Mendengar ekspresi lelah L dan suaranya yang serak karena pasti ia tadi banyak menangis saat mengira London sengaja tidak mau mengangkat panggilan teleponnya, London menjadi tidak tega.
Entah kenapa pertahanannya selalu runtuh melihat L menangis. Mengapa ia lemah sekali menghadapi gadis ini? Baru tadi pagi ia bertekad untuk memberi L pelajaran dan mengikuti saran Jan untuk berkencan dengan wanita-wanita lain... sekarang, ia hanya ingin memeluk L dan menenangkannya di dadanya.
Aku ini payah sekali... pikir London hampir putus asa.
Ia akhirnya duduk di samping L dan memegang tangannya. "Aku juga lelah dengan semua miskomunikasi kita. Aku tidak mengira kau masih begitu rendah menilaiku bahwa aku akan bersikap demikian picik dengan mengambil Lily dan memisahkannya darimu tanpa permisi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com