webnovel

II - Tantangan Kehidupan

   Saran : Silahkan Baca bagian 1 terlebih dahulu agar anda dapat masuk ke alur ceritanya .

___________________________

II - Mulai hari ini , hanya pak marco yang mau merawatku . Beliau ialah sosok yang berhati mulia , memang bayaran tukang pembangun benteng tidak-lah mahal ( hanya 150 koin ( sampai proyek selesai )) tetapi hanya dengan gaji sekecil itu beliau tetap mau untuk merawat ku . Memang beliau ialah seseorang yang ingin untuk menggantikan posisi ayah-ku yang telah kosong dikehidupan-ku ini. Dengan hati-nya yang sangat mulia tersebut , aku tak mau untuk merepotkannya & meminta beberapa uang nya hanya untuk memenuhi ego sesaat ku .

~~~~~~~

3 hari setelah kematian ayah .

Hari semakin malam dengan ditemani hewan pemangsa darah yang ada di area sekitarku .

" wussh , wush "

Dengan terdengar-nya suara itu . Suara menganggu yang melewati telinga kanan dan kemudian disusul dengan suara di telinga kiri , mereka memutariku bagaikan hiena yang ingin memangsa mangsa-nya bersama-sama dengan kawanan-nya ( anggap ingin war ) , yap kalian pasti tau hewan menjengkelkan tersebut . Pemangsa darah , yang menjengkelkan dengan kecepatan terbang yang tinggi ( Nyamuk ) .

Keseharian malam-ku tak pernah kulalui dengan baik , tetapi disaat matahari hendak memunculkan diri , mereka pun tiada . Dan disaat itulah tidur-ku dapat kurasakan dengan baik ( anggap saja diriku ini kelelawar ) .

~ Dikamar ( beberapa jam setelah aku tertidur )

" Tok Tok Tok "

suara pintu kamar-ku .

" Zyaa , ayo bangun bapak hendak berangkat untuk melanjutkan proyek pembangunan "

kata pak marco sambil menunggu-ku terbangun di depan pintu .

" Iyah , sebentar pak "

Jawab-ku sambil beranjak dari tempat tidur-ku .

Setelah beranjak dari tempat ku tertidur , bergegaslah diriku untuk membukakan pintu pak marco dan mengantarkan beliau untuk pergi bekerja .

" K-Kkriiek "

Suara Pintu kamar-ku .

~ Didepan pintu kamar-ku

" Bekal yang kubuat kan tadi malam ada di atas meja , pak " kata-ku sambil menunjuk kearah meja .

" Ohh iyah , maaf telah merepotkan mu zyaa ! "

Ujar pak marco sambil memegang pundak-ku .

" Tidak pak , justru sebaliknya . Saya lah yang sering merepotkan bapak "

Kata-ku sambil menatap lantai kayu patah-patah tersebut .

" Baiklah kalau begitu , bapak akan berangkat dahulu . "

Kata pak marco sambil berjalan keluar rumah .

Setelah berangkat-nya pak marco .

Diriku pun bersiap-siap untuk segera pergi ke Organisasi Tantken . Dimana semua orang di organisasi tersebut ialah orang-orang miskin dengan penghasilan yang hampir tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari .

Kulewati pasar tengah kota untuk melihat-lihat . Dimana sangat banyak orang yang melihat-lihat ( sama sepertiku ) maupun membeli sesuatu untuk kebutuhan mereka . Memang bukan karena kebosanan ku yang menuntun-ku hingga memutari pasar melainkan aku hanya mengecek atau melihat ulang jalur pelarian ku nanti .

Yap, rencana hari ini akan beroperasi di pasar tengah kota karena barang yang terdapat dipasar tengah kota sangatlah bagus dan mahal harganya .

~ sesampainya di Tempat Organisasi

Kuketuk pintu 3 kali dengan jeda waktu per dua detik .

" Tok ~ ~ Tok ~ ~ Tok ~ ~ "

Ini merupakan tanda masuk yang ada di organisasi kami ( tempat organisasi kami terdapat di toko paman milik temanku ) dimana satu ketukan saja berarti pembeli , dua ketukan saja berarti ingin pemyuplaian , 3 ketukan berarti ingin bertengkar bersama seseorang diantara kami ( kami juga melayani war atau pertempuran lebih dari 1 orang , dengan bayaran yang mahal untuk pemenang pastinya . ) beginilah ketentuan yang ada di toko tersebut .

Setelah masuk aku pun bergegas naik ke lantai dua .

" Hi Flo , apakah Dorry dan Sidu sudah siap ? "

Tanya-ku sambil menggambil ketapel , kelereng dan juga beberapa petasan .

" ya , mereka sudah diposisi . "

Jawab Flo sambil hendak melompat keluar jendela

Jalur kelompok kami untuk pergi ke lokasi rencana bukanlah melewati jalan umum , dimana banyak orang yang akan memperlambat kami . Jalur pemberangkatan kami akan melalui atap rumah atau dapat-ku sebut genteng . Memang terdengar sulit , tetapi itu sangat mudah dilakukan . Aku hanya membutuhkan 2 hari agar menjadi agak handal dalam hal tersebut . ~Kembali lagi ke flo .

" setelah sampai aku akan segera menyalakan petasannya . Berhati-hatilah ." Kata-ku sambil menunggu lompatan flo .

" Oke . " Jawab flo sambil melompat keluar jendela .

" Berangkattttttt "

Kata ku sambil melompat ke luar jendela

Atap demi atap ku lompati dengan mudahnya dan dengan cepat nya aku pun sampai dilokasi ( lokasi dimana seorang penjual , menjual pedang yang keren dan mahal tentunya ) .

Petasan pun ku nyalakan dan segera ku lemparkan ke atas agar mereka dapat melihat atau mendengarnya .

" Crruuuhhttt , Doorr Ddoor Dddooorrr "

Suara petasan ku yang telah kunyalakan kearah langit .

" Hemph Sudah dimulai yah "

kata yang diucapkan dorry dalam hatinya .

" Dorry berada di toko sebelah . Dengan penyamaran pengemis yang sangat jorok .

" Baiklah , Ayo mulai zyaa "

Kata flo sambil menunggu timing .

" Flo berada di atas rumah sasaran . Tidak menggunakan penyamaran .

" hah ? Baru dimulai ? Sedang apaaa dari tadi ? Kenapa baru dimulai ? Padahal ku tunggu setengah jam an disini . "

kata sidu sambil menunggu-ku dijalur pelarian .

"Sidu menunggu di area pelarian A , jika pelarian a terdapat tentara sidu akan memberikan tanda : menyalakan petasan dan aku dapat kabur ke tempat pelarian b , Oleh karena itu sidu sangat dibutuhkan dalam hal ini .

Petasan sudah beberapa detik kunyalakan hingga menunggu waktu yang tersisa , yaitu 32 detik an . Kutunggu waktu itu dengan menanyakan harga dan bahan-bahan pedang yang harganya mahal tentunya .

32 detik waktu pun terlewati , hingga saat pun tiba .

Ku duduk di bawah setelah bertanya-tanya tersebut . Kuambil 3 kelereng di saku-ku , dengan segera ku lemparkan ke belakang penjual .

" Prak - Prak - Prak "

suara kelereng yang berbenturan dengan dinding kayu penjual .

" Ada apa ? "

kata penjual sambil menoleh ke belakang .

" waktu yang tepat " kata hatiku sambil beranjak berdiri .

" Sssuuuiit "

Siul ku untuk memberitahukan rencana akan berjalan .

~ penjual pun menoleh kembali dengan perlahan

Setelah bersiul kuambil satu pedang penjual yang kelihatannya mahal dan keren . Dan dengan segera aku melarikan diri agar team ku dapat beroperasi .

Dan dengan sesegera mungkin penjual mengejarku . Dengan ditambah beberapa amarah , lari nya pun bertambah sangat cepat , kukeloki beberapa orang di pasar tetap tak dapat menghentikannya , kulewati beberapa gang yang ada di sekitar ku , dimana ada gang disitulah tempat yang akan kutuju .

Flo dan dorry pun turun ke lokasi untuk mengambil pedang lainnya yang terdapat di toko tersebut dan segera pergi kembali ke organisasi . Aku memang menjadi umpan agar flo dan dorry dapat mengambil sisanya ( bukan selalu aku yang menjadi umpan , kami selalu bergantian saat melakukan rencana ) .

" Sidu tak menyalakan petasannya , berarti pelarian a bebas dari tentara . "

Kata hatiku sambil terus berlari dan tersenyum .

Dengan segera aku kembali ke jalan utama dan segera menuju tempat pelarian a ( yang lebih tepatnya berada di sebelah sungai ( dari jalan utama , jika lurus terus akan nampak sungai di sebelah kanan dan kiri dan disitulah tempatnya . ))

" Pencurri , tolong tangkap pencuri itu "

Kata penjual sambil berlari dan menunjuk ku

sebelum sampai ke sungai seseorang menarik kera bajuku dan langsung menangkap ku , betapa kagetnya diriku saat itu . Pria yang menangkapku pun langsung memberikan ku ke penjual tersebut dan dengan segera ia mengambil pedang yang kucuri tersebut dan memukuli-ku dengan keras-nya layaknya pukulan seorang lelaki . Dengan tahanku aku menahan pukulan demi pukulannya ( aku tak tau rencana ku tak berjalan dengan lancar dan malah memberikan rasa sakit yang sangat terasa. ) sudah sekitar 30 detik sejak ia memukuliku , seorang wanita berambut kuning dengan kulit putih , ia menggenakan gaun berwarna putih pula dengan sepatu putih dan kuncir putih .

" Permisi ~ "

" tolong lepaskan ia , aku akan membayar pedang yang ia ambil . "

kata wanita tersebut sambil menatap ku dengan tatapan penuh kasih dan kesedihan .

Penjual pun mendongakkan wajahnya dan ingin menatap seseorang yang mencoba berbicara dengannya .

" P-Pputtrii , a-aada kebutuhan a-apa hingga anda datang ke tempat kumuh ini ? Dan apa anda ada perlu dengan anak ini ? "

Kata penjual dengan nada terbatah-batah .

" Bukankah sudah kubilang , aku akan membayar harga pedang yang di inginkan-nya . "

Kata sang putri sambil menatap mata penjual .

" T-Tidak perlu untuk membayarnya , silahkan ambil jika putri menginginkannya . "

Usul penjual sambil bertekuk lutut di hadapan putri .

" Tidak , aku akan membayarnya "

- sang putri pun membayarnya dengan 1 emas atau bisa dinilai 10.000 koin .

" H-hhhaahhh ? "

" Tt-ttidak usah yang mulia membayar hamba "

Kata penjual dengan terus menatap jalan berdebu yang berkecampur dengan pasir kotor dan pasir-pasir lain .

Putri pun memberikan satu batang emas kepada penjual sebagai harga 1 pedang yang zyaa curi .

Dengan rasa penuh terima kasih penjual meminta maaf kepada-ku dan pergi kembali ke toko nya .

Entah kenapa tubuhku mulai merasakan efek pukulan penjual tadi . Semakin lama tubuhku semakin sakit , semakin ku coba untuk bangun semakin sakit pula tubuhku .

Dan saat kucoba untuk bangun lagi , wanita yang tersebut pun menghampiri ku dan memeluk-ku .

Ia berkata kepada-ku .

" Seperti inilah tantangan kehidupan yang masih akan kau jalankan ! Oleh karena itu teruslah berdiri saat kau jatuh , teruslah mencoba disaat kau gagal dan teruslah bangkit disaat kau kalah . Itulah roda kehidupan dimana yang kuat yang akan bertahan dan yang lemah yang akan tersingkir . Itu memang sudah aturannya . dimana takdir menerapkan aturan atas TANTANGAN KEHIDUPAN seseorang yang sudah diterapkan ."

Kata bijak yang putri keluarkan dari mulutnya yang indah itu .

Dan setelah itu .

terdengarnya kata-kata itupun diriku mulai tak sadarkan diri , sedikit demi rasa sakit pada tubuh ku mulai menggerogotiku layaknya ulat , semakin kutahan semuanya semakin terasa , rasa perih mengenai segalanya mulai ber aduk-aduk hingga rasa putus asa pun datang , dengan datangnya pula diriku mulai tak dapat menahannya , dan saat itulah diriku mulai tak sadar kan diri , kedalam imajinasi keputus-asaan kehidupan.

___________________________

{ Choose Steps }

___________________________

Akan Datang

▪ Bagian 3 - 15 Maret 2019

▪ Judul Alternative : Pemberian Kecil

______________________________

Chapitre suivant