Sungguh kemarahan Xi Xinyi yang telah lama dipendamnya pun meledak dalam satu dentuman saat itu juga.
"Ah, diam! Kau bedebah harusnya bersyukur Kakek sampai bisa menolongmu! Kalau tidak, aku sendiri pun tidak sudi dengan adanya anak itu. Dia tidak akan pernah bisa bahagia jika tahu punya ibu yang selicik kau. Hanya akan terbawa-bawa licik sepertimu saja!" Han Yifeng geram. Diremasnya dasinya dengan kuat, menatap istrinya dengan wajah bengis. Benar-benar menakutkan.
Akan tetapi Xi Xinyi seperti tidak merasa terusik sama sekali. Dirinya hanya tersenyum saja menikmati kemarahan yang dilimpahkan suaminya itu. Tersenyum sinis, penuh kemenangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com