webnovel

Sifat Dasar Seluruh Kelompok

Éditeur: Wave Literature

Menjelang malam, matahari di ufuk langit berwarna semerah darah. Cahayanya menerangi bangunan akademi, di mana sekitar 50 orang murid sedang duduk tegak. Di panggung, sang ketua akademi membacakan nama-nama murid satu persatu dan memberi uang saku pada mereka.

Uang saku itu merupakan tunjangan yang diberikan akademi setiap seminggu sekali. Bisa dibilang itu merupakan bantuan keuangan untuk para murid tersebut. Maklum saja, untuk memberi makan dan merawat Gu memang menghabiskan banyak uang.

"Gu Yue Fang Yuan." Sahut sang ketua.

Fang Yuan berdiri dari tempat duduknya yang berada di ujung belakang dekat jendela. Ia maju ke panggung dan menerima dua kantong uang. Kantong pertama merupakan uang saku dari klan sebanyak 3 butir batu primeval. Sementara kantong yang lainnya berisi 10 butir batu primeval.

"Bekerjalah dengan keras," kata sang ketua sembari menatap Fang Yuan dalam. Ini sudah kedua kalinya Fang Yuan meraih posisi pertama – dan hal itu membuat para tetua yang tadinya kecewa dengannya, kini mulai sedikit memperhatikannya.

Fang Yuan mengangguk, lalu mengambil kedua kantong itu dan kembali duduk.

"Sial, dia mendapat peringkat pertama lagi…" Gu Yue Mo Bei menatap Fang Yuan dengan marah.

"Kedua moonblade itu menancap di leher boneka rumput. Apa itu keberuntungan? Atau keahlian?" Gu Yue Chi Cheng memicingkan kedua matanya. Semenjak penilaian berakhir hingga sekarang, pertanyaan itu masih menempel di pikirannya.

Bukan hanya dia saja – banyak murid yang juga menatap Fang Yuan. Pertanyaan itu menghantui pikiran mereka. Meskipun mereka semua kalah, mereka masih merasa tidak puas dan penasaran akan apa yang telah terjadi.

Ketika hari mulai berakhir, ketua akademi memberi pengumuman. "Kalian semua sudah tinggal di akademi selama beberapa waktu, dan kalian juga sudah tahu bagaimana cara menggunakan Gu daya hidup kalian. Beberapa hari lagi, aku akan mengajari kalian bagaimana cara menghangatkan dan merawat celah di tubuh kalian sehingga kultivasi kalian bisa semakin berkembang. Semakin tinggi jenjang seorang Gu Master, semakin kecil cairan primeval yang kalian butuhkan. Seorang Gu Master tingkat satu memiliki cairan primeval berwarna hijau tembaga; seorang Gu Master tingkat dua memiliki cairan primeval berwarna merah baja; dan seorang Gu Master tingkat tiga memiliki cairan primeval berwarna putih perak. Satu porsi cairan merah baja setara dengan 10 porsi cairan hijau tembaga. Begitu juga dengan cairan putih perak – satu porsinya setara dengan 10 porsi cairan merah baja!"

"Kalian semua harus ingat bahwa Gu hanyalah peralatan yang kita gunakan. Kultivasi adalah dasar bagi para Gu Master. Semakin tinggi tingkatanmu, semakin kuat Gu yang bisa kalian gunakan. Tiga bulan lagi, siapapun yang terlebih dulu naik ke jenjang menengah tingkat satu akan menerima 50 butir batu primeval. Disaat yang bersamaan, ia bisa memilih Gu keduanya lebih dulu. Berdasarkan hasilnya, setelah tiga bulan, kita akan memilih seorang pengawas kelas dan dua orang wakil pengawas kelas. Sang pengawas kelas bisa menikmati subsidi sebesar 10 butir batu primeval, sementara kedua wakil pengawas kelas masing-masing akan mendapat 5 butir! Baik, kelas sudah selesai. Kalian boleh pulang."

Kata-kata sang ketua membuat akademi itu terdengar ramai.

"Waktunya memilih pengawas kelas dan wakil pengawas kelas!" Seseorang mengepalkan tangannya dengan semangat.

"Pengawas kelas akan mendapat 10 butir batu per minggu, dan wakilnya akan mendapat 5 butir? Kalau aku berhasil menjadi yang pertama mencapai jenjang menengah tingkat satu, aku bisa menjadi pengawas kelas." Seseorang yang lain berkata dengan mata berbinar.

"Batu primeval bukanlah yang terpenting. Hal terpenting sekarang adalah posisi pengawas kelas dan wakil pengawas kelas – mereka melambangkan kejayaan dan kekuasaan. Ketika murid-murid yang lain melihat sang pengawas dan wakilnya, mereka semua harus membungkuk dan menyambut mereka." Gu Yue Mo Bei dan Chi Cheng tidak kekurangan batu primeval, namun mereka berpikir bahwa posisi itu sangat penting.

"Orang yang menjadi pengawas kelas adalah orang pertama yang berhasil mencapai jenjang menengah tingkat satu! Itu artinya, ketika Kakak melihatku suatu saat nanti, ia harus membungkuk dan menyambutku. Tunggu dulu, dimana Kakak?" Gu Yue Fang Zheng menoleh ke belakang, namun kursi Fang Yuan kosong.

Para murid pun keluar dari akademi.

"Dimana Gu Yue Fang Yuan?" Gu Yue Mo Bei ingin mencari Fang Yuan dan menanyakan suatu hal padanya. Namun, Fang Yuan selangkah lebih cepat – ia telah meninggalkan akademi sejak lama.

"Hmph, pasti dia melarikan diri. Apa dia ketakutan? Kelihatannya dia beruntung lagi." Gu Yue Chi Cheng mencibir.

"Terserah sajalah, itu hanyalah 10 butir batu primeval. Aku tak perlu memedulikan hal sekecil itu. Sekarang yang terpenting adalah naik ke jenjang menengah dan mendapatkan posisi pengawas kelas itu." Gu Yue Mo Bei memicingkan kedua matanya sambil menoleh ke samping dimana Gu Yue Chi Cheng dan Gu Yue Fang Zheng berada.

Dua orang itu adalah musuhnya yang sebenarnya, sementara Fang Yuan hanyalah seorang yang memiliki bakat bernilai C; ia sama sekali tak sepadan.

"Sudah dua kali Fang Yuan beruntung dan mendapat posisi pertama. Namun, kali ini adalah ujian kultivasi – yang berfokus pada bakat. Semakin tinggi nilai suatu bakat, semakin tinggi keuntungan yang didapat," pikir Gu Yue Chi Cheng; hatinya terasa muram. Bakat aslinya hanyalah bernilai C; namun karena ia berbuat curang, ia terlihat seperti orang yang memiliki bakat bernilai B.

"Mereka bersemangat hanya karena posisi pengawas kelas dan dua wakil pengawas yang tidak berguna. Mereka benar-benar agresif dan bodoh," Fang Yuan mencibir sembari bersandar di gerbang akademi.

"Kejayaan" itu hanyalah alat yang digunakan para petinggi klan untuk memanfaatkan orang-orang yang ada di bawah mereka. Pada akhirnya, itu semua hanyalah kejayaan palsu – benar-benar tak ada gunanya!

Kehidupannya selama 500 tahun telah mengajarkan Fang Yuan akan rahasia kehidupan.

"Semua kelompok dimanapun – seperti klan, sekte, kelompok Iblis – selalu sama. Posisi atas dan bawah sudah ditentukan. Hukum promosi pun sudah dibuat jelas, menyebabkan orang-orang dibawah bisa naik pangkat. Karena manusia selalu mengejar keuntungan, posisi kekuasaan selalu membuat manusia merasa lebih baik dibanding yang lainnya. Semua itu merupakan ilusi yang dibuat manusia agar bisa menikmati hidup yang lebih baik dari yang lainnya."

"Kekuasaan itu seperti wortel yang bergantung di depan seekor keledai. Ambisi manusia semakin meningkat karenanya, dan mereka berusaha meraih keinginan pribadi mereka dengan cara mendekati orang-orang yang berkuasa. Setelah naik satu tingkat, akan ada lagi tingkat yang lebih tinggi. Ketika mereka sibuk memuaskan keinginan para petinggi demi ambisi pribadi, kerja keras dan nilai mereka akan dimanfaatkan oleh para petinggi."

"Di setiap kelompok, selama ada rantai komando, mereka yang di bawah akan selalu melayani mereka yang di atas. Posisi pengawas dan wakil pengawas kelas itu bagaikan wortel kecil yang mengundang semua orang untuk masuk ke dalam jebakan klan. Agar mereka tidak mengetahui maksud tersembunyi itu, para petinggi memasukkan unsur nilai kebersamaan, kejayaan, kebaikan yang bermanfaat, dll. Keuntungan yang didapat pihak atas dan pihak bawah sangat berat sebelah. Terkadang, bahkan mereka berusaha mengatasnamakan agama untuk mengambil hati masyarakat."

"Inilah kenyataannya. Sayangnya, banyak orang di dunia yang tidak menyadarinya; mereka dengan bodohnya bekerja untuk orang lain. Dan hal yang paling mendasar yang dimiliki setiap kelompok adalah – distribusi sumber daya. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak sumber daya yang akan mereka nikmati."

Di kehidupan sebelumnya, Fang Yuan menemukan Sekte Bloodwing Demon di Kerajaan Tengah – dimana ia mengajari puluhan ribu orang. Ia mendelegasi posisi dari prajurit iblis, jenderal iblis, pendeta iblis, dll. Setiap posisi menawarkan keuntungan masing-masing. Oleh karena itu, orang-orang pun mulai tertarik dan berdatangan bagai sekumpulan bebek; dan Fang Yuan bisa berkuasa atas mereka. Pengalaman itulah yang membuat Fang Yuan mengerti.

"Dengan kata lain, kelompok hanyalah sebuah gambaran, sementara kenyataannya hanya satu – sumber daya. Tanpa persediaan makanan, manusia akan mati kelaparan. Tanpa persediaan air, manusia akan mati kehausan. Tanpa sumber daya kultivasi, manusia akan menjadi lemah dan perlahan ditindas sampai mati."

"Dan bagi seorang Gu Master, batu primeval merupakan sumber daya yang paling penting!" Kedua bola mata Fang Yuan sedalam kolam tua – kedua ujung bibirnya naik sedikit, membentuk sebuah seringai.

Ia telah lama meninggalkan akademi, dan sekarang ia masih berdiri di depan gerbang akademi. Ia melihat para murid seangkatannya keluar dan berjalan ke arah mereka.

"Itu ada Fang Yuan."

"Apa yang dia lakukan di depan gerbang?"

"Hmph, setiap kali aku melihat sorot matanya yang mati, aku merasa kesal."

"Jangan pikirkan dia, mungkin dia sedang menunggu seseorang."

Murid-murid tersebut tidak menghiraukannya. Tepat saat mereka akan melewatinya, Fang Yuan langsung menghalangi langkah mereka. "Aku akan melakukan perampokan. Semua harus menyerahkan satu butir batu primeval sebelum kalian bisa keluar."

Chapitre suivant