webnovel

Angin Ribut dan Rintik Hujan di Kuil Taichang

Éditeur: Wave Literature

...

...

Hampir seluruh bagian negeri Chaotian sedang menikmati hangatnya musim semi dan musim dingin pun akhirnya pergi meninggalkan Kota Putih.

Guo Dong pun telah kembali ke kuil tua itu ketika bunga - bunga pir mulai bertumbuh di seluruh kota itu.

Pedang broadsword yang menyerupai balok besar itu pun masih tetap terdiam seperti sebelumnya dan patung Buddha emas itu juga masih terus tersenyum seraya memandang ke dunia yang ada di luar kuil itu dan juga dataran salju yang ada di kejauhan.

Guo Dong pun lalu berjalan ke depan patung Buddha itu dan ia kemudian menggigit buah yang ia ambil dari atas meja yang ada di depan patung itu. Kemudian, ia kembali berjalan ke pintu kuil tersebut dan duduk di sana, sambil memandang ke arah dataran salju yang telah menyaksikan menghilangnya kabut dingin yang menutupinya.

"Setiap hari hanya terus melihat pemandangan yang sama. Apakah kamu tidak merasa bosan?" tanyanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant