Para pelayan merupakan orang tua, sementara Fei Cai bertingkah seperti orang gila. Sesaat, mereka hanya bisa mengepung Fei Cai tanpa berani melangkah maju.
Fei Cai menatap dengan mata membelalak dan penuh amarah. Ia menendang seorang pelayan tua di depannya, "Bajingan menjijikkan, aku akan memberi hormat pada kepala suku muda. Jangan halangi aku."
Para pelayan tua merasa malu dan marah. Kerlingan yang jahat terpancar di balik mata mereka, namun mereka masih tidak berani melangkah maju.
Mereka telah menyadari ada tonjolan di balik pakaian Fei Cai. Banyak yang terkekeh jahat dalam hati: "Anak bodoh ini benar-benar nekad mencuri! Aku tidak peduli kalau dia mencuri sepatu, tapi dia mencuri sepatu kepala suku muda. Hahaha, keberuntungannya benar-benar buruk. Awalnya, aku ingin dia dipindahkan untuk membersihkan jamban, tapi sekarang dia mungkin akan kehilangan nyawanya yang remeh. Sudah sepantasnya! Semudah itukah menjadi pelayan pribadi kepala suku muda?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com