webnovel

Demi seorang anak

Setelah selesai pemeriksaan.. mereka kembali ke desa mereka, Bayu masih saja tersenyum di sepanjang perjalanan.

" Mas, kamu kenapa? jangan sampai gagal fokus lho, ingat.. lagi nyetir.. " Kata Claudia.

"Iya sayang... Mas mu tau kok" jawab Bayu sambil membelai rambut Claudia.

"Kalau gitu jangan ngayal.. dari tadi kok senyum melulu.. "

" Mas ngebayangin aja, kalau anak kita udah lahir.. Jadi nggak sabar" Kata Bayu lagi.

Mendengar itu, Claudy tersenyum.. dia tau betul kalau Bayu memang sangat mendambakan seorang anak, beberapa bulan setelah menikah dulu.. Bayu sering curi-curi pandang ketika melihat anak-anak kecil, tapi dia tak berani menunjukkan betapa dia sangat menginginkan seorang anak, takut Claudy akan merasa sedih.

Pernah juga dulu dia semangat memberikan tes pek pada Claudy karna Claudy telat datang bulan sehari, ternyata hasilnya negatif, Bayu terlihat amat sedih.. lalu berkata " mungkin belum rezeki kita" mendengar itu, Claudia malah nangis, jadi sejak saat itu Bayu tak berani lagi meminta Claudy untuk memeriksanya, takut Claudy akan nangis lagi.

Oleh karna itulah waktu dia mengetahui Claudy hamil dia malah jingkrak-jingkrak kegirangan meski masih berada di kantor dan di depan staf nya. Malunya ilang...

Bayu juga sanggup menahan penderitaan akibat ulah Claudia, saat hamil ini Claudy mudah marah, yang lebih parahnya.. Bayu nggak boleh jauh-jauh darinya.

Pernah Bayu pulang telat karna banyak kerjaan, Claudy sangat marah.. ingin rasanya dia mengobrak abrik rumah, tapi sayang...rugi .. Akhirnya Claudi malah mukulin mie sampai hancur, setelah hancur, amarahnya sedikit lega, akhirnya mienya di makan mentah, tapi nggak pake bumbu.. sayang anak.

Bayu juga pernah dikunciin di luar rumah malam hari, gara-gara Bayu pengen pergi ke warung, nggak sampai pukul sembilan malam, Claudia nggak mau bukain pintu, dari pada ribut di luar, Bayu matiin saklar utama yang terlerak di luar rumah, sehingga seluruh listrik dalam rumah padam, Claudy terpaksa bukain pintu karna takut gelap.

Bayu hanya bisa menerima keanehan sikap Claudia selama hamil, mau bagai mana lagi.. toh itu semua karna ulahnya.

...

Akhirnya, mereka sampai juga di rumah. Claudy langsung mandi, karna gerah, Maklum.. selama hamil Claudy mudah gerah.. hal yang ditunggu Bayu saat Claudy gerah malam-malam.. Claudy bakal buka baju, cuma pake daleman.

Pokoknya masih banyak hal-hal aneh lainnya yang dilakukan Claudy selama hamilnya ini, tapi Bayu tetap sabar, demi seorang anak.

....

Waktupun berganti, saat ini Bayu dan Claudy tengah menunggu hari lahiran anak mereka, Orang tua Claudypun sibuk menelfonnya.. hampir setiap hari.

"Claudy.. apa udah tanda-tanda? kapan perkiraan lahiran? Kasih tau mama cepat ya! Biar kami bisa kesana cepat-cepat. sekarang kamu mesti banyak gerak ya.. jangan .h.banyak diam.. biar lahirannya gampang.. "dan Bla bla bla....nasehat Mama Claudy panjang lebar sehingga Claudy hanya terdiam dan tersenyum mendengarnya.. mamanya sangat menghawatirkannya.

" Iya mama.. kalau dah ada tanda-tandanya Claudy kasih tau.. makasih mama.. " Jawab Claudia.

Pada usia kehamilan ini, Claudy sudah mulai sedikit lelah, apa lagi kalau pas tidur, mau miring salah, mau telentang salah.. tapi dia menikmati rasa itu.

Bayu amat prihatin melihat istrinya itu, dia menjadi bertambah mencintai istri nya, Demi mengandung anaknya itu, Claudy rela sampai harus seperti ini, belum lagi nanti sehabis melahirkan, dia akan lebih sibuk lagi.

....

Pagi ini Claudy merasakan perutnya lebih sakit dari biasanya, Bayu yang hampir berangkat ke kantor jadi khawatir.

" Apa sudah waktunya? " Tanya Bayu.

"Entahlah... menurut perhitungan masih belum" Kata Claudy sambil menahan sakitnya.

Bayu segera mengambil pakaian Claudy yang sudah di persiapkan nya dari jauh-jauh hari, dan segera membawanya ke RSUD di Ibu kota kabupaten.

"Sayang... sabar ya... " Kata Bayu.

"Nggak papa mas.. konsentrasi aja ya! " jawab Claudy, sakitnya berperiode, sekarang masih sedikit tenang.

Ketika sakitnya mulai terasa, Claudy menarik nafas dalam dan membuangnya melalui mulut.

Karena panik, mereka lupa memberi tau orang tua masing-masing.

Akhirnya mereka sampai juga di RSUD, Claudy segera di bawa ke IGD, dan segera di tangani dan di bawa ke ruang bersalin.

Bayu segera memberi tahu orang tua dan mertuanya, Mama Claudy sedikit protes karna baru di kasih tau, tapi beliau cepat sadar, kalau menantunya harus mendampingi anaknya sekarang, jadi protes nya di pending. dan langsung berangkat ke tempat Claudia.

Bayu mendampingi Claudy selama proses lahiran, dia merasa amat cemas melihat istrinya, berkali-kali dia mencium kening istrinya, seolah-olah mengatakan 'kamu harus kuat' pada Claudy.

Melihat Istrinya melahirkan dengan memperjuangkan nyawanya, Bayu menjadi sadar, perjuangan seorang ibu amatlah berat. Begitu jugalah perjuangan Ibunya dulu, tiba-tiba dia menangis, bukan karena cengeng, tapi karena sadar akan perjuangan Istrinya demi anaknya.

Hampir empat jam Claudy berjuang di ruangan ini, mungkin karena anak pertama, jadi sedikit lama. Hal ini membuat Bayu bertambah Khawatir, tapi dia berusaha terlihat tegar agar Claudia tidak bertambah khawatir.

Akhirnya... waktu yang di tunggu datang juga, Claudy berhasil melahirkan seorang putra, Bayu amat gembira, begitu juga dengan Claudia, rasa sakit yang di rasakan tadi tiba-tiba hilang ketika mendengar tangis bayinya..

" Selamat sayang... kau jadi seorang Ibu. " Katanya sambil mencium kening Claudia, perasaannya amat lega, karna mereka berdua selamat.

" selamat.. kau juga jadi seorang ayah" Kata Claudia tersenyum.

Chapitre suivant