webnovel

Mengambil Sebanyak-Banyaknya

Éditeur: Wave Literature

"Berani menyentuhnya?"

"Kau telah kuracuni dengan Gu Single Gate Poison. Tanpa pasangan Gu itu, kau akan berubah menjadi kumpulan nanah dan darah setelah 7 hari. Dengan kata lain, kau akan mati."

"Saya hanyalah sebuah kentut bila dibandingkan dengan Tuan Flower Wine. Saya benar-benar bodoh karena tidak mengenali orang sehebat Anda. Tuan Flower Wine, tolong ingat kebaikan klan saya dan biarkan saya hidup!"

Skenario itu terus bermain di dinding untuk yang kedua kalinya. Fang Yuan terdiam; ketika skenario itu dimainkan untuk yang ketiga kalinya, ia akhirnya mendesah dan berkata, "Aku paham."

Metode gambar bergerak dengan suara itu mungkin merupakan ide milik Biksu Flower Wine – dibantu dengan Gu Photo-audio[1]1. Gu ini mampu menyimpan sebuah gambar dan memproyeksikan ulang gambar tersebut.

Gu Photo-audio hidup lewat cahaya dan suara. Dengan alasan yang tidak diketahui, gua rahasia ini disinari oleh cahaya merah. Disaat yang bersamaan, celah batu itu tersambung dengan dunia luar sehingga suara dari luar masih bisa masuk ke dalam. Sekarang, Fang Yuan masih bisa mendengar suara air terjun kecil dari kejauhan. Karena itulah Gu Photo-audio bisa hidup di gua rahasia ini.

Mungkin Fang Yuan telah membangunkan Gu itu secara tidak sengaja ketika ia menyingkirkan tumbuhan-tumbuhan menjalar di dinding. Siapapun yang tidak bodoh bisa menebak bahwa gambar bergerak tadi asli.

Dulu, sang ketua klan generasi ke-4 berusaha menipu Biksu Flower Wine, namun ia gagal. Setelah ia kalah dalam pertarungan, ia berusaha menyerang sang Biksu diam-diam. Meskipun taktiknya berhasil, ia tewas. Kejadian itu dianggap memalukan bagi klan, dan para tetua yang masih hidup memutuskan untuk membalikkan kisah itu.

Mereka menukar posisi sang ketua klan dan sang Biksu.

Biksu Flower Wine menjadi sosok yang kalah dalam pertarungan dan berusaha melakukan serangan diam-diam; dan mati di tempat. Di sisi lain, sang ketua klan menjadi seorang pahlawan yang adil dan sempurna.

Namun, ada yang hilang dalam cerita ini. Karena Biksu Flower Wine tewas di tempat, harusnya jasadnya ada di tangan para anggota klan. Namun kenapa jasadnya ada disini?

Di kehidupannya yang sebelumnya, Gu Master yang pertama kali menemukan tempat ini mungkin ketakutan melihat gambar bergerak di hadapannya. Meskipun para tetua yang bertahan hidup sudah lama meninggal, fakta itu tetap disembunyikan oleh para petinggi klan.

Gu Master itu sadar resikonya jika ia mengambil semua harta itu seorang diri. Jika hal itu diketahui orang-orang – bahwa ia terlibat dengan Biksu Flower Wine, ia pasti akan dieksekusi oleh para petinggi klan. Oleh karena itu, ia tidak berani menyembunyikan harta itu; namun ia langsung memberitahukan hal itu pada para petinggi.

Dengan ia melakukan hal itu, kesetiaannya pada klan tak pernah diragukan lagi. Keuntungan yang ia dapatkan setelahnya juga membuktikan bahwa ia telah mengambil keputusan yang tepat.

Meskipun begitu, bukan berarti Fang Yuan akan melakukan hal yang sama.

"Aku sudah bersusah payah mencari harta karun ini. Jadi, aku harus mengambilnya untuk diriku sendiri. Kenapa aku harus membaginya dengan yang lain? Memang kenapa kalau aku ketahuan? Apa yang akan didapat jika aku tidak berani mengambil resiko? Gu Master itu benar-benar seorang pecundang," Fang Yuan tersenyum dingin – ia tak lagi memedulikan gambar bergerak yang ada di dinding. Ia berbalik dan merentangkan tangannya, lalu menyingkirkan sisa tanaman menjalar yang telah mati.

Pergerakan tanaman-tanaman itu ikut mempengaruhi kondisi jasad sang Biksu. Jasad yang tadinya terlihat utuh, sekarang rusak menjadi beberapa bagian. Fang Yuan tidak peduli; ia menendang tulang kaki yang menghalanginya. Ia berjongkok dan memeriksa jasad itu.

Pertama, ia menemukan sebuah tas berisi batu primeval. Ia membuka tas tersebut dan hanya menemukan 15 butir batu.

"Dasar orang tua pelit," Fang Yuan meludah. Biksu itu memiliki penampilan yang mewah, tapi secara mengejutkan ia hanya menyimpan sedikit uang.

Namun, Fang Yuan mulai memahami alasannya. Biksu itu telah melalui pertempuran sengit, dan ia terluka akibat Gu Moonshadow – jadi ia mungkin menggunakan batu primeval untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Fakta bahwa ia masih bisa menyimpan 15 butir batu sudah merupakan hal yang cukup bagus.

Setelah itu, ia menemukan beberapa Gu yang telah mati. Kebanyakan dari mereka berwujud bunga dan rerumputan yang telah lama layu. Gu juga merupakan makhluk hidup, jadi mereka memerlukan makanan untuk hidup – dan kebanyakan dari mereka sangat pemilih. Meskipun Gu bunga dan rumput hanya memerlukan sedikit makanan, tapi mereka tak mendapat cukup cahaya matahari di dalam gua ini.

Dan setelah itu…

Setelah itu, tak ada apapun.

Biksu Flower Wine memiliki tingkatan yang sama dengan ketua klan generasi ke-4. Seusai pertarungan mereka, sang Biksu melanjutkan serangannya terhadap 10 orang tetua klan. Gu-nya sudah hampir habis, dan ia mengembangkan Gu Wine Sack Flower dan Gu Rice Pouch Grass agar bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Namun, karena Gu Moonshadow itu, ia pun tewas.

Setelah 300 tahun, semua Gu miliknya juga ikut mati. Yang tersisa hanyalah Gu Photo-audio dan cacing Liquor.

Cacing Liquor itu kemungkinan bergantung pada Gu Wine Sack Flower dan berhasil bertahan hidup hingga sekarang. Namun, karena Gu itu sudah mulai layu satu-persatu, cacing itu mulai kehilangan sumber makanannya.

Karena itulah, cacing itu pergi ke luar untuk mencari Wine Sack Flower liar. Dan kebetulan, pada malam ini ia mencium aroma anggur milik Fang Yuan.

"Karena Gu Photo-audio hanya bisa digunakan sekali, ia hanya bisa merekam sekali saja. Sepertinya cacing Liquor ini merupakan hadiah terbesar yang bisa aku ambil – pantas saja Gu Master itu memutuskan untuk memberitahu para anggota klan. Keuntungannya terlalu sedikit dan tidak sepadan dengan resiko yang diambil." Fang Yuan mulai memahami situasi tersebut.

Dalam ingatannya, Gu Master itu sudah mencapai tingkat ke-3, sementara cacing Liquor itu hanya tingkat satu. Bagi Fang Yuan, itu sangat berharga; namun bagi Gu Master itu, cacing tak ada artinya.

Namun, karena ia mengadukan penemuannya pada para anggota klan, ia diberi hadiah yang amat besar.

"Apa aku juga harus memberitahu klan?" pikir Fang Yuan sejenak, lalu ia menyingkirkan ide itu.

Meskipun harta milik Biksu itu kelihatannya hanya berisi cacing Liquor dan beberapa batu primeval, namun kenyataannya tidak hanya itu. Harta yang paling berharga sebenarnya adalah dinding yang menyembunyikan Gu Photo-audio. Dengan kata lain: gambar bergerak.

Gambar itu bisa dijual ke desa-desa yang lain. Para petinggi klan dari kedua desa lain di Gunung Qing Mao pasti akan sangat tertarik dengan bukti semacam ini.

Apa?

Kau mengatakan sesuatu tentang kesetiaan dan rasa hormat terhadap klan?

Maaf, tapi Fang Yuan tak memilikinya sama sekali.

Dan lagi, gambar bergerak ini bukan sesuatu yang bisa menghancurkan seluruh klan. Para anggota klan juga tidak akan melihat Fang Yuan sebagai seseorang yang penting. Ia harus bergantung pada kerja kerasnya dan berusaha menemukan sumber kultivasi. Karena jenjang kultivasinya yang masih berstatus awal, ia perlu meminjam kekuatan dari pihak-pihak di sekelilingnya.

"Bergantung pada klan? Heh heh." Fang Yuan mendengus dalam hati, "Aku tak akan melakukan hal yang bodoh seperti dulu."

Jangan bergantung pada siapapun; apapun yang terjadi, kau harus bergantung pada dirimu sendiri.

Setelah memastikan ia sudah memeriksa setiap sudut dalam gua, Fang Yuan bersiap-siap untuk pulang.

Setelah menahan tekanan air terjun, ia berhasil melewati celah batu besar. Melihat batu itu, Fang Yuan tiba-tiba teringat akan kehidupan lamanya. Dikatakan bahwa jasad sang Biksu ditemukan di dalam gua bawah tanah. Namun, tempat itu bukan di bawah tanah; jelas-jelas gua itu berada di dalam dinding gunung.

Pantas saja ia tak bisa menemukannya selama 7 hari penuh; meskipun ia sudah berusaha keras. Sepertinya setelah para anggota klan menemukan tempat ini, hal yang mereka lakukan pertama kali adalah menghancurkan dinding yang mengandung gambar itu. Lalu, mereka mulai memutarbalikkan fakta itu pada anggota klan yang lainnya.

Ia bisa menemukan tempat ini sekarang karena keberuntungan, kerja keras, dan anggur Green Bamboo – yang merupakan alasan terbesarnya.

Anggur itu memiliki kandungan yang kaya; bisa dibilang minuman itu merupakan yang terbaik yang pernah ada di Gunung Qing Mao. Mungkin dulu sang Gu Master yang patah hati itu meminum anggur ini.

Namun, semua itu tidak penting sekarang. Fang Yuan telah memeriksa harta karun milik sang Biksu – meskipun hasilnya cukup mengecewakan, namun ia juga paham disaat yang bersamaan. Yang terpenting, tujuan utamanya berhasil ia dapatkan – yaitu si cacing Liquor. Dan lagi, ia juga mendapatkan benda yang paling ia butuhkan – batu primeval.

"Setelah ini, aku harus berkonsentrasi mengembangkan Gu di dalam penginapan. Selama aku memiliki Gu daya hidup, aku bisa kembali ke akademi dan tinggal di asrama. Aku juga bisa meminjam beberapa hal dari klan untuk membantuku berkultivasi. Aku hanya bisa tinggal di penginapan satu atau dua kali lagi; semakin lama aku tinggal disana, semakin mahal biayanya." Pikir Fang Yuan sembari berjalan menuju desa.

Awalnya, ia hanya memiliki 2 batu primeval; namun karena ia mendapat 15 batu lagi, jumlahnya sekarang sebesar 17 batu primeval. Namun, bagi seorang Gu Master, jumlah batu sekecil ini tak ada artinya.

Chapitre suivant