Rose merasa sangat terharu. Ia dapat melihat betapa Rune sangat menyukainya dan bersedia melakukan apa pun untuknya. Terlebih lagi, Rune tidak pernah mendesaknya tentang hal apa pun.
Bahkan sampai sekarang, pria itu juga tidak pernah menanyakan tentang siapa Rose sebenarnya, dan apa tujuannya menjadikan Rune sebagai kekasih pura-pura.
Rune sangat santai dan percaya diri. Ia selalu membuat Rose merasa nyaman menjadi dirinya sendiri dan tidak harus kuatir akan apa pun.
Ahh... seandainya tidak ada Leon di hati Rose, mungkin ia akan dapat dengan mudah jatuh cinta kepada Rune, pikir Rose kepada dirinya sendiri.
'Rose, apa yang kau pikirkan? Bukankah kau tahu sendiri bahwa kau tidak mungkin bisa bersama Leon? Leon lebih memilih status daripada dirimu,' gadis itu menegur dirinya sendiri.
Ia kembali menatap Rune yang sedang membereskan ruang tamu sambil bersiul-siul.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com