webnovel

Unicorn yang Terbang dan Biksu yang Jelek

Éditeur: Wave Literature

Betapa cepat pedang itu!

Orang - orang yang berada di Taman Ketenangan itu pun kembali tertegun hingga tidak lagi mampu untuk berkata - kata ketika mereka menyaksikan kejadian tersebut.

Namun, sayangnya Zhuo Rusui tidak menyaksikan kejadian itu, dan hanya sekarang lah ia mendengar suara pedang yang melesat menembus udara itu.

Sementara itu, wajah Bai Qianjun telah menjadi begitu pucat layaknya abu yang berwarna putih, sebab ia berpikir bahwa ia pasti akan mati oleh pedang yang ditusukkan oleh Jing Jiu itu bila ia lah orang yang berdiri di hadapan Jing Jiu sekarang.

Sebab, kata 'cepat' dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kecepatan dari sebuah pedang terbang.

Sedangkan Pedang Semesta yang sekarang telah terbebas dari karat itu pun telah menjadi semakin ramping, bagaikan selembar kertas. Karenanya, Jing Jiu pun dapat menggunakan kecepatan dan ketajamannya dengan maksimal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant