Mendengar itu Wang Qin merasa terenyuh. Perasaan yang sulit baginya untuk diungkapkan. Masih terpaku, hingga kemudian dia mencuci bahan-bahan yang diambilnya itu.
"Xiao Lei, tak peduli apapun, kau tetap bagian dari keluarga Qi. Sebagai ibumu, aku tahu meski kau terlihat tidak pedulian, kau sebenarnya hanya diam saja tak harus ikut cekcok. Tapi kau harus tahu juga kalau terkadang meski kau membiarkan semuanya berlalu, mereka tidak akan berbaik hati padamu. Kau mengerti, 'kan?"
Raut wajahnya terlihat sedih. Dia tidak berpaling pada Qi Lei dan hanya mendesah. Lanjutnya, "Selalu saja yang kuat dan berkuasa yang punya hak bicara. Apalagi di dunia bisnis. Coba pikirkan, jika aku menyerahkan sahamku pada ayahmu agar bisa mengatasi permasalahan dulu, apa akibatnya sekarang? 'Nak, kau akan mudah dikendalikan orang-orang kalau lemah. Nantinya akan terlambat begitu kau menyesalinya. Kau sudah kehilangan kemampuanmu untuk membalas."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com