Mutiara mengangguk di sela isak tangisnya.
"Iya, tapi tolong rahasiakan semuanya". Melihat Mutiara mengangguk, Alvin langsung menarik nafas berat dan bersandar di sofa, setelah sadar dari keterkejutanya, Alvin kembali menatap tajam ke arah Mutiara sambil berkata.
"Kamu tidak bisa seperti itu, jika Maheza tau dia juga tidak akan membiarkan hal buruk terjadi pada anaknya, kamu hanya tinggal mengatakanya, aku lihat dari usahanya mencarimu itu pertanda dia menyukaimu meski dia tidak tau kalau perempuan yang pernah dia tiduri adalah kamu".
Ekspresi Mutiara berubah gelap.
"Kalau kamu memang mau menolongku, maka jangan beritahu Maheza karena dia tidak lebih dari seorang bajingan".
"Aku tau adiku itu memang bajingan di masa lalu, dia kekanakan dan juga semaunya, tapi sekarang dia sudah dewasa dan berubah, dan sebenarnya dia memiliki hati yang lembut dan hangat.. "Jelas Alvin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com