Pagi itu Pangeran Adamson Dan Ana tidur layaknya suami istri yang saling mencintai, mereka berbagi kehangatan dalam sebuah pelukan sederhana. Tak jarang mereka semakin mengeratkan pelukan mengingat pagi itu udara lebih dingin dari biasanya.
"Ibu-ibu ..... !!! Jan ..ngan per...gi...!!! Aku mohon jangan Pergi ibu.... !!! Gumam Pangeran Adamson.
Saat itu karena mendengar suara Pangeran Adamson Ana menjadi terganggu dan perlahan membuka matanya. Ana langsung terkejut melihat wajah Adamson yang putih pucat dan bibirnya yang mengering dan semakinlama semakin terlihat berwarna biru.
" Kenapa aku bisa tertidur disini...!!! Gumam Ana.
" Tapi kenapa tubuh Adamson sangat panas, wajahnya juga pucat... Apa jangan jangan...!!! Dengan cepat Ana menyentuh kening Pangeran Adamson untuk memastikan apakah Pangeran Adamson baik baik saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com