webnovel

Tamu Tak Diundang

Putri berhasil menerobos diantara kerumunan orang-orang, tidak hanya dia yang dibuat penasaran dengan apa yang terjadi. Brama Wijaya – ayah mertuanya berdiri di tengah-tengah kerumunan, wajahnya tampak tidak ramah

PLLaaaakkkkk... Suara tamparan itu terdengar nyaring, bahkan bisa membuat semua orang yang melihatnya menjadi diam. Putri pun sama terkejutnya dengan yang lain, Brama melemparkan tamparannya yang keras ke wajah Steve.

Tapi anehnya Steve sama sekali tidak takut dengan amarah Brama, bahkan kali ini ia memberikan senyumannya yang lebar. "Steve??" Ucap Putri pelan dan bingung.

"Mas, cukup. Kendalikan emosimu." Santi tampak memegang tangan Brama yang sepertinya masih ingin memberikan tamparan lainnya ke arah wajah Steve.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant