanya kearah Yu Nana.