Xi Xiaye berpapasan dengan Xiao Mei begitu keluar dari ruangan.
"Bagaimana keadaan Wakil Presiden Qi, Direktur?" tanyanya khawatir.
"Sudah, dia baik-baik saja. Cari cara agar keluarga atau asistennya bisa dihubungi, tapi jagalah dia untuk saat ini. Besok kau tidak perlu masuk, tidak apa-apa, ya?" kata Xi Xiaye.
Xiao Mei mengangguk. "Direktur bisa pulang duluan kalau masih sibuk. Xiao Qin pasti tahu bagaimana menghubungi asistennya. Direktur juga sepertinya cukup lelah seharian ini."
"Mmm, tolong urusi semuanya, ya."
Ponselnya berdering. Panggilan dari Mu Lingshi!
Sewaktu di ruangan, Qi Lei sempat membuka mata begitu Xi Xiaye meninggalkan kamar rawatnya. Menengok ke kanan dan kiri, dilihatnya segelas air hangat yang dituangkan sang gadis sebelumnya. Wajah sang pria tampak pucat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com