Ujaran kasar barusan seolah menyertai embusan angin saat itu, terasa tajam menusuk. Karena memang suara Wang Yanran yang kencang dan cempreng, orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka mulai menoleh, mendengar apa yang terjadi. Bahkan, beberapa orang mulai mengelilingi mereka, dan terlihat ada juga yang menunjuk ke arah wanita itu sambil berbisik-bisik.
Ji Zitong pun tak mampu menahan amarahnya lagi, membuat ekspresinya berang seketika. Ditatapnya jengkel wanita yang berteriak-teriak itu dengan tangan yang mengepal di balik lengan bajunya yang panjang.
"Hei, Yanran! Cukup! Hentikan itu. Kau tidak tahu kita ini sedang di luar? Lihat dirimu! Kau berteriak-teriak seperti orang udik saja!" Dong Wentao saat itu juga terlihat gusar, menatap Ji Zitong dengan perasaan tidak enak sambil menarik lengan istrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com