Pria dengan wajah tampan namun berhati dingin sedang duduk di sofa menatap ke arah pak Hendra, pemilik Universitas ini. Mereka tertawa seolah sudah akrab sejak awal. Aku masuk perlahan setelah di ijinkan untuk masuk ke ruangan yang sangat sulit untuk di masuki oleh orang lain. Ini pertama kalinya Aku masuk ke dalam ruangan paling disegani di kampus ini.
Aku menelan ludah ku beberapa kali saat melihat Pak Hendra menatap ku dengan tatapan sinis. Kala itu aku belum melihat wajah pria yang duduk di hadapay nya.
" Naya duduk si sini !!! Perintah bapak tersebut menepuk sofa di sebelahnya.
Aku membungkuk dan berjalan melewati pria itu dan duduk dengan wajah kebingungan. Saat itu aku menoleh ke arah pria yang ada di hadapan Pak Hendra dan saat itu juga aku kembali berdiri menunjukkan wajah tidak senang.
" Kau...!!! Untuk apa lagi kau datang ke sini ? Tanya Naya.
" NAYSILA ...!!! Bentak kepala Yayasan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com