webnovel

Echoes Of Love|GAoW1| [16]

____________

Mobil Rolls-Royce ghost EWB berbentuk sedan memasuki pekarangan luas sebuah mansion megah dengan gaya clasic. Lova hanya bisa berdecak kagum sambil terus membuka mulut nya saat dia dan mommy nya Aiden turun dari mobil yang mereka naiki sedangkan Lana hanya terkekeh kecil melihat Lova yang berekspresi lucu.

Mereka tiba sebuah pintu besar dari sebuah ruangan yang kalau dilihat dari depan berbentuk setengah lingkaran. Tanpa menunggu lebih lama lagi Lana segera menarik Lova memasuki ruangan tersebut.

"Kita belum sampai honey. Kita masih harus berjalan jauh kedalam." Ucap Lana tidak suka sedangkan Lova sudah menatapnya dengan tatapan bingung.

"Jadi.. Kita dari tadi belum masuk kedalam mansion, mom?." Tanya Lova sembari mengedarkan pandangan nya ke sekitar ruangan yang mereka sedang lewati sekarang. Ruangan ini lebih mirip ruang tamu.

"Kau benar honey. Ini baru ruang tamu mansion ini." Ucap Lana lalu menghela napas dan Lova langsung menatap Lana dengan tatapan heran.

"Aku sudah bilang padanya saat kami akan menikah." Ucap Lana sedih.

"Aku tidak suka rumah mewah dan besar apalagi mansion seperti ini. Aku lebih suka rumah sederhana dengan taman bunga kecil disamping nya tapi dia tetaplah pria pemaksa yang tidak ingin keinginan nya di tentang." Lana bermonolog sendiri pada dirinya sendiri tapi Lova dapat dengan jelas mendengarnya.

Akhirnya mereka keluar dari ruang tamu besar itu tapi ternyata ini bukan lah akhirnya. Masih terdapat sebuah kolam renang luas yang harus mereka putari untuk sampai di pintu utama. Lova menghela napasnya. Bukan masalah luas mansion ini yang dia permasalahkan tapi berapa banyak uang yang harus keluarga ini keluarkan hanya untuk membayar listrik saja. Oh god.

"Ya kau benar. Suami ku itu sangat boros. Just information to you. Dia bisa menghabiskan US$5.000 hanya untuk membayar listrik mansion ini." Ucap Lana sambil menatap Lova sendu sebelum mereka masuk kedalam ruangan utama mansion mewah milik keluarga Abhivandya.

"Sayang!." Teriak seorang pria dari kejauhan dan suara teriakan itu sukses membuat kami terkejut.

"Bahkan disaat aku membicarakan keburukan nya. Dia tahu itu." Gumam Lana pelan sambil menatap suaminya yang nampak sedang kesal sedangkan Lova menatap wanita itu dengan senyum geli.

"Sayang.. Kau darimana saja?. Aku mencarimu daritadi tapi kau tidak ada dimanapun. Aku hampir memecat semua pelayan bahkan supir yang membantu mu pergi dariku tadi." Ucap Mr. Abhivandya marah dan Lana langsung memeluk suaminya. Lana sangat tahu cara terampuh meredakan amarah suaminya.

"Aku kan hanya pergi sebentar." Ucap Lana pelan sembari mengusap punggung suaminya pelan.

"Tapi tetap saja! Aku tidak bisa membiarkan kamu pergi tanpa memberitahu ku dulu seperti tadi." Balas Mr. Abhivandya dengan nada marah.

"Kemana pun aku pergi kau akan selalu tahu karena semua barang ku kau pasang alat pelacak!." Ucap Lana kesal. Dia tak habis pikir suami nya bakal seposesive ini pada dirinya. Semakin lama mereka menikah suami nya ini tambah menggila dengan berbagai macam larangan dan peraturan konyol nya yang tidak masuk akal.

"Baby.. Kau tahu maksudku-." Ucap Mr. Abhivandya saat pelukan istrinya terlepas.

"Lova sayang.. Ayo kita masuk kedalam." Ucap Lana memotong perkataan suaminya dan Lova pun hanya bisa menuruti kemanapun Lana menariknya.

"Baby dengarkan aku dulu." Ucap Mr. Abhivandya gusar setelah melihat istrinya mulai mengabaikan nya. Lelaki yang tetap tampan walaupun di umur nya yang tidak muda lagi itu mengikuti Lana dan Lova yang tetap berjalan tanpa memperdulikan ocehan laki-laki itu hingga mereka tiba di ruang keluarga dan Lana pun berbalik menatap suaminya.

"Bisakah kita tidak terus membahas masalah seperti ini?. Kita kedatangan tamu penting yang ingin aku kenalkan padamu." Ucap Lana tegas dan anehnya langsung dituruti oleh suaminya.

Mr. Abhivandya pun langsung duduk di kursi utama sedangkan Lana dan Lova juga ikut duduk di salah satu sofa panjang yang letaknya tak jauh dari posisi Mr. Abhivandya duduk. Dengan tatapan menusuk Mr. Abhivandya menatap Lova tajam dari atas sampai kebawah.

"Jadi kau adalah alasan kenapa istriku sekarang menjadi pembangkang dan pergi sesuka hatinya tanpa memberitahu ku ataupun bersedia aku antar atau dengan kata lain istri cantik ku ini sudah mulai berani melanggar semua peraturan ku." Ucap Mr. Abhivandya tanpa jeda dengan nada marah.

Lova menatap pria tua itu dengan tatapan terkejut nya sedangkan Lana menatap suaminya dengan tatapan marah dan geram.

"Samuel!." Teriak Lana lantang.

Pria itu menatap istrinya tak percaya. "Kau hanya memanggil nama ku tanpa panggilan sayang?." Ucap Samuel dengan nada penuh penekanan.

Lana menggigit bibir bawahnya gelisah. Sudah sangat lama dia tidak melihat kemarahan suami nya ini. Tatapan dan nada bicara itu terakhir kali ia lihat waktu mereka masih menjalankan hubungan tanpa status dan benar-benar hilang saat mereka menikah.

"Aku.." Ucap Lana pelan nyaris berbisik.

"Sudah aku katakan kalau kau hanya perlu mematuhi ku maka aku akan memberikan segalanya untukmu bahkan jiwa ku pun sekaligus." Ucap Samuel pelan dan lembut.

"Tapi sekarang kau mulai membantahku seperti dulu."

"Kau sudah ketelaluan Samuel." Ucap Lana dengan gemetar dan Samuel mengalihkan pandangan nya kearah Lova.

"Berapa uang yang kau inginkan? Katakan padaku." Tanya Samuel dan Lova menatap Samuel dengan tatapan marah nya.

"Katakan berapapun dan tak usah malu bitch! Aku tahu kau butuh uang!." Ucap Samuel santai.

"Samuel!." Teriak Lana marah.

Samuel menatap istrinya kembali dengan tatapan marah dan kesal. Samuel tidak habis pikir kalau istrinya sekarang sudah berani menentangnya. Selama mereka menikah Lana tidak pernah membuatnya sampai semarah ini apalagi sampai berani pergi tanpa memberitahunya seperti tadi. Semua ini pasti karena istrinya mengenal wanita tidak benar itu. Wanita jalang yang berpura-pura lugu.

"Sudah dua kali kau meneriaki ku sayang.. Nantikan hukuman mu setelah ini." Ucap Samuel lembut sembari menarik Lana kedalam pangkuan nya lalu mendekap wanita itu erat.

"Kau tahu aku sangat tidak suka dibantah seperti tadi." Bisik samuel pelan sebelum memasukkan wajahnya kedalam ceruk leher istrinya.

"Hentikan Samuel." Ucap Lana bergetar.

"Maaf sebelumnya Mr. Abhivandya. Tapi aku tak butuh uang anda sedikitpun." Ucap Lova tenang.

Samuel menarik wajahnya lalu menatap Lova dengan tatapan terkejutnya. Tapi tak lama kemudian Samuel menunjukkan smirk nya yang terlihat menyeramkan dan Lana memcoba menenangkan emosi suaminya. Lana sangat tahu apa yang akan dilakukan suaminya pada Lova kalau Lana tidak cepat meredakan emosi pria ini.

"Apa kau bilang bitch? Kau itu siapa? Sadar posisimu itu hanya seorang wanita jalang." Ucap Samuel dengan nada geram.

"Honey.." Ucap Lana pelan sembari mengelus punggung suaminya pelan.

"Jangan coba-coba menenangkan ku disaat seperti ini, sayang." Geram Samuel tidak suka.

Lana tetap mengusap punggung suaminya dengan pelan."Kau sudah berjanji padaku kalau kau akan menahan amarah mu, sayang." Ucap Lana lemah lembut yang mampu membuat siapapun luluh.

"Tapi sayang.. Wanita jalang itu--."

"Wanita jalang yang daddy hina ini adalah calon istriku." Ucap Aiden yang baru saja memasuki ruangan besar mansion ini.

Semua pasang mata yang ada di ruangan itu langsung teralih pada Aiden yang tengah berjalan tergesa-gesa menghampiri Lova yang terlihat bingung dengan situasi yang tengah terjadi. Tanpa basa-basi Aiden langsung menarik Lova untuk berdiri disampingnya dan tanpa izin terlebih dahulu Aiden langsung merangkul pinggang Lova dengan erat seakan menyatakan bahwa wanita yang ada disamping nya adalah miliknya.

"Kami akan segera menikah." Ucap Aiden dengan penuh yakin.

"APA?!." Teriak Samuel.

____________

To be continuous

Chapitre suivant