Ketika London mendarat di Berlin, waktu sudah hampir tengah malam dan ia segera bergegas menuju ke penthouse. Jan sudah menunggunya di sana dan menyiapkan semua foto dan video dari CCTV yang berhasil diperolehnya.
"Kau sudah tahu siapa yang ditemui L di kafe itu?" London buru-buru duduk di sofa dan menerima tablet dari Jan berisi semua hal yang ingin diketahuinya.
Jan mengangguk dan menunjuk ke layar tablet. Mereka segera melihat adegan L yang masuk ke sebuah kafe dengan menyamar menggunakan rambut palsu dan kaca mata hitam. Seorang laki-laki muda yang tampan tampak berdiri menyambutnya dan mereka segera berpelukan sangat lama. Bahkan, dari gelagatnya L tampak menangis di bahu pria itu.
Siapa orang ini sebenarnya?
Hati London terasa sakit melihat pemandangan itu. L dan pemuda itu tampak sangat akrab dan L bahkan menangis beberapa kali di depannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com