webnovel

Kasih Sayang Seorang Ibu

Kediaman keluarga Steven.

Aku menceritakan segala kisah ku kepada Tante Nia, tak jarang dia mengumpat Adamson dan Dirga. Tapi tante Nia selalu saja berusaha memberikan kata kata yang membuatku terus semangat dan bangkit dari segala keterpurukan. Aku sedikit merasa iri pada Steven, karna memiliki ibu sebaik Tante Nia. Wanita baik hati dan bijaksana sosoknya membuatku merindukan ibu kandungku, dan beberapa kali seolah Tante Nia mengerti apa yang aku rasakan. Dia memelukku dengan erat dan mencium keningku seperti putrinya sendiri.

' Ana kau boleh menganggapku sebagai ibumu. Dan kau tau, Sebenarnya dari dulu aku selalu berharap bisa memiliki anak perempuan !! Tapi sangat di sayangkan karna setelah melahirkan Steven rahim ku harus diangkat dan aku hanya bisa memiliki Steven yang nakal itu. ( Kata Tante Nia sambil menepuk nepuk pundakku ).

" Terimakasih Tante !!! Entah mengapa saat aku berada dekat degan tante membuatku selalu merasa nyaman. ( Memeluk Tante Nia dengan erat ).

" Ana aku akan merasa lebih bahagia jika kau memanggilku IBU atau MAMA, Jadi ketika cucuku lahir dia akan memanggilku GRANDMA.... AAAAA.... BUKANKAH ITU SANGAT MENGGEMASKAN !!! ( memegang perut Ana ).

" MAMA ...!!! Hiksss..... hikksssss... Mama...!!! ( Air mata Ana mengalir deras membasahi baju tante Nia ).

" Ana apapun yang pernah terjadi padamu di masalalu, jangan pernah bawa dan menjadi penghambat masa depan, ingat bahwa di dalam sini.. ( menunjuk ke arah perut Ana ), ada kebahagian yang akan menantimu di masa yang akan datang. Jangan menangis lagi karna itu sangat buruk untuk bayi mu... !!! ( Kata Tante Nia ).

" Terimakasih Tante.... emmm ehhh maksudku Mama !!! ( KATA Ana )

' Ana tinggallah bersama ku disini, jadilah bagian keluarga kami. Aku sangat senang jika kau mau tiggal dan menemaniku di rumah ini. Lagipula aku ingin sekali mendengar suara tangisan bayi di rumah ini sebelum aku mati. Aku tak bisa berharap pada anak nakal itu untuk memberiku seorang cucu karna dia hanya mencintai satu wanita yang sudah ia sakit. ( Kata Tante Nia ).

" Tapi.... aku tidak ingin merepotkan Mama lagi !!! ( kata Ana ).

" TIDAK, MALAH AKU AKAN KHAWATIR JIKA KAU TIDAK berada di sampingku dalam keadaan seperti ini !!! ( Kata Tante dengan wajah memelas ).

" Baiklah aku akan tinggal disini !!! ( Kata Ana tersenyum lebar ).

Setelah hari itu aku selalu merasa telah menemukan suatu harta yang berharga, Harta yang tak bisa aku tukar dengan nilai uang mana pun. Akhirnya aku bisa merasakan kembali kasih sayang seorang ibu. Terlebih lagi Tante selalu memperlakukanku layaknya seorang putri raja.

4 Bulan kemudian.

Perlahan perutku yang ramping sudah mulai terlihat membesar, Dan sekarang memasuki musim salju disini. Setiap hari mama membawakanku mantel hangat dan tak lupa memeberiku minuman herbal untuk menjaga ku dan kandunganku. Steven dan aku mulai berbaikan dan tak jarang ia datang bersama Alex untuk memriksa kandunganku dan beberapa kali membelikan makanan makan lezat untukku. Steven memperlakukanku seperti adik perempuannya, Tak jarang pula Steven memarahiku karna tidak megahabiskan susu yang ia belikan. Di sini aku merasakan kehangatan keluarga dan juga cinta seorang mama.

" Ana.... berapa kali aku harus katakan jangan lupa memakai kaos kaki jika sedang di luar ruangan

!!! ( Kata Steven berlari mengejar Ana yang sedang berdiri di balkon kamar miliknya).

" Iya iya aku tau tapi lupa !!! ( Kata Ana menjawab dengan santai ).

" DASAR !!! Jangan terlalu lama duduk di luar nanti kau bisa masuk angin !!! Aku dan mama akan pergi ke sebuah acara lelang, jika butuh apa apa panggil pelayan saja. Dimeja aku meletakkan susu dan surat kabar hari ini aku lihat kau suka membaca majalah jadi tadi aku membelikan beberapa majalah dan surat kabar. Jika ada apa apa hubungi aku !!! ( berjalan pergi meninggalkan Ana )

Terlihat dari arah bawah Tante Nia melambaikan tangan padaku dengan senyum yang sangat indah, dan aku membalas lambaiannya.

Setelah merasa cuaca semakin dingin aku memutuskan untuk masuk dan meminum susu, baru saja ingin mengangkat gelas mataku tertuju pada gambar yang ada di halaman depan surat kabar.

" ADAMSON!!! LALU SIAPA WANITA DI KURSI RODA INI....??? ( Dengan cepat Ana membaca berita tentang Adamson ).

membuka dan

" Direktur sekaligus Cio ADAMAS GROUP Terlihat Bersama seorang wanita di toko perhiasan, Dan Terlihat mereka sedang bertukar cincin. Lalu bagaimana dengan istri Tuan Adamson ? Apakah mereka sudah tidak bersama ? Akankah Tuan Adamson akan menikahi wanita itu ( Cindy ) nama wanita yang bersama Tuan Adamson." ( Tulis artikel di dalam surat kabar)

Seketika hatiku terasa sakit, aku tak ingi membaca lebih jauh. Kenyataan bahwa Cindy sudah sadarkan diri membuatku benar benar terpukul.

" Kenapa aku harus menangis , ( mencoba menghapus air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi pipi nya ), Bukankah aku yang menginginkan mereka utuk bersama, Aku yang menginginkan Adamson untuk mengejar cintanya lalu sekarang.... mengapa ....hiksss aku merasakan sakit seperti ini ... !!! ( Kata Ana yang mulai menjatuhkan tubuhnya di temoat tidur dan menanngis sambil memegang dada nya ). Dia tidak akan menerima kita sayang karna papamu hanya mencintai wanita itu ( Mengelus perutnya ), Maka dari itu mama berjanji mulai dari sekarang Mama tidak akan memikirkannya lagi. Mama akan hidup lebih baik kedepannya, Dan mama akan menjaga juga membahagiakan kamu. ( Dalam hati ).

Setelah hari itu aku meminta Steven untuk tidak membawakan surat kabar, aku tidak ingin mengetahui apa pun tentang Adamson. AKU hanya ingin lebih fokus menjaga kesehatan Bayi ku terlebih lagi setelah mengetahui aku akan memiliki bayi kembar. Aku membuat hari hari ku lebih sibuk dari biasanya, mama juga membawaku untuk mengunjungi toko perhiasan dan memintaku belajar mendesign beberapa perhiasan, dan beberapa kali hasil design ku di luncurkan sebagai produk terbaru. Aku mulai menyukai pekerjaan ku, dan cinta dari keluarga ini. Terlebih lagi Steven yang begitu memperhatikan ku layaknya seorang adik, Steven selalu menemaniku untuk melakukan senam hamil. Aku berharap kebahagiaan ini akan terus ada selamanya di sisa hidupku.

Sembilan bulan kemudian.

" Akkkkkkggggggg... !!!!! ( Jerit Ana )

" Sabar sayang,, Dorong lebih kuat.. Mama ada disini bersama mu !!!! ( Kata Tante Nia menyemangati Ana ).

" Ma.....sa...kit..... aku tidak bisa !!! ( kata Ana).

" Tidak kau pasti bisa !!! Kau wanita kuat.... Lakukan dengan perlahan ..... ( Kata Tante Nia )...

Setelah beberapa menit terdengar suara tangisan bayi memenuhi ruangan. Tapi masih belum selesai karna aku masih memiliki satu bayi lagi. Dengan semangat aku terus melawan rasa sakit tak menunggu waktu lama Putra kedua ku lahir dan suara nya memenuhi ruangan mengikuti tangisan Putra pertama ku.

Steven yang mendengar suara tangisan bayi dari luar ruangan ikut melompat lompat dan memeluk Alex dengan erat.

Chapitre suivant