webnovel

Permainan Raja dan Pelayan

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Tiba-tiba telepon Yin Shaojie berdering. Dia melihat ponselnya untuk melihat siapa yang menelponnya, tapi langsung menutup teleponnya tanpa mengatakan apapun.

Mu Xiaoxiao memandangnya dengan penasaran. "Siapa yang meneleponmu?"

Yin Shaojie tidak menjawabnya dan setelah beberapa detik ponselnya pun mulai berdering lagi.

"Aku akan keluar untuk menelepon," katanya. Dia melepaskan tangan Mu Xiaoxiao yang dari tadi ia genggam dan beranjak pergi.

Kerumunan orang langsung berkumpul mendekati Mu Xiaoxiao.

"Bagaimana kau bisa bertemu dengan Tuan Muda Jie? Apakah kau benar-benar istrinya?"

Melihat Xiaoxiao yang ramah, orang-orang menghujaninya pertanyaan secara blak-blakan.

Namun Mu Xiaoxiao hanya tersenyum kecil dan menjawab, "Kalau kalian mau tahu, tanyakan sendiri padanya!"

Bertanya pada Tuan Muda Jie? Siapa yang berani melakukan itu!

Lalu, beberapa anak dari keluarga kaya muncul, kerumunan orang yang sedang mengelilingi Mu Xiaoxiao pun bubar.

Seorang tuan muda kaya yang sedang bersama Han Yun bertanya. "Hei sayang, mau main permainan?"

Tidak ada yang tahu nama Mu Xiaoxiao karena Yin Shaojie belum memperkenalkannya.

Han Yun dengan bersemangat berkata kepada Mu Xiaoxiao, "Apa kau takut? Jangan takut; kita hanya memainkan permainan kecil. Dan permainannya tidak berbahaya."

Mu Xiaoxiao tersenyum. "Ini hanya permainan! Apa yang harus ditakuti? Ayo main!"

Han Yun melepaskan diri dari dekapan tuan muda itu dan duduk di samping Mu Xiaoxiao.

"Permainannya sangat mudah. Kita akan bermain poker. Siapa pun yang mendapat kartu terbesar akan menjadi raja, dan siapa pun yang mendapat kartu terkecil akan menjadi pelayan. Pelayan harus mematuhi semua perintah raja, dan pelayan harus melakukan semua keinginan raja"

"Bagaimana kalau pelayan itu tidak mau?" tanya Mu Xiaoxiao

Saat itu, seseorang datang membawa banyak gelas. Dia lalu menempatkannya di tengah meja dan dia mengisi semua gelas sampai penuh.

Tuan muda di samping Mu Xiaoxiao tersenyum licik. "Jika kau tidak mematuhi perintah, maka kau harus minum segelas bir," balasnya.

Mu Xiaoxiao mengerutkan kening. Dia sedikit menyesal karena menyetujui tawaran bermain permainan ini.

Dia tidak suka minum.

Han Yun mencibirnya dalam hati. Tapi dia pura-pura bersikap ramah pada Mu Xiaoxiao dan berkata, "Jangan khawatir. Perintahnya akan sangat mudah dan tidak akan membuat kau merasa tidak nyaman. Bagaimana kalau kita bermain babak uji coba dulu?"

"Oh ya! Babak uji coba!"

Dan yang lain pun bersorak. Setelah mengeluarkan kartu poker dan mengocoknya, mereka menyebarkannya ke atas meja.

"Ambilah kartumu. Perempuan boleh ambil terlebih dulu," kata tuan muda kaya di samping Mu Xiaoxiao dengan sopan.

Mu Xiaoxiao tidak mempermasalahkan permainan ini. Lagipula permainan ini hanya tentang keberuntungan, dan dia pikir keberuntungannya tidak terlalu buruk.

Tanpa curiga, dia mengambil sebuah kartu.

Semua orang juga mengambil kartu dan menunjukan isi kartu mereka. Kartu terbesar dimiliki tuan muda yang sedang merangkul Han Yun, dan kartu yang terkecil dimiliki Han Yun.

Han Yun cemberut dan memandang tuan muda itu dengan tatapan centil.

"Beri perintah! Beri perintah!" kerumunan di sekitarnya berteriak.

Han Yun terlihat seperti pecundang yang tidak takut melakukan apa pun saat dia melirik ke arah tuan muda itu.

Tuan muda itu menarik tangan Han Yun. Sambil tersenyum, dia memerintah, "Kalau begitu ... Beri aku ciuman."

Han Yun menunjukkan sikap malu-malu lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dan menciumnya. Mereka berdua bahkan mulai berciuman mesra dengan gaya ciuman perancis.

Kerumunan berseru dengan semangat.

Mu Xiaoxiao mengerutkan alisnya, dia merasa tidak nyaman. Orang-orang ini terlalu liar dan dia tidak menyukainya.

Dengan rasa gugup dan khawatir, dia lalu melihat ke arah pintu.

Dengan siapa Yin Shaojie berbicara di telepon, dan kenapa dia belum kembali kesini?

Chapitre suivant