webnovel

Echoes Of Love|GAoW1| [20]

_______

Lana berusaha mengimbangi langkah kaki Samuel yang terasa sangat lebar untuknya. Mereka tengah berjalan menuju kamar utama mansion besar ini. Apalagi kalau bukan kamar mereka berdua yang terletak di lantai dua.

Sejak kejadian dua hari yang lalu dan sejak Samuel dengan terpaksa menyetujui pernikahan putra mereka Aiden. Samuel menjadi lebih banyak diam dan itu membuat Lana sangat khawatir pada suaminya. Tidak pernah Samuel mendiami Lana selama ini, kalau pun mereka bertengkar dengan sendirinya Samuel akan kembali hangat pada dirinya lima menit kemudian. Tapi kali ini? Samuel bahkan menghindarinya selama dua hari.

Ini tidak bisa dibiarkan lagi. Kalau tidak dibicarakan sekarang mungkin masalah ini akan jadi kesalahpahaman untuk selamanya oleh karena itu Lana harus berbicara jujur pada Samuel tentang Lova hari ini juga bagaimanapun caranya.

"Honey.." Ucap Lana setelah mereka tiba di kamar mereka.

Lana mendekati Samuel untuk membantu suaminya melepaskan jas kerja berwarna hitam itu. Sesekali Lana menatap suaminya yang sengaja menghindar untuk menatapnya.

"Sudah aku bilang padamu kalau aku tidak ingin menyakitimu dengan amarah ku yang bahkan tidak bisa aku kontrol." Jawab Samuel pelan sembari meremas kedua bahu Lana kuat.

"Aku tahu itu. Tapi kita harus membicarakan hal ini." Ucap Lana menciba meyakinkan Samuel.

"Sudah aku bilang, aku akan menuruti apapun keputusanmu tapi untuk mendengar apapun itu, aku belum bisa menerimanya." Jawab Samuel seraya menarik dasi nya kasar.

"Bukan hal itu, honey... Ini mengenai Lova." Ucap Lana ragu.

Samuel menghela napasnya lelah. Sudah berapa kali Lana terus menerus ingin membicarakan hal ini, tapi sungguh. Saat ini Samuel sangat tidak ingin membicarakan semua hal yang menyangkut pernikahan konyol itu termasuk wanita yang bernama Lova itu.

"Aku tahu kau tidak sedang ingin membicarakan ini tapi aku harus memberitahu mu sesuatu hari ini juga."

Samuel hanya diam sambil terus memunggungi Lana. Pikirannya sedang berkelana. Samuel hanya takut putra nya yang ia sayangi jatuh pada tangan wanita jahat yang hanya ingin memanfaatkan putranya seperti kejadian lima tahun yang lalu. Samuel tahu persis putranya. Pria yang akan memberi segalanya bila dia sudah jatuh cinta sama sepertinya. Maka dari itu Samuel selalu bersikap tegas seperti ini pada putranya.

"Aku tidak ingin hubungan mu semakin memburuk dengan Aiden. Kau tahu kan kalau Aiden adalah putra satu-satunya yang kita miliki?."

Samuel menghela napasnya. Kalau 8ni menyangkut putranya maka dia akan mendengarkan apa yang akan istrinya katakan tentang Lova.

"Nama lengkap Lova adalah Jovanka Lovata Murrey."

Samuel langsung menegang saat mendengar nama keluarga wanita itu. Murrey. Terasa sangat tidak asing. Samuel membalikkan badannya hingga dia bisa melihat wajah istri cantik nya dengan jelas. Ditatap nya kedua mata indah itu dengan tatapan tidak mengerti dan penuh tanya.

"Kau ingat Devi sahabatku?. Lova adalah anak nya. Anak bungsu dari CEO Murrey's Corp."

Kedua mata Samuel langsung membulat. Tidak mungkin. Ini terasa sangat tidak mungkin.

"Maksudmu. Lova adalah anak keluarga Murrey yang memiliki perusahaan di bidang yang sama dengan perusahaan kita?." Ucap Samuel dengan nada tidak percaya.

"Ya. Kau ingat 12 tahun yang lalu?, Devi punya seorang putri kecil yang selalu bermain dengan putra kita, Aiden. Kau ingat?." Tanya Lana dengan nada sedih.

"Ya.. aku mengingat nya dengan sangat jelas sekarang." Ucap Samuel yakin.

"Ternyata putri nya masih hidup dan sekarang berada sangat dengan kita. Dan bodohnya aku baru mengetahuinya satu minggu yang lalu saat kami berbincang tentang keluarga." Ucap Lana lalu terisak sedih.

Samuel menarik istrinya kedalam pelukannya, berusaha menenangkan istrinya yang terguncang karena kesedihan mendalam di masa lampau.

"Ini bukan salah mu. Ini semua salah ku karena membuat berita itu." Ucap Samuel pelan.

"Tidak. Yang salah adalah keluarga suaminya!. Jika saja mereka tidak menyiksa Devi maka semua ini tidak akan pernah terjadi!." Ucap Lana marah.

"Mereka sangat serakah! Seharusnya mereka yang mendapatkan balasan tapi mengapa harus sahabatku yang malang?." Tambah Lana geram.

"Aku mengerti honey.."

Lana beralih menatap wajah suaminya dengan tatapan senduhnya. Lana merasa bersalah pada Samuel karena harus terlibat dengan permasalahan sahabat nya Devi. Seharusnya sejak awal Lana tidak usah meminta bantuan Samuel untuk merilis artikel yang diminta Devi. Mungkin saja jika semua itu tidak ia lakukan mungkin keadaan nya akan sangat berbeda sekarang. Aiden tidak akan menyalahkan daddy nya atas apa yang menimpa sahabat kecilnya,ia tidak akan kehilangan sahabatnya dan Lova tidak akan kehilangan orang tua dan kakaknya untuk selamanya. Sebenarnya Samuel tidak bersalah apa-apa disini yang salah disini adalah Lana yang tak dapat memberi solusi yang terbaik dan malah mendukung rencana sahabatnya.

"Sebaiknya kita tidak memberitahukan hal ini pada Aiden." Ucap Lana yakin.

"Aku juga berpikiran seperti itu."

"Biarkan mereka membuka lembaran baru kehidupan mereka tanpa harus saling terluka karena kejadian masa lalu." Ucap Samuel penuh penyesalan.

"Aku berharap mereka bisa jatuh cinta dengan sendirinya tanpa harus dihantui bayang-bayang masa lalu mereka." Ucap Lana penuh harap.

"Aku juga berharap seperti itu. Mari kita nikahkan mereka secepatnya agar masalah ini tertutupi dengan kenangan indah yang akan mereka ukir nanti." Ucap Samuel tegas.

"Baiklah, aku akan mengurus ini dengan cepat." Jawa Lana.

___________

To be continuous

Chapitre suivant