webnovel

Perintis Jalur Mimpi

Éditeur: Wave Literature

Gurun Barat….

"Ugh!" tubuh Immortal Gu Tang Miao gemetar. Ia membuka mata dan memuntahkan darah.

"Gagal lagi." Wajah Tang Miao sepucat kertas. Dibanding dengan luka-luka di tubuhnya, ia merasa lebih putus asa terhadap kegagalan menjelajahi dunia mimpi.

Jiwa Tang Miao terluka parah, kepalanya berputar-putar, dan tubuhnya terasa berat. Ia mendesah dalam hati, "Kakak, aku tidak berguna dan tidak bisa menyelamatkanmu! Bahkan setelah menjelajahi dunia mimpi secara mendalam, aku tidak bisa menemukanmu."

Ia memejamkan mata. Air mata penyesalan mengalir di kedua pipinya, membentuk dua aliran air mata.

Sesaat kemudian, para Immortal Gu klan Tang yang resah bergegas. Mereka masuk ke dalam kamar rahasia dan berdiri di depan Tang Miao.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant