Dengan perlahan Shen Wenna duduk, terkejut dengan sapaan sang pria tadi. "Tahu dari mana margaku Shen?"
Qi Lei hanya tersenyum sambil duduk di sebelahnya, tersadar bahwa auranya begitu persis dengan Xi Xiaye. Dia kemudian terkekeh, berkata, "Tadi aku lihat. Xiaye dan aku teman baik. Dia bahkan menyelamatkanku waktu itu. Aku ingin sekali membalasnya, tapi belum sempat. Untungnya aku ketemu dengan Bibi di sini."
Shen Wenna tertegun, bertanya, "Jadi kau ini teman Xiaye, ya?"
Qi Lei mengangguk. "Ya, kurang lebih. Aku Qi Lei. Bibi panggil saja Qi."
"Qi Lei… Terima kasih ya," kata Shen Wenna berterima kasih. Yue Lingsi pasti akan mengganggunya terus kalau saja tidak disela oleh sang pria tadi itu.
"Iya, sama-sama. Tadi itu sakit, 'Bi?"
Tentu saja sang pria mengetahui Shen Wenna. Jelas diberitakan dalam koran. Akan tetapi dua hari ini belum ada pembaruan kabar, jadi sudah pasti tahu siapa yang berada di belakang semua itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com